TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Rasa Percaya Berlebihan yang Bikin Penerimanya Gak Nyaman

Kamu malah bakal membebani orang lain

ilustrasi lelah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Umumnya, rasa percayamu pada orang lain akan disambut dengan baik. Mereka senang kamu tidak meragukan kemampuannya dalam suatu hal. Namun, keadaan bisa berubah apabila rasa percayamu pada seseorang telah berlebihan.

Bukannya penerima kepercayaan merasa bangga, ia justru terbebani. Kadang kala juga menimbulkan rasa kesepian yang kuat, lelah fisik dan psikis, serta dia justru merasa tidak didukung. Dalam hal apa sajakah kepercayaanmu malah bikin orang lain tertekan? Berikut ulasannya.

1. Percaya dia sangat berkompeten dalam pekerjaan sampai kamu terlalu mengandalkannya

ilustrasi pusing pekerjaan (pexels.com/Gustavo Fring)

Orang yang dinilai punya kompetensi dalam pekerjaan yang digeluti pasti merasa senang. Setiap hasil kerjanya menjadi lebih dihargai. Banyaknya kepercayaan yang diberikan padanya terkait pekerjaan juga mendorong kariernya.

Hanya saja, sikap memercayai kompetensi seseorang yang tidak dibarengi dengan kendali diri untuk tak terlalu mengandalkannya bakal bikin dia kecapekan. Kamu mengoper semua pekerjaan yang sulit padanya. Bahkan terkadang kamu malas mengerjakan tugas yang cukup gampang dan langsung saja memintanya buat membereskan.

Baca Juga: 5 Tips Raih Self-Worth untuk Tingkatkan Percaya Diri

2. Percaya dia akan selalu mampu mengatasi persoalannya sendiri

ilustrasi sedih (pexels.com/zeno ferenczi)

Kepercayaanmu ini menandakan seseorang tampak tangguh di matamu. Ia bukan sosok yang mudah menyerah atau cengeng. Akan tetapi, apakah ini artinya dia tak pernah mengalami kesulitan besar dalam hidupnya?

Pastinya ia juga mengalaminya dan terkadang benar-benar mengharapkan adanya bantuan dari orang lain. Namun, karena kamu terlalu percaya dengan kemampuannya menyelesaikan berbagai persoalan, dirimu justru menjadi tidak pernah ada di sisinya dalam situasi-situasi genting. 

3. Percaya dia bisa menjaga rahasia yang paling besar sekalipun

ilustrasi dua teman (pexels.com/Karolina Grabowska)

Rahasia besar apa yang kamu bagikan padanya? Satu sisi, dengan membagikan rahasiamu padanya, kamu merasa lega. Ini juga makin menegaskan bahwa dia sosok yang amat kamu percayai. Akan tetapi, sudahkah kamu berpikir bagaimana dampaknya bagi dia?

Makin besar rahasiamu, makin berat untuk ia terus menjaganya. Apalagi kalau rahasia itu berkaitan dengan pihak-pihak lain yang dirugikan. Hati kecilnya pasti merasa harus membuka rahasia tersebut demi keadilan dan kebenaran. Jika kamu berkeras agar dia menutup mulut, ini menjadi beban luar biasa baginya.

4. Percaya ia senantiasa dapat bersikap dewasa apa pun yang terjadi

ilustrasi termenung (pexels.com/cottonbro)

Kedewasaan dalam bersikap akan menjadi sulit ketika seseorang berhadapan dengan suasana yang amat emosional baginya. Kamu tidak dapat terus menekannya untuk bersikap dewasa atau menyalahkannya saat ia mengekspresikan emosinya. Bagaimanapun, emosi yang terus ditekan tidaklah sehat.

Pun sifat emosi yang spontan bakal menyulitkan siapa pun buat terus mengendalikannya. Orang kadang secara otomatis marah, menangis, atau menjadi bersikap tidak kooperatif ketika kesabarannya sudah habis. Sikap-sikap yang menurutmu kekanak-kanakan ini untuk sementara perlu diterima dan dimengerti sampai dia memperoleh ketenangannya kembali.

Baca Juga: 5 Alasan Cowok Mau Pura-pura Percaya Diri Padahal Sedang Merasa Minder

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya