TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Efek Buruk Ingin Jadi Orang Lain, Belajar Percaya Diri, ya!

Be yourself lebih mudah dan nyaman

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/cottonbro)

Mengetahui kekurangan diri dan ingin memperbaiknya adalah kewajiban. Mengidolakan orang lain yang dinilai punya berbagai kelebihan juga tidak dilarang. Namun, upaya memperbaiki kekurangan diri serta rasa kagummu pada seseorang semestinya tak perlu bikin kamu berusaha menjadi dirinya. Sebab, akan ada efek buruk ingin jadi orang lain jika kamu terlalu berlebihan mengidolakan seseorang.

Kamu adalah kamu. Inilah fakta yang sampai kapan pun tidak dapat diubah. Akan ada efek buruk ingin jadi orang lain jika kamu berusaha keras berubah jadi seperti orang tersebut.

1. Bingung siapa saja yang hendak ditiru

ilustrasi bingung (pexels.com/Lisa)

Tentunya kamu tidak hendak meniru sembarang orang. Sosok yang bakal kamu 'copas' hanyalah yang menurutmu keren atau memiliki kehidupan jauh di atasmu. Dan menentukan satu orang saja bukanlah hal mudah.

Apa yang tidak dimiliki oleh seseorang, ada dalam diri orang lain. Demikian seterusnya sampai-sampai kamu bingung sendiri. Mustahil mencampur aduk semua orang dan mengubahnya menjadi dirimu dengan penampilan, kepribadian, serta kehidupan yang amat sempurna.

2. Kesal bila upayamu menjadi orang lain tak mengundang perhatian

ilustrasi tidak bahagia (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Selain rasa tidak percaya diri, upaya buat menjadi orang lain selalu didorong oleh rasa haus akan perhatian. Ini sebabnya kamu senantiasa berusaha meniru orang yang dianggap lebih baik darimu dalam berbagai aspek, bukan sebaliknya.

Kamu ingin orang-orang tertarik pada dirimu yang 'baru'. Kenyataannya, itu kadang tidak terjadi. Orang lain bahkan bisa bereaksi negatif dengan mengatakan penilaiannya yang jujur tetapi tidak kamu sukai.

Misalnya, mengomentari dirimu aneh, memaksakan diri demi menyerupai orang lain, dan sebagainya. Kritik yang sebetulnya penting untuk diperhatikan. Akan tetapi bukannya berterima kasih serta kembali menjadi dirimu yang asli, kamu cuma kesal sekali.

Baca Juga: 5 Tips agar Lebih Smart dan Percaya Diri, Seleksi Pertemananmu!

3. Malu berat apabila orang mengetahui dirimu yang sesungguhnya

ilustrasi tidak percaya diri (pexels.com/Tan Danh)

Kamu berusaha mati-matian untuk menutupi hal-hal yang tidak mungkin tertutupi. Sekeras apa pun usahamu guna menjadi orang lain, tentu saja orang-orang yang telah lama mengenalmu tahu betul siapa kamu.

Mereka menjadi ancaman besar bagimu. Kamu tak ingin orang-orang yang baru-baru ini mengenalmu juga mengetahui diri serta kehidupanmu yang sesungguhnya. Kamu mungkin memutuskan hubungan dengan orang-orang lama dalam hidupmu demi membentuk citra diri yang baru.

4. Bimbang antara ingin menjadi orang lain dengan diterima apa adanya

ilustrasi pria berbaring (pexels.com/KoolShooters)

Sekalipun kamu mendapatkan banyak perhatian serta pujian karena berhasil mengganti citra diri, ini bukan jaminan kebahagiaan. Di permukaan hatimu, kamu barangkali merasa sangat senang dengan dirimu yang baru.

Namun, kamu tetaplah manusia biasa yang pasti ingin diterima seperti apa adanya dirimu. Hanya itu yang mampu memberi kamu kebahagiaan sejati. Akan tetapi, kamu takut kalau-kalau menanggalkan 'topengmu' akan seketika membuat orang lain berhenti memuji dan memerhatikanmu.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Menumbuhkan Rasa Saling Percaya pada Pasangan

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya