TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Pelajaran dari Hobi Memancing, Mau Hasil Besar Perlu Kolaborasi

Kamu sendiri punya hobi mancing?

ilustrasi merenung (pexels.com/alexandre saraiva carniato)

Apakah kamu suka pergi memancing? Ya, memancing memang menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan di akhir pekan. Lokasi memancing yang jelas di luar rumah sangat bisa membantumu refreshing dari rutinitas. Kalau hasilnya bagus, kamu juga dapat mengonsumsinya bersama keluarga bahkan menjualnya.

Namun memancing ternyata bukan sekadar memasang umpan, melempar kail, dan menunggu ikan memakannya. Ada enam pelajaran berharga tentang hidup yang bisa kamu petik dari kegiatan ini. 

1. Kamu tidak bisa mendapatkan banyak ikan sekaligus

ilustrasi memancing (pexels.com/Brett Sayles)

Memancing memang perlu kesabaran. Menunggu ada ikan yang tertarik dengan umpan di kailmu saja bisa makan waktu, apalagi berharap kamu memperoleh beberapa ikan. Kamu bisa menghabiskan waktu berjam-jam bahkan seharian.

Begitu pula dalam menjalani hidup. Kamu tidak dapat meraih segala yang diimpikan dalam sekejap. Napasmu dalam berjuang kudu panjang. Jangan kaget kalau dirimu memerlukan waktu sepanjang usia cuma buat mewujudkan impian satu demi satu. Fokus dan sabar saja.

2. Jika kamu ingin hasil memancing memuaskan, berbuat baiklah pada alam

ilustrasi hasil memancing (pexels.com/Thirdman)

Kamu tidak bisa berharap bakal mendapatkan banyak ikan yang besar-besar kalau sungai tempatmu memancing telah tercemar. Mungkin ada ikan yang tersangkut di kailmu, tapi kecil atau berbahaya untuk dikonsumsi karena tercemar limbah.

Apabila kamu dan semua orang berpartisipasi menjaga kebersihan sungai dan laut, hasil memancing akan jauh lebih memuaskan. Hal serupa pun bakal terjadi dalam hubungan dengan orang lain.

Apa pun konteks hubungan kalian, sikap baikmu pada mereka akan kembali sebagai keuntungan buat kamu. Sikapmu yang ramah dan kooperatif membuka banyak peluang kerja sama.

Baca Juga: 5 Nasihat yang Membuat Kamu Tetap Semangat dalam Menemukan Arti Hidup

3. Kamu juga harus tahu titik-titik berkumpulnya ikan

ilustrasi memancing (pexels.com/Leah Kelley)

Bagus atau tidaknya hasil memancingmu juga dipengaruhi oleh pengetahuanmu akan titik-titik berkumpulnya ikan. Kalau kamu cuma asal melempar kail, bukannya mendapat ikan, bisa-bisa cuma sampah yang tersangkut. 

Demikian juga dalam upayamu memperjuangkan mimpi. Kamu mesti tahu hal-hal yang lebih memungkinkan untuk membantu terwujudnya mimpi itu. Contoh, bila kamu ingin daganganmu laris manis, dirimu perlu membuka toko di lokasi yang lebih strategis.

4. Meski begitu, kadang kamu tetap harus pulang dengan tangan kosong

ilustrasi pulang memancing (pexels.com/ehsan ahmadnejad)

Meski kamu sudah memancing di titik berkumpulnya ikan, menggunakan umpan yang bagus, serta sabar menunggu; ada kalanya dirimu tetap pulang tanpa hasil. Beginilah kamu akan cukup sering mendapati usahamu terasa seperti sia-sia.

Kamu telah bekerja keras, tetapi apa yang diinginkan masih belum ada tanda-tanda bakal teraih. Semoga dirimu tidak lekas menyerah, ya. Esok dan seterusnya tetaplah berupaya seperti kamu akan tetap pergi memancing di akhir pekan.

5. Menjala bisa memberimu lebih banyak ikan, tapi kamu perlu bantuan orang lain

ilustrasi menebar jala (pexels.com/Viewers)

Orang tidak menjala ikan di tepi sungai yang dangkal. Nanti jala hanya menyangkut di bebatuan. Jala biasa digunakan untuk menjaring ikan di perairan yang lebih luas dan dalam. Nelayan pergi ke tengah laut bersama teman untuk mengarahkan perahu dan membantu menarik jala yang berat.

Hasil tangkapannya lebih banyak dan cepat daripada memancing sendirian. Apa yang kamu petik dari kegiatan menjaring ikan ini? Kamu butuh berkolaborasi dengan orang lain demi memudahkan terwujudnya impian. Jangan antipati dengan semua bentuk kerja sama. Seratus persen bisa bekerja sendiri itu omong kosong. 

Baca Juga: 5 Filosofi Berharga dari Pena yang Berikan Nasihat Hidup Untukmu

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya