TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hal yang Bikin Orang Enggan Menaati Peraturan, Apa Saja Ya? 

Biar kamu lebih jago kalau mau buat aturan 

Unsplash.com/bennoklandt

Banyak aturan dibuat dengan maksud yang baik. Namun ternyata, aturan-aturan itu gak selalu berhasil saat diterapkan. Terlalu banyak yang melanggarnya bahkan seolah-olah gak memedulikannya.

Nah, kamu di posisi yang mana nih? Lebih sering melanggar aturan atau termasuk penurut? Yang mana pun kamu, yuk luangkan waktu sejenak buat mempelajari hal-hal yang bisa membuat peraturan gagal total di lapangan. Simak ya!

1. Aturannya gak jelas 

Unsplash.com/ioanacasapu

Makin banyak orang yang akan dikenai aturan, aturan tersebut harus dibuat sejelas mungkin. Makin simpel makin baik. Kalaupun aturannya banyak, rinciannya harus jelas. Jangan sampai lain kepala lain penafsiran.

Sebab kalau multi tafsir, orang akan menemukan banyak pembenaran atas pelanggaran yang dilakukan. Pastikan juga aturan dibuat dengan tujuan yang jelas. Biar gak terkesan cuma bikin ribet orang.

2. Sanksinya gak tegas 

Unsplash.com/averieclaire

Sanksi yang tegas itu seperti apa? Ya yang bisa memberikan efek jera. Dalam pelaksanaannya pun gak boleh tebang pilih. Jangan sampai dua orang melakukan kesalahan yang sama, tetapi sanksinya berbeda.

Kalau begini, selain menimbulkan rasa ketidakadilan, pihak yang mendapatkan sanksi lebih ringan juga akan lebih mungkin kembali melakukan pelanggaran. Apalagi kalau sampai ada orang yang seperti kebal dari aturan itu. Yang lain bakal makin enggan mematuhinya.

Baca Juga: Tegas dan Taat Protokol Kesehatan, Begini Kisah Satpam Bank yang Viral

3. Penerapan aturan gak konsisten 

Unsplash.com/samsolomon

Penerapan yang gak konsisten bisa terkait sanksi atas pelanggarannya seperti dalam penjelasan poin 2, bisa juga aturan itu kadang berlaku kadang gak. Ini tentu bikin bingung orang.

Dan kalau sering terjadi, akhirnya mereka akan berhenti peduli. Penerapan aturan dianggap gak serius. Kalau yang bikin aturan saja terasa setengah-setengah dalam memberlakukannya, kenapa mereka perlu menganggapnya penting?

4. Aturan berlawanan dengan kebutuhan orang 

Unsplash.com/minusculemarie

Aturan yang bertentangan dengan keinginan orang saja bisa menimbulkan pelanggaran. Apalagi kalau gak ramah dengan kebutuhan orang-orang yang terkena aturan tersebut. Ini malah bisa terasa sebagai penindasan belaka dari pihak yang lebih berkuasa.

Jadi, kalau kamu diberi tanggung jawab membuat peraturan, pastikan kamu terlebih dahulu memahami kebutuhan-kebutuhan orang yang akan terkena aturan tersebut ya! Jangan sampai terjadi benturan. Sebab mereka pasti akan memilih memperjuangkan kebutuhan sendiri ketimbang menaati peraturan.

5. Meragukan kompetensi pembuat aturan 

Unsplash.com/chne_

Saat suatu aturan mulai disosialisasikan, tentu orang-orang akan menanyakan siapa pembuatnya. Apakah orang itu cukup berkompeten dalam perkara yang diatur tersebut atau gak?

Kalau gak, tentu tingkat kepatuhan akan menurun karena tingkat kepercayaan mereka pada pembuat aturan dan aturan itu sendiri juga rendah. Sebaliknya, tingkat kepatuhan akan naik bila kompetensi pembuat aturan sudah gak diragukan lagi.

6. Sosialisasinya kurang 

Unsplash.com/alicemoore

Aturan yang dibuat dan diberlakukan secara mendadak gak cuma akan menimbulkan banyak pelanggaran. Namun juga bikin kesal bahkan bisa merugikan orang. Bagaimanapun, mereka butuh waktu untuk memahami aturan tersebut dengan baik dan menyesuaikan diri.

Inilah pentingnya waktu yang cukup untuk menyosialisasikan peraturan. Jangan sampai orang merasa tiba-tiba kena sanksi, padahal tahu kesalahannya saja gak. Pun ketergesa-gesaan dalam pembuatan dan pemberlakuan aturan malah bisa membuat aturan itu penuh celah.

Baca Juga: 10 Peraturan yang Hanya Ada di Antarktika, Gak Ada di Negara Lain

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya