TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tantangan Mengganti Utang Puasa Ramadan, Banyak Godaannya!

Puasa sendirian, teman bahkan keluargamu tidak

ilustrasi perempuan di kantor (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Bulan Ramadan yang makin dekat berarti kewajiban untukmu yang muslim dan tahun kemarin punya utang puasa supaya segera membayarnya. Tahun lalu puasamu dapat bolong karena sakit atau menstruasi jika kamu perempuan. Begitu juga bila dirimu ibu hamil dan menyusui yang memutuskan untuk gak berpuasa dulu.

Meski mengganti utang puasa dapat dilakukan kapan saja, tak sedikit yang mengebut di 1 atau 2 bulan menjelang Ramadan. Tentu ada sedikit rasa panik jikalau utang puasa belum lunas dan Ramadan keburu datang. Namun, kapan pun kamu hendak mengganti puasa Ramadan, tantangannya memang cukup besar.

Terdapat sejumlah tantangan mengganti utang puasa Ramadan yang harus kamu lalui. Walau terlihat tak mungkin bagimu, namun tetaplah ingat niat baik dalam mengganti utang puasa sebelum Ramadan tiba, ya. Persiapkanlah diri dan mental kalian sebelum menjalaninya. 

1. Sulit bangun untuk sahur

ilustrasi tidur nyenyak (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Di bulan Ramadan saja, bangun sahur tidak selalu mudah. Terkadang kamu terpaksa berpuasa tanpa sempat makan dan minum sedikit pun sebelumnya lantaran terlambat bangun. Di luar bulan Ramadan, bangun buat bersantap sahur kian terasa sulit.

Pasalnya, di bulan Ramadan semua orang di rumah ikut berpuasa. Maka seluruh anggota keluarga akan saling membangunkan. Bahkan di kos-kosan pun teman atau pemilik kos membantu membangunkan setiap tiba waktunya sahur.

Belum lagi beberapa warga yang berkeliling dan membuat bunyi-bunyian guna menjadi tanda waktu sahur. Akan tetapi, di 11 bulan lainnya semua kebiasaan itu gak ada. Kamu yang harus membayar utang puasa cuma bisa mengandalkan alarm smartphone. Jika dirimu sedang lelah sekali selepas bekerja atau kuliah seharian, susah untuk bangun dan makan sahur.

Baca Juga: 15 Ayat Al-Quran Tentang Bersyukur, Jangan Kufur!

2. Aktivitas kerja dan kuliah tetap penuh sampai sore

ilustrasi bekerja (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Perbedaan berikutnya antara berpuasa di bulan Ramadan dengan berpuasa di bulan-bulan lain guna membayar utang adalah jam kegiatanmu. Selama Ramadan biasanya baik waktu kerja maupun kuliah dipotong. Jam masuk dimundurkan 30 menit hingga 1 jam.

Demikian pula jam pulang diajukan sehingga kamu bisa lebih menghemat energi. Dirimu tidak terlalu lelah walau tetap beraktivitas sembari berpuasa. Namun, ketika kamu mengganti utang puasa gak begini.

Jam dan jadwal kegiatanmu penuh dari pagi sampai sore. Bahkan apabila dirimu harus lembur kerja, itu tetap dilaksanakan selepas berbuka. Oleh sebab itu, mengganti puasa Ramadan di bulan lain dapat terasa jauh lebih berat. Kamu mesti menjaga tubuh supaya fit saat berpuasa sambil berkegiatan normal.

3. Waktu untuk mengganti utang puasa terpotong siklus menstruasi

ilustrasi sakit perut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Perempuan yang masih menstruasi menghadapi tantangan besar dalam hal berpuasa. Memang, kamu tidak berpuasa di bulan Ramadan ketika datang bulan. Akan tetapi, saat dirimu hendak menggantinya di bulan-bulan lain pun gak mudah.

Kamu baru berpuasa beberapa kali di bulan ini sudah harus menstruasi lagi. Padahal, memulai kembali berpuasa setelah haid selesai juga bukan persoalan gampang. Pasti ada rasa malas buat kamu melanjutkan proses membayar utang puasa. 

Ini yang kerap membuat utang puasa Ramadan gak lunas-lunas. Dalam sebulan, dirimu cuma punya waktu puasa 2 sampai 3 minggu. Itu pun biasanya tidak semua hari langsung dipakai buat berpuasa. Maka utang puasa 10 hari pun dapat lama lunasnya.

4. Pas gak datang bulan malah sakit

ilustrasi perempuan sakit (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dari 2 sampai 3 minggu per bulan di luar siklus menstruasi, belum tentu kamu selalu dalam kondisi sehat. Mungkin saja dirimu mengalami berbagai gangguan kesehatan yang menyulitkanmu buat berpuasa. Bahkan sakit ringan seperti flu pun akan terasa berat untukmu tetap berpuasa karena kegiatanmu penuh seperti dalam poin 2.

Mendadak gak enak badan begini memperlambat lunasnya utang puasamu. Kalau kamu baru mulai membayar utang puasa 1 atau 2 bulan sebelum Ramadan juga riskan. Selain waktu perempuan sudah terpotong seminggu lebih karena datang bulan, tiba-tiba sakit bisa bikin targetmu tak tercapai.

Terbaik memang menyegerakan penggantian utang puasa. Kalau perlu segera setelah Idul Fitri agar kamu tak keburu malas dan untuk mengantisipasi problem kesehatan. Jika utang puasa sudah lunas, dirimu lebih lega dan siap menyambut Ramadan. Namun bila utang puasa tidak kunjung lunas, dirimu pun menjadi cemas.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya