Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Orang dewasa kerap terlihat mantap dalam menjalani kehidupannya. Ia seolah-olah tahu betul tentang arah hidup yang dituju. Hidupnya penuh arti, jauh dari kehampaan. Namun di dalam hatinya, siapa yang tahu?
Orang dewasa pun bisa merasakan kegelisahan yang hebat. Mereka sampai mempertanyakan arah serta arti kehidupannya, merasa ragu, dan berada di ambang perubahan besar. Berikut kondisi di mana biasanya orang dewasa mengalami kegalauan.
1. Sukses, tetapi tidak bahagia
ilustrasi merenung (pexels.com/cottonbro studio) Ternyata kesuksesan yang diraih sejauh ini bukan jaminan kehidupannya menjadi bahagia. Makin tinggi pencapaian yang diraih ternyata justru membuat hatinya kian menderita dan jauh dari rasa puas. Dalam waktu yang panjang, ia akan bertanya-tanya tentang apa yang salah?
Gara-gara kebahagiaan tak juga dirasakan, semua pencapaian selama ini menjadi kurang berarti. Sekalipun banyak orang iri padanya dan ingin berada di posisinya, dia sendiri rela menukar apa pun demi kebahagiaan yang diidamkan. Sebab tanpa kebahagiaan, ia merasa hidupnya tak berarti apa-apa.
Baca Juga: 10 Quotes Penyemangat Choi Siwon, Penuh Arti dan Makna Hidup
2. Tidak kunjung sukses meski sudah bekerja keras
ilustrasi berpikir (pexels.com/Mikhail Nilov) Kebalikan dari poin pertama, kali ini orang dewasa yang tak kunjung sukses juga memiliki persoalannya sendiri. Kerja kerasnya sepertinya tidak kurang-kurang. Akan tetapi, hasilnya nyaris tiada.
Ia menjadi sangat ragu dengan masa depan apalagi masa tuanya. Bayang-bayang kehidupan yang amat sengsara seakan-akan tinggal seruas jari darinya. Ia akan menghabiskan banyak waktunya buat memikirkan arah hidup yang baru.
Siapa tahu dengan mengganti arah hidup, dia juga bakal menemukan arti hidup yang lebih baik. Tak seperti sekarang, ia merasa diombang-ambingkan ketidakpastian hidup. Barangkali, dia perlu melakukan perubahan yang sangat besar terkait hidupnya supaya ganti nasib.
3. Perpisahan dengan orang terdekat
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi terpuruk (pexels.com/Anastasia Lashkevich) Semua orang dapat merasa rapuh bahkan patah ketika ditinggal pergi oleh orang terdekat. Misalnya, kematian anggota keluarga inti atau ia diceraikan pasangannya. Untuk waktu yang cukup lama, dia akan kehilangan kemampuan mengendalikan hidupnya.
Arah hidup yang selama ini terlihat jelas kini tampak begitu kabur. Ia bukan hanya ragu untuk menempuh perjalanan sesuai arah itu, melainkan tidak menginginkannya lagi. Kehilangan orang terdekat seolah-olah menghancurkan seluruh arti dalam hidupnya.
4. Rasa kesepian yang kuat
ilustrasi merenung (pexels.com/David Henry) Orang dewasa bisa merasa kesepian karena banyak hal. Bukan cuma oleh ketiadaan pasangan. Namun, dapat pula akibat dari rendahnya kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dengan anggota keluarga dan teman. Atau, ia ditelan kesibukan kerja selama bertahun-tahun dan penyebab-penyebab lainnya.
Perasaan kesepian ini membuatnya berharap perubahan arah hidup dapat memperbaiki kualitas kehidupannya di sisa usia supaya pengalaman di sisa waktu itu membantunya menyusun ulang arti hidup yang lebih mendalam.
Baca Juga: 5 Nasihat yang Membuat Kamu Tetap Semangat dalam Menemukan Arti Hidup