TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan untuk Tidak Menyerahkan Seluruh Urusanmu pada Orang Lain

Meski praktis, sadari bahayanya

ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Faktor kesibukan biasanya menjadi alasan untukmu menyerahkan sebagian urusan pada orang lain. Biar dia yang mengurusnya dan kamu tinggal tahu beres. Buat jasanya ini, kamu akan memberinya upah sesuai dengan urusan-urusan yang berhasil diselesaikannya.

Tidak ada salahnya kamu memercayakan sebagian urusan pada orang lain. Selain agar kamu sendiri tidak terlalu lelah, orang yang berpengalaman bisa membuat urusan tersebut lekas selesai. 

Akan tetapi, jangan sampai kamu menyerahkan seluruh urusan hanya pada satu orang. Kehatian-hatianmu tetap penting. Berikut ini alasan lengkapnya.

1. Begitu dia berkhianat, habis sudah dirimu

ilustrasi minta tanda tangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dia memegang semua dokumen penting yang seharusnya gak keluar dari lemarimu. Ia tahu apa-apa yang harus kamu urus dan berapa nilai uang di baliknya. Apabia dia punya kepentingan pribadi, bisa saja asetmu malah berpindah kepemilikan.

Oleh sebab itu, makin penting suatu urusan sebaiknya kamu sendiri yang mengurusnya. Minimal, kamu tidak melepaskan pengawasan setelah menunjuk seseorang buat membantumu. Jangan cuma asal menandatangani dokumen tanpa tahu apa isinya.

Baca Juga: 6 Hal yang Dilakukan Saat Teman-teman Pasanganmu Tidak Menyukaimu

2. Perlu ada pembanding biar kamu tahu siapa yang tepat untuk suatu urusan

ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/George Morina)

Hanya karena seseorang berhasil menguruskan beberapa keperluanmu, bukan berarti dia serbabisa untuk urusan apa pun, lho. Walau dia jujur, ketidakmampuannya dalam mengurus sesuatu bakal menjadikannya gak kelar-kelar.

Misalnya, ia sangat dapat dipercaya bila ditugaskan untuk mengirimkan atau mengambilkan uang. Namun, dia sama sekali tak punya pengalaman dalam mengurus jual beli tanah. Untuk urusan-urusan yang ia memang tidak mampu, carilah orang lain yang lebih tepat.

3. Jika ada beberapa orang di sekitarmu, mereka jadi merasa gak dipercaya

ilustrasi tiga pria (pexels.com/August de Richelieu)

Contohnya, terkait dengan pekerjaan. Kamu tidak boleh terkesan cuma percaya pada salah satu anak buahmu. Buktinya, semua tugas penting kamu berikan padanya. Wajar apabila teman-temannya alias anak buahmu yang lain merasa iri.

Apalagi bersama dengan penugasan tersebut pasti juga ada uang lelahnya. Bukankah mereka semua ada di sana dengan tujuan mencari nafkah? Bila penghasilan yang dibawa pulang terlalu berbeda dan ini disebabkan oleh sikapmu yang pilih kasih, mereka bakal tidak terima.

4. Kamu juga perlu mempertahankan kemandirian biar tahu prosesnya

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Ivan Samkov)

Mandiri memang tidak berarti kamu mengurus semuanya seorang diri. Mengingat banyaknya urusan, kerumitannya, serta keterbatasan waktu dan energimu, kamu tetap boleh menyerahkan sebagiannya pada orang lain.

Akan tetapi, ingat kata kuncinya yaitu jangan semua urusan dioper ke orang lain. Kemandirianmu perlu dijaga karena jika terbiasa bergantung pada orang lain, kamu sendiri yang bakal kerepotan ketika dia gak ada.

Pun dengan terbiasa mengurus sendiri sejumlah hal, kamu jadi mengerti bahwa semuanya perlu proses. Saat kamu meminta orang lain buat membantumu mengurus hal-hal lainnya, dirimu tak akan terus mendesaknya untuk cepat-cepat.

Baca Juga: 5 Tips agar Senantiasa Belajar walaupun Sibuk Kerja

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya