TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Bukti Kamu Sering Memaksakan Diri, Gak Baik, lho! 

Lebih sayangi diri, yuk 

Pixabay.com/oleg_mit-16959961

Saat kamu sering memaksakan diri, sebenarnya kamu juga merasakan akibat buruknya kok. Capek fisik maupun psikis. Kadang kamu juga ingin berhenti. Tetapi itu terasa gak mudah. Sampai kamu sering bertanya-tanya kenapa ya, kok kamu gak bisa lebih santai kayak orang-orang?

Jawaban untuk pertanyaanmu ada di bawah ini, lengkap dengan bukti kalau kamu memang kurang sayang pada diri sendiri. Simak ya!

1. Baru berhenti bekerja kalau tubuhmu benar-benar sudah nyaris rontok 

Pixabay.com/johnhiggittphotography-18007684

Baik bekerja di kantor maupun di rumah, ini hampir selalu terjadi. Kalau kamu bekerja di kantor, kamu juga membawa pekerjaan ke rumah sekalipun sebenarnya masih bisa dikerjakan besok sesuai jam kerja. Akibatnya, waktumu untuk beristirahat jadi berkurang.

Jangankan tidur yang cukup, tertawa menonton acara komedi atau mengobrol dengan keluarga pun jadi momen langka. Sementara kalau kamu sehari-harinya bekerja dari rumah, juga gak menjamin kamu bisa lebih santai. Bukannya lebih santai, malah jadi gak jelas kapan waktu istirahatmu.

Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi yang ada di pikiranmu hanya pekerjaan. Mungkin kamu cuma ingin memaksimalkan waktu dan energimu. Namun kebablasan. Lelah jasmani maupun pikiran yang sebenarnya sudah terasa sengaja diabaikan karena kamu gak ingin terjebak kemalasan. Akibatnya, kamu baru berhenti bekerja setelah kesehatanmu mulai terganggu.

2. Selalu berpura-pura baik-baik saja padahal lagi sedih banget 

Unsplash.com/vegfrt

Kira-kira, kalau ini yang dilakukan, kesedihanmu akan berkurang atau malah bertambah? Kemungkinan besar sih, yang terakhir. Sebab orang-orang di sekitarmu jadi gak tahu kalau kamu sedang butuh dihibur.

Bukannya menghiburmu, mungkin mereka malah bikin kamu kesal dan terus merepotkanmu dengan hal-hal yang sebenarnya bisa mereka lakukan sendiri. Lain bila kamu lebih jujur tentang kondisimu. Kebanyakan orang tentu akan berempati, lebih menjaga sikap mereka padamu biar kamu gak merasa makin buruk, dan tentu berusaha membantumu mengatasi kesedihan itu.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Kamu Harus Bercerita Jika Sedang Tidak Baik-baik Saja

3. Gak bisa menolak permintaan orang sekalipun itu bikin urusanmu keteteran 

Pixabay.com/Engin_Akyurt-3656355

Selalu ingin menyenangkan semua orang menjadi sifatmu. Niat yang baik sebenarnya. Tetapi kamu juga harus sadar bahwa kemampuanmu terbatas. Dan dengan kemampuan yang terbatas itu, urusan-urusanmu juga gak boleh ditelantarkan. Tentu ada kepentingan umum yang perlu didahulukan ketimbang kepentingan pribadi.

Namun itu sangat berbeda dengan asal mengutamakan keperluan orang lain ketimbang urusanmu sendiri. Selain faktor kesibukan, kamu juga perlu mewaspadai kalau-kalau beberapa orang hanya ingin memanfaatkanmu atau menjadi terlalu bergantung padamu. Memangnya kamu mau terus diganggu?

4. Dengan dalih gak ingin melewatkan kesempatan, malah jadi gak fokus mendalami bidang yang paling cocok untukmu 

Pixabay.com/ElenaBuzmakova_Borisova-12151052

Benar, peluang harus dimanfaatkan dengan baik. Tetapi kalau gak selektif, kamu malah menghabiskan terlalu banyak waktu dan energi untuk menjajal semua kesempatan yang sebagian besarnya gak sesuai untukmu. Kamu bahkan seperti radar yang selalu menyala, aktif banget mendeteksi setiap kesempatan.

Kamu benar-benar gak bisa tenang kalau gak ambil bagian dalam setiap peluang. Terdengar bagus ya? Tetapi kalau ini selalu dilakukan, bukannya sering berhasil, kamu mungkin cuma akan kecapekan.

Kamu gak menyediakan waktu yang cukup buat dirimu sendiri mencermati bidang-bidang yang lebih kamu kuasai dan meningkatkan keahlianmu. Akibatnya, kamu akan terus menjadi seorang amatir.

Baca Juga: Bikin Sedih, 15 Ilustrasi Jika Karakter Kartun Hidup di Masa Sekarang

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya