TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Praktis Mengurangi Sifat Pemarah, Gak Lagi Buang Energi

#IDNTimesLife Lebih banyak senyum membuatmu menarik

Ilustrasi pria memakai topi (Pexels.com/moose-photos-170195)

Sudah merasa gak nyaman dengan sifat buruk diri sendiri yang gampang marah? Bagus! Sebab jika kamu sendiri sudah merasa gak nyaman, akan lebih mudah untukmu memulai perubahan.

Sebaliknya kalau kamu malah bangga dengan sifat pemarahmu, perubahan akan sulit terjadi. Mungkin sekarang kamu sudah merasakan sendiri berbagai akibat buruk dari sifat itu. Seperti rusaknya hubungan baikmu dengan siapa pun.

Lalu apa yang kira-kira bisa dilakukan untuk mengubah sifatmu menjadi lebih sabar? Ayo siapkan alat tulismu dan catat lima cara di bawah ini biar gak lupa.

1. Cepat-cepat becermin begitu merasa marah

Pexels.com/zway

Ini mirip dengan saat kamu menangis. Kalau kamu becermin, pasti tangismu akan lebih mudah berhenti. Dengan melihat bayanganmu di cermin, kamu seolah-olah kembali disadarkan selepas tadi terlalu terbawa perasaan.

Lagi pula saat marah, raut wajah memang jadi gak enak banget buat dilihat, kan? Kamu gak akan menyadarinya kalau gak becermin. Dengan becermin, kamu jadi merasa aneh dengan raut wajah sendiri.

Coba tarik napas dalam-dalam, embuskan, lalu tersenyum. Nah, kalau begini kan, wajahmu tampak jauh lebih menarik!

2. Ingatkan diri sendiri dengan, "Malu kalau ..."

Pexels.com/nickybaby

Lanjutannya bisa macam-macam. Seperti, "Malu kalau dilihat gebetan/rekan bisnisku," atau, "Malu kalau sampai ada yang merekam, diunggah ke medsos, lalu viral." 

Pokoknya, apa pun yang terasa gak banget buatmu. Memang gak gampang sih, berpikir sedikit saja lebih panjang saat kamu dikuasai emosi. Akan tetapi mengingatkan diri seperti ini penting biar kamu gak menyesal di kemudian hari, kan?

Dan manusia itu paling mudah diusik dengan rasa malu. Jadi, ingat-ingat apa saja yang bisa membuatmu sangat malu dan hubungkan dengan dorongan kemarahanmu. Semoga kamu gak jadi meluapkannya di depan orang banyak.

Baca Juga: Mudah Tersinggung, 6 Zodiak Ini Konon Dikenal Paling Pemarah

3. Berikan reward dan punishment untuk diri sendiri

Pexels.com/budgeron-bach

Strategi hadiah dan hukuman juga bisa kamu terapkan nih. Sama seperti proses belajar lainnya, strategi ini juga cukup efektif untuk membentuk sifat lebih sabar. Lemahkan sifat pemarah dengan menghukum diri sendiri bila sampai gagal mengendalikannya.

Dan sebaliknya, kuatkan sifat sabar dengan menghadiahi diri sendiri bila berhasil melakukannya. Kuncinya adalah memilih hadiah dan hukuman yang bisa berefek kuat padamu. Jangan sampai hukumannya gak tegas dan gak konsisten. 

Kapan bakal kapok kalau begitu? Untuk hadiah bila kamu mampu menahan marah, kamu bisa menambah waktu untuk melakukan hobimu. Sedang sebagai hukuman setiap kali kamu lepas kendali, kamu bisa memotong uang jajan.

Kalau perlu, mintalah bantuan orang terdekat untuk menjalankan strategi reward dan punishment ini. Biar kamu gak cuma pura-pura sudah menghukum diri. Serius ingin berubah, kan?

4. Sering-sering berpuasa

Pexels.com/yugdas-manandhar-1078164

Puasa yang benar tentu akan sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik dan psikismu. Lagi pula kalau jatah makan dan minum sudah dikurangi, rasanya sudah gak ada lagi tenaga buat marah-marah, kan?

Kalau marah-marah, kamu malah tambah lapar dan haus. Saban ada rangsangan untuk marah, akan lebih mudah untukmu berkata pada diri sendiri,

'Ah, masa bodohlah. Aku lagi puasa juga. Gak boleh marah-marah. Kalau sampai marah, aku sendiri yang rugi.'

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Kamu Syukuri dari Pasangan Pemarah, Stay Positive!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya