TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Indikasi Belum Maksimal dalam Mencari Uang, Yuk Kencengin Usahanya!

#IDNTimesLife Jangan ngeluh mulu

Unsplash.com/matthewosborn

Hidup, uang, dan kebutuhan memang gak bisa dipisahkan. Seiring banyaknya tanggunganmu, kamu juga harus makin giat dalam mencari uang. Kalau gak, nanti kebutuhanmu gak tercukupi.

Kamu mungkin sudah merasa bekerja keras selama ini. Namun benarkah itu? Atau jangan-jangan usahamu untuk mendapatkan uang sebenarnya belum maksimal? Cek tanda-tandanya berikut ini!

1. Hitung total waktu kerjamu setiap harinya

Unsplash.com/magictype

Kalau kamu sudah cukup mapan, bekerja tujuh sampai delapan jam sehari saja mungkin sudah cukup. Namun jika kamu baru merintis suatu usaha, kamu perlu lebih dari itu bahkan mungkin tanpa hari libur.

Jadi, ayo hitung lagi waktu kerjamu. Dari 24 jam yang kamu punya, berapa yang kamu gunakan untuk bekerja setiap harinya? Ingat, bekerja untuk mencari uang gak sama dengan sekadar berkegiatan.

Jangan sampai kamu merasa sudah bekerja keras sekali tetapi ternyata lebih banyak waktu kamu gunakan untuk berpangku tangan. Bahkan dikurangi tidur delapan jam per hari, kamu masih punya 16 jam lagi, lho! Untuk apa saja waktu sebanyak itu?

2. Punya banyak fasilitas, tetapi gak digunakan untuk mendapatkan penghasilan

Unsplash.com/tranmautritam

Kamu punya ponsel pintar, kendaraan roda empat maupun roda dua, mungkin juga rumah. Pertanyaannya, apakah semua itu hanya digunakan untuk keperluan pribadi atau juga untuk mencari uang?

Gak apa-apa menggunakan ponsel sekadar sebagai alat komunikasi dengan keluarga dan teman atau kendaraan sekadar sebagai alat transportasi diri sendiri jika pendapatanmu sudah cukup. Jika belum, ini malah bisa menjadi salah satu sumber pemborosan. Uang yang dikeluarkan untuk membeli pulsa atau kuota, bensin, dan perawatan kendaraan terbilang besar untuk ukuran penghasilanmu.

Jadi, kenapa gak mencoba menjadikannya sarana mendapatkan uang juga? Kamu bisa berjualan hanya dengan menggunakan ponsel atau menyewakan kendaraan dan kamar kosong di rumah.

Baca Juga: Siap-siap Minta Traktir, 5 Shio Ini Diramal Punya Rezeki Melimpah 2021

3. Belum mengasah bakatmu sampai menjadi profesi

Unsplash.com/elmeng

Ini sayang banget, sebab gak semua orang memiliki bakat sepertimu. Misal, jika memang kamu berbakat di bidang olahraga, mengapa gak mencoba terjun sekalian sebagai atlet profesional? 

Demikian juga dengan bakat-bakat lainnya. Minimal, bakatmu gak dianggurkan. Sebab dengan adanya bakat, jalanmu pasti akan lebih mudah ketimbang yang sama sekali gak berbakat di bidang itu.

4. Hobimu cuma mengeluarkan uang, bukan mencetak uang

Unsplash.com/benchaccounting

Apa hobimu dan berapa uang yang dikeluarkan per bulannya untuk hobi itu? Lagi-lagi, gak masalah bila penghasilanmu sudah lebih dari cukup untuk menghidupi hobimu.

Namun jika kamu masih butuh penghasilan tambahan, saatnya memutar otak agar hobimu justru bisa menjadi pekerjaan utama atau sampingan. Misal, hobi mengoleksi barang antik.

Tentu kamu paham banget mencarinya di mana dan berapa harga yang masuk akal. Daripada hanya memenuhi rumah, kenapa tak sekalian mencarikan barang-barang antik yang diinginkan orang lain?

Atau, hobi otomotif. Jangan nanggung. Belajarlah lebih banyak supaya kamu bisa sekalian membuka usaha yang masih berkaitan dengan dunia otomotif. Hobi jalan, penghasilan juga mengalir.

5. Masih mengutamakan gengsi ketimbang potensi penghasilan yang bisa diperoleh

Unsplash.com/cristofer

Gengsi. Satu kata yang selalu bikin repot kalau kamu memperturutkannya. Mulai sekarang jangan lagi, ya! Kamu harus lebih jeli dalam melihat potensi penghasilan dari suatu pekerjaan ketimbang mengurusi gengsi.

Keren atau gak keren suatu pekerjaan di mata orang lain bahkan dirimu sendiri, kalau potensi penghasilannya besar, mengapa tidak? Bukan gengsi yang membuat kebutuhanmu tercukupi melainkan uang yang kamu peroleh.

Baca Juga: Bukan Nolak Rezeki, Tapi Tunda Punya Anak jika 5 Hal Ini Gak Terjamin!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya