Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Berapa lama libur sekolah anak? Sudahkah kita merencanakan apa saja kegiatan anak selama di rumah? Bila belum, segera lakukan dan diskusikan dengan anak.
Jangan sampai liburan sekolah membuat anak sangat mager. Bisa-bisa nanti menjadi kebiasaan yang sulit diubah dan berakibat buruk untuk kesehatannya. Ikuti tujuh tips berikut supaya anak tetap aktif.
1. Tetap bangun pagi
ilustrasi membangunkan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto) Tidak pergi ke sekolah bukan berarti anak boleh bangun siang. Bila anak tidak ada kewajiban menjalankan ibadah pagi, beri toleransi tambahan waktu tidur 30 menit sampai 1 jam dari hari sekolah. Kalau setelah ibadah pagi anak ingin tidur lagi, waktunya juga sama.
Membiarkan anak bangun sesiang mungkin bakal mengacaukan seluruh aktivitasnya. Saat hari sudah siang, anak akan malas melakukan apa pun karena udara juga panas. Akhirnya, anak terbentuk mager selama libur sekolah.
Baca Juga: 5 Tips Seru Merencanakan Liburan dengan Teman Kantor, Menyenangkan!
2. Ajak anak mengerjakan tugas rumah tangga
ilustrasi bersih-bersih (pexels.com/Gustavo Fring) Meminta anak-anak ikut membantu tugas rumah tangga sebenarnya lebih mudah daripada menyuruh remaja. Di usia remaja, anak cenderung suka membantah hal-hal tak terbiasa baginya atau tidak disenanginya. Remaja punya keberanian lebih tinggi dan pintar berdebat.
Sementara itu, anak-anak lebih penurut. Bahkan kegiatan orang dewasa tampak menarik baginya. Asal diberi contoh dan tak sedikit-sedikit dimarahi bila berbuat salah, ia pasti senang membantu tugas domestik.
3. Menjadwalkan waktu bermain di dalam dan luar rumah
ilustrasi kegiatan anak (pexels.com/Allan Mas) Ketika siang dan malam hari, arahkan anak untuk menghabiskan waktunya di dalam rumah saja. Anak dapat bermain atau mempelajari sesuatu yang menarik minatnya. Dua waktu ini juga menjadi saatnya anak beristirahat.
Sedang di pagi dan sore hari, anak dapat bermain di luar rumah. Udara tidak panas dan tak menabrak jam tidur. Jangan lupa untuk tetap mengawasinya selama bermain di luar rumah.
4. Orangtua jangan malas menemani anak
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/MART PRODUCTION) Terkadang kesalahan orangtua ialah ingin anak gak mager, tetapi kita sendiri enggan menyediakan waktu dan tenaga buat menemaninya beraktivitas. Malah kita sendiri asyik dengan gadget. Selama libur sekolah, kuatkan komitmen kita dalam membersamai anak.
Sekalipun kita tetap bekerja, sepakati waktu untuk beraktivitas bersama anak. Seperti pagi sebelum kita berangkat ke kantor dan sore atau malam sepulang kerja. Di akhir pekan, kita mendedikasikan diri buat bergerak aktif bersama anak.
5. Membiasakan olahraga di pagi hari
ilustrasi olahraga (pexels.com/Ketut Subiyanto) Seperti disinggung dalam poin sebelumnya, kita tidak bisa cuma menyuruh anak biar lebih aktif. Beri tahu anak bahwa selama libur sekolah, kita akan berolahraga bersamanya setiap pagi. Walaupun hanya peregangan atau berjalan kaki sebentar karena kita harus segera berangkat kerja, ini sudah cukup.
Hari yang diawali dengan gerak fisik bakal mendorong anak untuk kembali melakukannya dalam berbagai kegiatan sepanjang hari nanti. Berjalan bolak-balik di dalam rumah tak terasa berat untuknya. Kalau pagi hari cuma dihabiskan dengan rebahan, sampai sore bahkan malam dia akan malas bergerak.
6. Mengikutkan anak ke kegiatan pengisi liburan
ilustrasi kegiatan anak (pexels.com/Gustavo Fring) Coba cari kegiatan positif untuk anak selama libur sekolah. Barangkali ada sanggar seni atau tempat latihan memasak khusus buat anak-anak. Tidak perlu menghubungkannya dengan cita-cita anak.
Ikutkan saja sekadar biar anak gak bosan di rumah. Apalagi jika lingkungan rumah kurang mendukung untuk anak bermain dengan aman bersama teman sebaya. Lebih baik mendaftarkannya ke kegiatan-kegiatan yang ada pembimbing profesionalnya.
Baca Juga: Inilah 5 Waktu Terbaik Liburan ke Candi Borobudur Magelang