TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Peribahasa Terkait 'Air', Ajarkan tentang Bekerja dan Mengelola Uang

#IDNTimesLife Yuk, diresapi biar semangat

Ilustrasi bekerja (unsplash.com/alevisionco)

Siapa yang setuju bahwa praktik mengelola keuangan dengan baik sering kali gak semudah teori? Di tengah banyaknya kebutuhan yang harus dicukupi dan pendapatan yang lagi kurang bagus, tentu banyak orang mengalami hal ini.

Apalagi di masa pandemik COVID-19 yang panjang ini. Banyak dari kita yang pekerjaannya terancam sehingga sangat memengaruhi kondisi keuangan. Yuk, kita coba tingkatkan semangat bekerja dan kemampuan mengelola keuangan dengan meresapi lima peribahasa berikut ini!

1. Ada air ada ikan

Ilustrasi berdagang (unsplash.com/mslslv)

Peribahasa ini bermakna di mana pun kita berada, niscaya ada rezeki. Maka sekalipun kita dalam kondisi ketar-ketir akibat pandemik COVID-19, kita harus menjaga optimisme bahwa kita tetap memiliki jatah rezeki.

Kalau tidak dari pekerjaan yang saat ini sudah terancam, barangkali dari pekerjaan lain. Atau, dengan membuka usaha kecil-kecilan. Kalau gak di kota, pulang kampung pun tidak apa-apa demi bisa bertahan karena biaya hidupnya lebih rendah.

2. Air lalu berkubak tohor

Ilustrasi bekerja (unsplash.com/jeswinthomas)

Artinya, berapa pun uang yang diterima lekas habis untuk membayar utang dan sebagainya. Jika kita berada dalam kondisi begini, kita harus berubah. Kita perlu melihat kembali ke mana saja penghasilan kita mengalir.

Sayang kan, bila gak pernah ada yang bisa ditabung? Kita jadi gak punya darurat dan kebingungan sendiri kala terdesak kebutuhan. Kalau dana darurat saja gak punya, apalagi investasi.

Baca Juga: 5 Peribahasa Urang Banjar, Bekal Jalani Kehidupan agar Lebih Baik

3. Harapkan guntur di langit, air di tempayan ditumpahkan

Ilustrasi bekerja (unsplash.com/itsmaemedia)

Hayo, siapa yang tahu arti peribahasa ini? Ya, artinya karena mengharapkan sesuatu yang belum tentu, barang yang telah ada malah dilepaskan. Contohnya, kita diiming-imingi pekerjaan di tempat lain oleh seorang kenalan.

Dia menjanjikan gaji yang lebih besar, berbagai fasilitas, dan sebagainya. Lalu kita tergiur sekalipun sebenarnya kita juga nyaman-nyaman saja dengan pekerjaan yang sekarang. Secara penghasilan pun cukup.

Namun akibat tergoda iming-iming, kita langsung saja percaya dan memilih resign. Eh, ternyata dia justru ingkar janji dengan merekrut orang lain. Akibatnya, kita seketika ganti status jadi pengangguran.

4. Itik berenang di air mati kehausan

Ilustrasi berdagang (unsplash.com/lisanto_)

Maknanya ialah orang yang hidup menderita karena tidak bisa memanfaatkan kekayaan yang ada. Misalnya, orang yang memiliki beberapa bidang tanah warisan. Saat pekerjaannya gak memberinya penghasilan yang cukup, dia gak tergerak untuk membuat tanah itu lebih produktif.

Sekalipun belum ada dana untuk membangunnya, bukankah tanah itu bisa ditanami sendiri atau disewakan sebagai lahan parkir atau kebun agar lebih menghasilkan? Lumayan untuk menambah pemasukan. Kalau diseriusi bahkan bisa menjadi pekerjaan utama.

Baca Juga: 5 Peribahasa Ini Pakai Kata Laut, Maknanya Luas dan Dalam!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya