TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Orang Malas Berkenalan, Karyawan Baru Wajib Tahu

Ada faktor senioritas yang kadang bikin enggan kenalan

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/cottonbro studio)

Berkenalan biasa dilakukan ketika dua orang atau lebih baru dipertemukan dan memiliki kepentingan yang sama. Misalnya, antar mahasiswa baru atau karyawan baru dengan karyawan lama. Namun, bagaimana bila kehadiranmu di suatu lingkungan baru gak mendapatkan respons yang hangat?

Tidak seorang pun mengajakmu berkenalan. Mengapa mereka seperti itu dan apa yang sebaiknya kamu lakukan? Baca penjelasan berikut sampai habis, serta jangan buru-buru menuduh seseorang sombong atau anti sosial.

1. Merasa circle-nya sudah cukup

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/CoWomen)

Jauh sebelum kemunculanmu, dia sudah membentuk pertemanan yang solid dengan sejumlah orang. Jumlah serta karakter mereka sesuai dengan kebutuhannya. Lingkar pertemanan ini telah memberinya rasa nyaman yang tinggi sehingga ia tak merasa membutuhkan teman baru.

Tidak ada yang tahu seperti apa watakmu yang asli. Dia mungkin cemas berkenalan denganmu yang berarti juga memperluas circle-nya ternyata tak berakibat baik. Kalau kalian gak cocok, kehadiranmu terasa menurunkan kualitas pertemanannya.

Ia telah menutup circle-nya buat orang lain. Rasa puas berlebih terhadap pertemanan yang sudah dimiliki dapat membuat seseorang merasa gak membutuhkan apa-apa lagi dari orang di luar lingkarannya. Berbeda dengan sesama orang baru yang punya kebutuhan tinggi buat mencari kawan.

2. Amati dulu dari jauh

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Edmond Dantès)

Mungkin nantinya dia akan mengajakmu berkenalan. Namun, ia perlu terlebih dahulu mengamatimu dari jauh. Pengamatan dimaksudkan untuk memperkirakan karaktermu cukup baik buat dijadikan kawan atau tidak. Sebab, cukup berisiko bagi orang yang memulai perkenalan kalau sampai salah menilaimu.

Dia tidak mau telanjur mengulurkan tangan pada orang yang ternyata menyebalkan. Jika kamu telanjur merasa menjadi temannya, boleh jadi sifat-sifat aslimu yang negatif kian keluar dalam interaksi kalian dan bikin dia gak nyaman bahkan menyesali perkenalan yang diawali olehnya.

Ini sebabnya sebagai orang baru, dirimu harus lebih menjaga sikap. Sekalipun orang-orang di sekitarmu kelihatannya cuek, mungkin saja mereka selalu mengawasimu. Sedikit saja kamu salah membawa diri, orang bisa urung mengajakmu berkenalan.

Baca Juga: 8 Tips Lancar Berkenalan, Hindari Terlalu Cepat Sok Akrab

3. Orang baru wajib memperkenalkan diri terlebih dahulu

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Darlene Alderson)

Senioritas juga berlaku dalam perkenalan. Apabila kamu menjadi orang yang terakhir masuk ke suatu lingkungan, secara kesopanan memang dirimu perlu terlebih dahulu memperkenalkan diri. Orang-orang yang lebih senior biasanya agak menjaga jarak darimu.

Mereka ingin kamu menunjukkan rasa hormat sebagai orang baru. Keinginan seperti ini terbilang wajar di mana pun sehingga tak ada salahnya untukmu menemui mereka satu per satu serta memperkenalkan diri. Sikap mereka mungkin agak dingin, tetapi itu awal yang bagus buat hubungan selanjutnya.

Apabila kamu diam saja walau lantaran merasa malu, para senior justru bisa berpikir buruk tentangmu. Penilaian negatif yang paling umum adalah kamu sombong dan gak mau bergaul dengan mereka. Padahal, kamu juga mengira mereka yang tak mau berteman denganmu.

4. Pertemuan tak akan berlanjut

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Yan Krukau)

Sebelum memutuskan perlu atau tidaknya berkenalan, orang juga bisa mempertimbangkan kemungkinan hubungan kalian ke depannya. Apakah kalian bakal terus berhubungan untuk berbagai keperluan atau sekadar bertemu beberapa kali saja? Bila gak ada potensi besar kalian perlu sering berjumpa, perkenalan dirasa tidak dibutuhkan.

Contoh paling jelas adalah keengganan banyak orang untuk berkenalan ketika di tempat-tempat umum. Saling menyapa dan berbincang sebentar masih dapat dilakukan tanpa perlu memperkenalkan nama, alamat, pekerjaan, dan hal-hal yang lebih pribadi. Pikir mereka, buat apa berkenalan apabila sebentar kemudian berpisah dan tak bertemu kembali?

5. Lama-lama juga kenal sendiri

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Yan Krukau)

Berkenalan juga dapat dilakukan secara tidak langsung. Ia merasa gak perlu berjabat tangan denganmu di awal pertemuan seperti lazimnya orang berkenalan. Dia membiarkan waktu yang berjalan mendekatkan kalian secara alami.

Perkenalan seperti ini tentu lebih lama dibandingkan langsung saling menyebutkan nama. Akan tetapi, pendekatan alami dan perlahan-lahan memungkinkan kalian menemukan kecocokan satu sama lain. Meski gak pernah bertukar nama, ia bisa tahu namamu cukup dari cara orang lain memanggilmu atau melihatnya dalam dokumen.

Kamu tak perlu berfokus pada terjadinya perkenalan secara langsung atau tidak. Sikapnya yang gak anti terhadap kehadiranmu cukup menjadi tanda, bahwa dia menerimamu sebagai teman. Mungkin cara berkenalan dengan bersalaman terasa terlalu formal untuknya.

Baca Juga: 5 Attitude Berkenalan dengan Orang Baru, Cara Bicaramu Harus Sopan!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya