Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pernahkah kamu batal cerita masalahmu pada orang lain? Padahal, tadinya dirimu yakin akan melakukannya. Namun, akhirnya cerita itu selamanya dipendam atau kapan-kapan diberitahukan tetapi pada orang yang berbeda.
Kamu bukan satu-satunya orang yang pernah membatalkan keinginan curhat pada orang lain. Sebagian besar kita juga pernah melakukannya. Berikut penyebab umum orang gak jadi membuka permasalahannya.
1. Orang lain yang terlibat masalah itu bisa tak suka jika ceritanya tersebar
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Anna Pou) Dalam keadaan pusing oleh suatu masalah, seseorang masih mempertimbangkan pihak-pihak lain yang terlibat. Sebelum menceritakan persoalan itu pada siapa pun, dia pasti bertanya ke diri sendiri, "Kira-kira, apakah orang lain yang terseret pusaran masalah itu tidak keberatan?"
Bila dia gak yakin dengan jawabannya, ia lebih memilih jalan yang paling aman. Maka niatnya menceritakan persoalan itu kepada orang lain menjadi batal. Ini untuk menghindari bertambahnya masalah jika pihak lain ternyata gak berkenan.
2. Belum ada lawan bicara yang tepat
ilustrasi memendam masalah (pexels.com/cottonbro studio) Adanya sejumlah teman atau saudara bukan jaminan seseorang selalu mampu menceritakan permasalahannya pada salah satu dari mereka. Boleh jadi ia merasa kurang cocok dengan orang-orang yang ada. Ini tidak berarti mereka bukan orang baik.
Hanya saja, memilih teman untuk curhat gak bisa sembarangan. Bukan cuma agar cerita tak menyebar ke mana-mana. Akan tetapi, juga untuk memastikan obrolan tetap nyambung.
3. Biar dirinya tenang dulu
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Alexey Demidov) Lain orang lain pula caranya mendapatkan ketenangan. Sebagian orang baru bisa tenang kalau sudah mengeluarkan seluruh unek-uneknya terkait suatu masalah pada orang terdekat. Akan tetapi, ada pula orang yang justru tambah cemas ketika mengungkit persoalannya.
Ia tidak sedang menyangkal problem itu. Namun, membicarakannya sekarang dengan siapa pun dirasa tidak tepat. Dia mungkin akan membahasnya nanti, ketika pikirannya sudah lebih jernih serta perasaannya gak dikuasi emosi.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Respons yang Bikin Orang Lain Enggan Curhat denganmu, Menghakimi?
4. Takut dikira cari simpati
ilustrasi seorang pria (pexels.com/Thegiansepillo) Banyak orang menceritakan persoalannya secara otomatis saja. Tindakannya ini dipengaruhi oleh emosi yang kuat akibat suatu masalah serta rasa percayanya pada seseorang. Namun, boleh jadi orang lain menilainya berbeda.
Sebagian orang yang mendengar ceritanya tentang suatu persoalan barangkali berpikir ini gak lebih dari usaha mencari simpati. Ia cuma ingin dikasihani dan didukung. Selain terkesan lemah, nanti dia malah dikira playing victim dalam persoalan tersebut.
5. Persoalannya terlalu rumit atau justru cukup sepele
ilustrasi memikirkan masalah (pexels.com/Gustavo Fring) Masalah yang pelik tentunya tak mudah untuk diceritakan. Seseorang harus memilih teman bercerita dengan lebih hati-hati. Waktunya juga gak bisa kapan saja, melainkan perlu dijadwalkan karena ceritanya panjang.
Apabila masalah yang rumit tidak diceritakan secara runtut, pendengarnya pasti sulit memahami. Namun, masalah yang jauh lebih simpel bukannya pasti bakal diceritakan. Salah-salah ia malah dicap manja dan suka mencari perhatian dengan berbagai persoalan sepelenya.
Baca Juga: 5 Tanda Pria Butuh Teman Curhat, Jangan Abaikan!