Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Ada beberapa orang yang hatinya begitu tulus sampai begitu mudah percaya kepada orang lain. Meski terkadang orang lain berulang kali melakukan hal yang buruk kepadamu, namun kamu tetap bertahan dengan prinsip hidup bahwa menyikapi keburukan harus tetap dengan kebaikan.
Bukan tanpa alasan, inilah lima prinsip yang menjadi alasanmu tetap berbuat baik meski terus disakiti. Simak yuk di bawah ini!
1. Setiap manusia pasti pernah berbuat salah
Seseorang yang berhati tulus punya pemikiran bahwa setiap manusia pasti pernah berbuat salah, termasuk dirinya sendiri. Selama kamu masih manusia, kamu pasti gak bisa lepas dari kesalahan. Mungkin saja seseorang berbuat kesalahan atau perbuatan buruk hanya karena dia sedang lupa, gak sadar atau alasan lainnya.
Perbedaannya, kesalahan orang lain tampak di depan matamu. Sementara, kesalahanmu mungkin masih tertutupi dan belum diketahui orang lain. Jadi, kamu sangat memahami bahwa menghakimi orang lain bukan cara yang paling tepat untuk menyikapi perbuatan buruknya.
Baca Juga: 5 Cara Melatih Diri Agar Terbiasa Melakukan Kebaikan, Penting Lho!
2. Meski orang lain berbuat keburukan, kamu tetap harus membalasnya dengan kebaikan
Ada yang mengatakan kalau orang yang mudah percaya kepada orang lain memiliki jalan pikiran yang lurus-lurus saja. Meski sikap baiknya sering dimanfaatkan oleh orang lain, dia gak pernah berprasangka buruk. Dia tetap melihat kebaikan yang pernah dilakukan orang yang menyakitinya.
Dia selalu berpikir bahwa keburukan harus dibalas dengan kebaikan. Seolah dia mengharapkan bahwa kelak orang yang menyakitinya dapat melakukan kebaikan seperti yang dilakukannya. Jika keburukan dibalas dengan keburukan, maka gak akan memperbaiki apapun. Yang ada malah hanya memperburuk keadaan.
3. Setiap orang selalu punya kesempatan untuk berubah
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
unsplash.com/@tomasnozina Setiap orang tidak ada yang sempurna. Namun, setiap orang bisa menjadi lebih baik dengan terus melakukan perubahan dan memperbaiki kesalahannya. Itulah yang menjadi cara pandangmu, yang selalu mengharapkan kebaikan bagi orang lain. Kamu selalu memberi kesempatan orang lain yang berbuat buruk kepadamu untuk berubah. Meski terkadang yang dilakukannya adalah suatu keburukan yang besar dan berulang kali dilakukannya.
Tanpa orang lain meminta maaf, kamu sudah memaafkannya terlebih dahulu. Bagimu, terlalu cepat menghakimi orang lain bukanlah perilaku yang tepat. Kamu lebih memilih untuk memaafkan dan membantu orang lain untuk mengubah keburukannya.
4. Membalas dengan keburukan gak akan menyelesaikan semua masalah
unsplash.com/Ashkan Forouzani Jika kamu membalas keburukan dengan keburukan, lantas siapa orang yang akan berbuat baik di dunia ini? Cukup orang lain yang berbuat buruk kepadamu, kamu tidak boleh bersikap yang sama. Karena hidup seperti roda berputar, kita gak akan tahu kehidupan seseorang ke depannya. Bisa jadi orang yang menyakitimu hari ini adalah orang yang akan mendukungmu di masa mendatang. Tetaplah berpikir positif dan ambil pelajaran dari setiap masalah kehidupan.
Karena masalah hanya semakin bertambah parah jika disikapi dengan buruk. Berpikirlah dengan tenang dan balaslah keburukan dengan kebaikan. Mungkin dengan sikap baikmu kepada orang yang menyakitimu bisa menjadi peluang kesadaran baginya.
Baca Juga: 5 Manfaat Lakukan Kebaikan Tanpa Pamrih untuk Orang Lain