TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Hidup Low Budget, Ingat Tujuan Finansialmu

Hidup low budget lebih damai

ilustrasi pengaturan keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Low budget artinya anggaran yang rendah atau kecil nilainya. Kita bisa sengaja menurunkan anggaran dalam hidup karena paksaan keadaan, seperti kondisi ekonomi yang sedang memburuk. Namun, kita juga dapat memilihnya lantaran adanya tujuan finansial yang hendak dicapai atau memiliki prinsip hidup sederhana lebih baik.

Tantangan dalam menerapkan low budget cukup banyak, apalagi ketika usia kita masih muda. Keinginan untuk bersenang-senang amat tinggi dan pengaruh pergaulan juga besar. Kalau kamu tertarik untuk memperkecil anggaranmu, jangan lewatkan tujuh tips hidup low budget di bawah ini biar mampu melewati berbagai godaan.

1. Fokus di kebutuhan

ilustrasi berbelanja (pexels.com/Michael Burrows)

Anggaran yang dipotong dari biasanya tentu akan berdampak langsung dalam kebiasaan kita berbelanja. Uang yang lebih sedikit harus diutamakan buat pemenuhan beragam kebutuhan. Sementara itu, keinginan diseleksi ulang dengan ketat.

Sebagian besar keinginan akan tereliminasi dan hanya menyisakan satu atau dua yang cocok dengan sisa anggaran. Jadi, pemenuhan keinginan ditempatkan di akhir setelah kebutuhan tercukupi dengan baik. Bila suatu keinginan berbiaya lebih besar daripada sisa anggaran, berarti kita harus sabar menabung dulu.

2. Jeli mencari selisih harga

ilustrasi diskon (pexels.com/Gustavo Fring)

Meningkatkan kecermatan akan harga produk yang ditawarkan juga penting. Bila toko kedua memberikan harga yang lebih miring daripada toko pertama untuk produk yang sama, berbelanjalah di sana. Manfaatkan juga diskon asalkan dalam berbelanja kita tetap berfokus pada kebutuhan seperti dalam poin 1.

Bukan lantaran ada diskon, segala keinginan dibeli. Bukannya untung, anggaran kita yang tak seberapa malah dapat habis hanya untuk belanja berbagai keinginan. Meski selisih harga kebutuhan kelihatannya tidak seberapa, bila digabung dengan beberapa produk tentu lumayan juga.

3. Selalu mempertimbangkan antara beli atau sewa

ilustrasi membeli mobil (pexels.com/Antoni Shkraba)

Membatasi anggaran berarti juga membatasi pembelian apa pun. Misalnya, untuk kendaraan. Apakah kita betul-betul memerlukannya buat digunakan setiap hari atau cuma untuk berlibur bersama keluarga sesekali?

Jika dalam kegiatan sehari-hari lebih simpel dan hemat untuk kita menggunakan sepeda motor atau kendaraan umum, urungkan niat membeli mobil sekalipun uang mukanya ringan. Hindari mobil yang dibeli cuma terparkir di rumah hampir setiap hari karena tetap membutuhkan biaya perawatan dan pajak. Ketika hendak berlibur yang paling banyak cuma sebulan sekali, kita dapat menyewa mobil saja.

Baca Juga: 10 Potret Memecahkan Masalah dengan Solusi Low Budget!

4. Ingat keadaan dan tujuan

ilustrasi berbelanja (pexels.com/Kamaji Ogino)

Kalau kita terpaksa menerapkan low budget karena keadaan keuangan yang sedang tidak baik-baik saja, selalu ingat hal ini. Sekalipun mengingatnya bikin hati agak sedih, ini pun berguna sebagai pengendali dalam kita membuat keputusan terkait penggunaan uang. Kembali pada keadaan juga menunjukkan cara berpikir yang realistis sehingga menghindarkan kita dari sikap impulsif saat berbelanja.

Kalaupun kita memilih low budget bukan karena paksaan keadaan, tentunya ada tujuan yang hendak dicapai. Misalnya, menabung buat beli rumah. Tetaplah berpegang pada mimpi memiliki rumah sendiri agar kita mampu bertahan hidup dengan memotong pengeluaran yang kurang penting.

5. Cuek hadapi komentar orang

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Tim Douglas)

Dari sekian banyak orang di sekitar kita, barangkali akan ada beberapa di antaranya yang suka berkomentar sinis. Mereka mengira kita telah jatuh miskin atau pelit pada diri sendiri. Saat menerapkan tips hidup low budget, jangan terpengaruh oleh komentar negatif seperti ini. 

Kita harus yakin mengetahui dengan tepat kondisi keuangan pribadi. Apa pun komentar orang lain tidak berguna untuk menyelamatkan kita dari kondisi hidup yang tengah sulit. Komentar itu juga tak membantu kita meraih tujuan finansial yang didambakan.

6. Pilih pembayaran tunai kecuali lebih hemat dengan nontunai

ilustrasi pembayaran tunai (pexels.com/RDNE Stock project)

Pembayaran nontunai kini makin menjadi pilihan karena kepraktisannya. Akan tetapi, cara membayar seperti ini biasanya juga akan dikenai biaya layanan. Pun secara psikis kita menjadi kurang berhati-hati mengeluarkan uang saking mudahnya bertransaksi.

Maka untuk banyak keperluan tetap gunakan pembayaran tunai. Kita tentu akan merasa repot kalau sebentar-sebentar menarik uang di mesin ATM sehingga tidak berbelanja kecuali sangat perlu. Geser ke pembayaran nontunai hanya jika ada potongan harga yang lebih besar daripada pembayaran cash.

Baca Juga: 5 Kesalahan saat Melakukan Frugal Living, Jangan Menyiksa Diri!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya