TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hidup Tak Selamanya, 5 Hal Ini Sebisa Mungkin Jangan Dilakukan 

Biar hidup lebih damai dan bermakna

Unsplash.com/ilienerwise

Kematian adalah akhir yang pasti bagi semua makhluk hidup. Namun saat kita masih hidup, muda, dan sehat; kita kerap kurang meresapi makna kematian itu. Orang bijak mengatakan bahwa jika kita ingin mengenal seperti apa seseorang semasa hidupnya, lihatlah saat pemakamannya.

Kalau dipikir-pikir, masuk akal juga perkataan itu. Seperti apa seseorang dalam kenangan orang lain akan tampak pada hari pemakamannya. Kita tentu berharap diberi anugerah umur panjang.

Tetapi seberapa pun kuatnya kita hari ini, kita benar-benar tidak pernah tahu kapan hidup kita sendiri akan berakhir. Kita tidak perlu memikirkannya terlalu dalam. Dipikirkan atau tidak, saat itu toh akan datang dengan sendirinya.

Yang perlu kita lakukan adalah memperbaiki dan memperindah hidup yang masih kita miliki dengan berusaha tidak melakukan 5 hal di bawah ini:

1. Menciptakan permusuhan 

Unsplash.com/unfollow_ray

Kalaupun ada orang yang memusuhi kita, pastikan kita tidak balas memusuhinya. Jaga jarak mungkin perlu untuk mencegah kita dilukai. Tetapi yang jelas, kita selalu dalam posisi tidak memusuhi siapa pun.

Penting untuk selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan siapa saja dan mengutamakan perdamaian. Sebab kita tidak pernah tahu kapan kita akan amat membutuhkan pertolongan orang lain.

Bukan berarti kita ada maunya. Tetapi saling membutuhkan adalah bagian dari kodrat kita sebagai manusia. Sedang sekali permusuhan dikobarkan, sering kali hubungan akan selamanya kaku sekalipun kita berusaha memperbaikinya.

2. Menyimpan kebencian 

Unsplash.com/crasktellanos

Kita bisa membenci siapa pun dan apa pun. Orang lain, diri sendiri, masa lalu yang kurang baik, bahkan takdir kita. Tetapi pertanyaannya, apakah itu perlu? Apakah kebencian atas siapa pun atau apa pun membuat hidup kita terasa lebih baik?

Apa yang diberikan kebencian pada kita selain perasaaan tidak tenteram yang terus menghantui? Menyimpan kebencian adalah sebuah keputusan besar yang amat buruk untuk diri kita sendiri ketimbang siapa pun yang kita benci.

Sebuah keputusan, artinya ada kesadaran kita di sana dan kita bisa memutuskan yang sebaliknya. Tentu sering secara otomatis kita tidak menyukai sesuatu atau tindakan seseorang. Namun cukupkan sampai di situ, tak perlu diperpanjang dan dibesar-besarkan. Dari waktu ke waktu, kita harus belajar menetralkan perasaan negatif kita.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Hidup Kamu Mudah Sekali Dipengaruhi Orang Lain

3. Terlalu kuat menggenggam apa pun 

Unsplash.com/jpvalery

Sama sekali bukan berarti kita lantas menjadi boros, menghambur-hamburkan segala yang kita miliki. Namun kita harus selalu dalam kesadaran bahwa apa yang rasanya milik kita sebenarnya hanyalah titipan. Dari siapa lagi kalau bukan dari Tuhan sang pemilik segalanya?

Bukan hanya soal uang tetapi juga setiap gagasan yang membuat kita bisa berkarya. Sehingga kita tidak perlu jemawa saat karya kita mendapatkan penghargaan, misalnya. Juga orang-orang yang amat dekat dalam hidup kita. Keluarga, pasangan, sahabat.

Hidup bukan hanya soal usaha untuk mendapatkan yang kita inginkan melainkan juga kita harus belajar seni melepaskan. Ketika kita tak lagi berhasrat menggenggam erat-erat apa pun dalam hidup kita, kita justru lebih siap dan mudah bangkit saat hal-hal buruk terjadi.

4. Menyia-nyiakan waktu 

Unsplash.com/taylor_grote

Sekalipun hidup hanyalah sementara, bukan berarti hidup sama sekali tak berguna. Tuhan mana mungkin menciptakan sesuatu yang tidak berguna? Apalagi soal kehidupan sebesar dan sekompleks ini.

Betapa tak terelakkannya kematian yang bisa terjadi kapan pun justru harus membuat kita lebih sungguh-sungguh memanfaatkan waktu. Sedikit demi sedikit kita kurangi hal-hal yang tidak perlu dan makin menjauhi keburukan.

Pastikan kita tumbuh seiring waktu dan hidup kita memberikan manfaat tak hanya untuk diri sendiri melainkan juga orang banyak.

Baca Juga: 5 Alasan Logis Mengapa Hidup Bahagia Itu Gak Melulu karena Cinta

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya