TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan Tanggung saat Mengerjakan Tugas Rumah Tangga

Bereskan sekalian, gak usah nanti-nanti

ilustrasi tugas domestik (pexels.com/Karolina Grabowska)

Penting untukmu membiasakan diri bekerja dengan tuntas dalam hal apa pun. Hal ini termasuk urusan pekerjaan rumah tangga biar hemat waktu dan tenaga. Hasil dari beres-beres rumah pun akan lebih terasa.

Singkirkan rasa malas yang sering membuat pekerjaan rumah sekecil apa pun menjadi gak kelar-kelar. Bahkan, nanti kamu harus mengulanginya lagi, seperti lima kebiasaan di bawah ini yang mesti diubah.

1. Cuma menaruh peralatan makan kotor di wastafel, tak dicuci sekalian

ilustrasi mencuci piring (pexels.com/Gustavo Fring)

Semua orang yang bisa membawa peralatan makannya yang kotor ke wastafel pasti juga mampu mencucinya. Tak terkecuali anak berusia 5 tahun. Sediakan peralatan makan anti pecah dan bangku kecil sebagai pijakan anak ketika belajar mencuci sendiri peralatan makannya.

Kalau anak-anak saja bisa, orang dewasa apalagi. Jangan bebankan tugas mencuci peralatan makanmu ke orang lain, siapa pun itu. Kamu tidak habis makan di warung yang setelah membayar dapat langsung pergi.

Baca Juga: 5 Alasan untuk Memberi Tugas Rumah Tangga pada Anak

2. Membiarkan cucian terlalu lama di dalam mesin cuci

ilustrasi mencuci pakaian (pexels.com/Nicola Barts)

Penggunaan mesin cuci sudah sangat meringankan pekerjaan rumah. Apalagi sudah ada pengeringnya meski hasil akhirnya masih setengah basah. Jadi, apa sulitnya kamu segera menjemurnya setelah selesai dicuci?

Membiarkan cucian lembap terlalu lama di dalam mesin cuci akan membuatnya bau. Bahkan pakaian menjadi lebih bau daripada sebelum dicuci dan bisa berjamur. Segera keringkan cucian di bawah sinar matahari atau diangin-anginkan. 

3. Saat menyapu, kotoran tidak langsung dikeluarkan dari rumah

ilustrasi memegang sapu (pexels.com/RDNE Stock project)

Siapa yang setiap menyapu lantai kotorannya cuma dikumpulkan di sudut-sudut rumah? Kenapa tidak sekalian dikeluarkan ke halaman atau kotoran yang besar dibuang ke tempat sampah? Kalau terkena angin, tumpukkan debu di sudut rumah bakal menyebar lagi.

Kapan lantai benar-benar bersih jika begini? Tuntaskan pekerjaanmu menyapu. Bila seluruh kotoran telah dikeluarkan, kamu dapat mengepel sehingga lantai bersih sempurna.

4. Selang waktu yang panjang antara menyapu dengan mengepel

ilustrasi mengepel (pexels.com/SHVETS production)

Menyapu dan mengepel lantai mestinya menjadi satu paket pekerjaan. Artinya, waktu pengerjaannya begitu dekat. Setelah lantai selesai dipel, langsung lanjutkan dengan mengepelnya. 

Jika kamu menyapu lantai pada pagi hari lalu baru mengepelnya siang bahkan sore, lantai sudah kotor lagi. Ini membuat pekerjaan mengepel menjadi lebih sulit. Atau, dirimu harus kembali menyapu sebelum mengepel.

Baca Juga: 6 Masalah Umum saat Baru Belajar Mengerjakan Tugas Rumah Tangga

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya