TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Membaca untuk Orang Dewasa, Jangan Kalah dari Anak-anak

#IDNTimesLife Bikin tantangan sama anak atau keponakan

ilustrasi membaca (pexels.com/Thought Catalog)

Kebiasaan membaca memang lebih mudah ditanamkan pada anak-anak. Kegiatan anak masih sedikit, waktu luangnya banyak, dan rasa ingin tahunya amat tinggi. Ketiganya membuat membaca menjadi kegiatan yang sangat menarik minatnya.

Sementara itu, kegiatan orang dewasa seperti gak ada habisnya. Waktu 24 jam saja seperti kurang saking sibuknya. Saat ada waktu istirahat, rasanya sudah terlalu capek buat membaca.

Rasa ingin tahu orang dewasa juga telah berkurang. Sebab, di usia yang gak lagi muda, mereka merasa sudah paham segalanya. Akan tetapi jika dalam benak masih ada kesadaran kalau membaca itu penting, maka lakukan tips membaca untuk orang dewasa berikut ini, ya. Patut dicoba agar kebiasaan membacamu kembali muncul!

1. Baca buku terkait pekerjaan biar karier meningkat

ilustrasi membaca (pexels.com/Nguyen Huy)

Anak-anak ingin tahu tentang apa saja. Baik buku pengetahuan maupun cerita sama menariknya bagi mereka. Namun, orang dewasa perlu motivasi ekstra biar mau kembali membuka buku. Harapan untuk dapat meningkatkan karier melalui membaca akan lebih mendorong kita benar-benar melakukannya. Di usia dewasa, pekerjaan segalanya bagi kita. Apa saja akan dilakukan untuk meningkatkan karier dan penghasilan.

Bacalah buku yang sesuai dengan bidang kerja seperti ekonomi dan pertanian. Kita juga dapat memilih buku-buku pengembangan diri yang membahas tentang kepemimpinan. Setiap ada manfaat dari membaca yang dirasakan langsung ketika bekerja bakal bikin kita tambah semangat melakukannya lagi dan menjadi haus akan ilmu.

2. Pilih bacaan pendek

ilustrasi membaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Secara logika, orang dewasa seharusnya lebih tahan dalam membaca ketimbang anak-anak. Namun, banyaknya kegiatan setiap hari baik di kantor maupun rumah membuat energi kita hampir habis. Ini yang bikin kita malas untuk membaca.

Akan sangat sulit buat kita mau membaca buku-buku tebal. Melihatnya saja mungkin sudah melipatgandakan rasa capek. Tetapi, bacaan pendek masih bisa mendapat tempat di sela-sela kesibukan atau sesaat sebelum dan setelah tidur.

Kita bisa membaca berita, esai, cerita pendek, puisi, atau novel tipis. Bacaan yang lebih cepat selesai gak terasa menambahi rasa lelah. Itu justru selingan yang menyenangkan dari padatnya rutinitas.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Orang yang Street Smart, Pandai Membaca Keadaan

3. Sedikit demi sedikit, tapi usahakan rutin

ilustrasi membaca (pexels.com/özgür)

Mengingat padatnya kegiatan orang dewasa, membaca buku yang tipis pun mungkin tidak bisa cepat-cepat. Gak apa-apa dan lakukan semampunya saja. Sama sekali tak membuat target juga lebih baik daripada membaca terasa membebani.

Bagus kalau kita bisa membaca setiap hari. Jika pun tidak, sambung terus kegiatan membaca yang sempat terputus kapan pun ada waktu. Misal, kemarin kita seharian sibuk rapat, maka lanjutkan kegiatan membaca pada hari ini.

Membaca sedikit demi sedikit juga ada manfaatnya, kok. Informasi yang diperoleh dari bacaan menjadi dapat dicerna dengan lebih baik daripada ketika kita membaca langsung banyak. Begitu konsentrasi mulai terganggu karena ingatan akan tugas, kegiatan membaca dihentikan dulu.

4. Bikin tantangan bersama anak atau keponakan

ilustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Memanfaatkan rasa gengsi sendiri juga dapat menjadi strategi supaya kita gemar membaca. Kita tentu malu bila terlihat payah di depan anak-anak. Kita bisa membuat tantangan dengan mereka yang tujuan utamanya sebenarnya ialah menantang diri sendiri.

Contohnya, tantangan menyelesaikan satu buku dalam seminggu. Kita dan anak bebas memilih buku masing-masing. Sekalipun buku anak tipis dan ada banyak gambarnya, kita pasti gak mau kalah dengan mudah di depannya.

Kita tetap melahap buku pilihan sendiri yang lebih tebal dan penuh tulisan. Tantangan ini bermanfaat baik buat kita maupun anak. Supaya pemahaman akan bacaan juga teruji, selesai membaca masing-masing harus menceritakan garis besar bacaannya. 

Baca Juga: Apa Itu Membaca Kritis? Bukan Sekadar Membaca, lho!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya