TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Perlu Bawa Bekal saat Mudik meski Puasa, Lebih Hemat!

Tak perlu mengandalkan rest area saat berbuka

ilustrasi minum kopi (pexels.com/Cristian Avila)

Perjalanan mudik memerlukan persiapan khusus baik dari segi fisikmu, kendaraan yang akan digunakan, sampai perbekalan. Kalau kamu terbiasa mudik simpel tanpa membawa bekal makanan dan minuman, mudik nanti dapat dipertimbangkan untuk menyiapkannya dari rumah atau kos-kosan. Bahkan meski saat berangkat dirimu dalam keadaan berpuasa.

Bekal makanan dan minuman bukannya tak diperlukan. Jenis bekal hanya perlu disesuaikan dengan lamanya perjalanan serta siapa saja yang ada dalam rombongan. Seperti kamu tak mungkin membawa nasi dan sayur sebagai bekal perjalanan 10 hingga 12 jam karena akan basi.

Terlebih dengan udara yang panas selama dalam perjalanan, nasi mudah sekali berkeringat dan menjadi kurang layak disantap. Bekal bisa diganti roti atau nanti kamu membeli nasi di setengah atau dua pertiga perjalanan walau waktu berbuka masih cukup lama. Berikut alasan perlu bawa bekal saat mudik meski puasa.

1. Mengantisipasi gak kuat puasa dalam perjalanan

ilustrasi pasangan makan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Musafir memang boleh tidak berpuasa. Tapi barangkali kamu merasa sayang kalau meninggalkan puasa sehari demi perjalanan mudik. Ada rasa malas habis Lebaran mesti mengganti utang puasa. Maka dari rumah kamu tetap sahur serta berniat menjalankan ibadah puasa seperti biasa.

Akan tetapi, situasi dalam perjalanan dapat lebih berat daripada perkiraanmu. Seperti cuaca di daerahmu sejuk, tetapi kian jauh perjalanan kian panas. Belum lagi kendaraanmu terjebak kemacetan panjang. Bila memang dirimu gak kuat lagi, lebih baik membatalkan puasa.

Repot kalau kamu tidak membawa bekal apa pun. Bukan lagi haus dan lapar yang dirasakan, melainkan sakit kepala hebat serta tubuh yang lemah. Dirimu bisa keluar keringat dingin dan mual. Bila kamu membawa bekal makanan dan minuman, dirimu dapat lebih cepat membatalkannya.

Baca Juga: 4 Pertimbangan untuk Mengontrak Setelah Menikah, Siapkan Budget!

2. Kalau tetap puasa, rest area penuh ketika berbuka

ilustrasi makan (pexels.com/Thirdman)

Kalaupun kamu tetap berpuasa hingga tiba waktunya berbuka, jangan terlalu mengandalkan rest area atau warung-warung makan sepanjang jalan. Di waktu tersebut, semua tempat pasti penuh sesak oleh pemudik yang hendak berbuka. Belum tentu dirimu dan keluarga bisa mendapatkan tempat duduk.

Jika pun kalian memperoleh tempat duduk, selama makan menjadi terasa kurang nyaman saking banyaknya pengunjung. Rasanya seperti terburu-buru agar orang lain juga dapat lekas memperoleh tempat. Padahal, buka puasa perlu disegerakan.

Apalagi bila kalian membawa anak yang pasti tidak sabar untuk secepatnya makan dan minum. Dengan bawa bekal dari rumah, kalian cukup menumpang parkir kendaraan. Makan serta minum bisa dilakukan di dalam mobil tanpa gangguan. Bekal bertambah penting apabila kamu mudik dengan kendaraan umum yang belum tentu berhenti di rest area ketika azan Magrib berkumandang.

3. Menghemat pengeluaran

ilustrasi makan (pexels.com/RDNE Stock project)

Sudah menjadi rahasia umum bahwa harga makanan dan minuman di rest area lebih mahal. Kalau cuma mudik sendiri atau berdua dengan pasangan mungkin belum terasa. Akan tetapi kian banyak rombonganmu, pengeluaran pun kian membengkak. 

Untuk berbuka puasa 4 orang saja, kalian dapat habis ratusan ribu rupiah. Jumlah uang yang sama bila dipakai untuk menyiapkan bekal dari rumah sudah bersisa. Pun selama di rest area  kamu dapat tergoda bermacam-macam jajanan atau oleh-oleh khas.

Meski oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman sebenarnya telah ada di mobil, kamu beli lagi. Keluar dari rest area uang yang dibelanjakan dapat lebih dari 500 ribu rupiah. Uang sebesar itu mending buat mengisi bahan bakar kendaraan sampai penuh, kan?

4. Waktu istirahat tidak terlalu lama

ilustrasi makan (pexels.com/RDNE Stock project)

Kamu dan anggota keluarga memang gak cuma butuh makan, tetapi juga meregangkan tubuh serta beribadah. Akan tetapi, lamanya antrean ketika dirimu memesan makanan bikin seluruh waktu istirahat kalian lebih panjang. Makan, salat, dan meregangkan tubuh yang sebenarnya cukup 30 menit bisa molor sampai lebih dari 1 jam.

Padahal, perjalanan masih panjang. Waktu 30 menit amat berharga untuk membawamu lebih cepat sampai ke tujuan. Pemborosan waktu kian terasa bila kamu berhenti di rest area beberapa kali. Pemudik memang tidak perlu tergesa-gesa di jalan.

Akan tetapi, bila waktu tempuh dapat dipersingkat tentu lebih baik. Kamu menjadi gak terlalu lelah dalam perjalanan. Apalagi kalau besok masih harus berpuasa, dirimu perlu istirahat yang berkualitas di rumah orangtua supaya tetap fit.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya