TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sebab Kamu Gak Boleh Asal Membandingkan Penghasilan, Bikin Down! 

Bisa mengganggu fokusmu dalam bekerja 

Unsplash.com/greenvango

Saat memasuki usia kerja, kamu pasti sering bertanya pada orang-orang tentang penghasilan mereka. Bisa pada teman atau saudara yang sudah terlebih dahulu bekerja. Bahkan, mencari informasi soal gaji melalui internet.

Gak sepenuhnya salah sih. Kamu memang perlu tahu biar saat wawancara kerja dan ditanya tentang gaji yang diinginkan, kamu bisa menjawab dengan baik. Gak terlalu tinggi, tetapi juga gak terlalu rendah.

Namun, setelah kamu benar-benar bekerja, ada baiknya kamu gak sering-sering membandingkan penghasilan sendiri dengan penghasilan orang lain. Kenapa? Berikut lima sebabnya:

1. Ada terlalu banyak faktor yang membuat penghasilanmu dengan orang lain berbeda 

Unsplash.com/simply_samuel

Sesama pekerja kantoran saja, ada banyak banget faktor yang bisa membuat penghasilanmu dengan orang lain gak sama. Seperti perbedaan kantor, posisi, kota, pengalaman, risiko, dan tentunya prestasi kerja.

Jangan sampai kamu cuma suka membandingkan besaran gaji, tetapi mengabaikan faktor-faktor itu. Begitu pula penghasilan pekerja lepas. Amat tergantung dari jenis dan banyaknya pekerjaan yang diambil.

Bahkan menjalankan usaha sendiri juga sama saja. Tergantung usahanya bergerak di bidang apa, seberapa besar dan sehat usaha itu, serta kondisi perekonomian secara umum.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini Agar Bisa Mendapatkan Penghasilan Semasa Kuliah

2. Kalau penghasilanmu lebih besar, takutnya kamu malah jadi sombong dan meremehkan orang lain 

Unsplash.com/lolygalina

Setelah membandingkan penghasilanmu dengan penghasilan orang-orang di sekitarmu dan didapati kamulah yang menang, lalu apa? Sekalipun kamu gak ada niat buat menyombongkan diri, sangat mungkin tanpa sadar kamu melakukannya lho.

Mentang-mentang punya gaji paling besar di antara teman-temanmu, kamu mungkin jadi tampak seperti mengasihani mereka. Padahal, mereka gak suka dikasihani. Atau, kamu jadi berbicara terlalu banyak tentang bagusnya prospek pekerjaanmu. Bahkan setiap bonus yang baru didapat pun sampai diceritakan.

3. Kalau gajimu lebih kecil; kamu jadi minder, sedih, atau malah dengki 

Unsplash.com/taingo

Berkebalikan dengan poin sebelumnya. Sekarang bagaimana jika kamu yang kalah dalam perbandingan penghasilan? Bagus jika kamu bisa tetap baik-baik saja. Sadar betul bahwa toh, selama ini penghasilanmu cukup-cukup saja buat hidup.

Akan tetapi bagaimana jika kamu jadi rendah diri, sedih, atau malah dengki pada orang yang penghasilannya berlipat-lipat darimu? Dua yang pertama jelas bisa mengikis rasa syukur dan semangatmu dalam bekerja. Sedang dengki, selain mengurangi rasa syukur, juga bikin hatimu kotor.

4. Nanti gampang curiga pada orang yang sepertinya penghasilannya lebih kecil darimu, tetapi hidupnya lebih mapan 

Unsplash.com/greenvango

Satu lagi yang kadang kamu lupakan saat punya hobi membandingkan penghasilan. Selain faktor-faktor seperti dalam poin pertama, barangkali kamu juga mengabaikan kemampuan seseorang mengelola keuangan dan banyak atau sedikitnya tanggungannya.

Dua hal itu tentu sangat memengaruhi tingkat kemapanan seseorang. Penghasilannya boleh saja lebih kecil darimu. Namun karena dia bisa berhemat sementara kamu boros, dia malah lebih bisa menabung ketimbang kamu. Atau, dia lajang sedangkan kamu sudah berkeluarga. Belum lagi jika ternyata dia punya sumber penghasilan lain.

Baca Juga: Jangan Remehkan Penghasilan Orang Lain, Ini 5 Alasannya 

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya