TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Perlu Bantuan Profesional untuk Atasi Gangguan Mood

Apakah emosimu sehat?

ilustrasi psikolog (pexels.com/cottonbro studio)

Gangguan mood atau gangguan suasana hati adalah kondisi kesehatan mental yang membuat emosimu tidak stabil. Gangguan mood bisa berupa depresi, bipolar, distimia, atau gangguan mood lainnya. Gangguan mood bisa membuatmu merasa sangat sedih tanpa sebab, sangat bahagia saat ada masalah besar, atau sangat marah tanpa alasan. Gangguan mood juga bisa membuat emosimu berubah-ubah dengan cepat dan ekstrem.

Oleh karena itu, kamu harus segera mencari bantuan profesional jika kamu mengalami gangguan mood. Bantuan profesional bisa berupa dokter, psikiater, psikolog, konselor, atau kelompok dukungan. Mereka bisa memberikanmu diagnosis, pengobatan, terapi, dan dukungan yang kamu butuhkan untuk sembuh dari gangguan mood. Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah kamu mengalami gangguan mood? Berikut adalah lima tanda yang bisa menjadi petunjuk.

Baca Juga: 5 Ide Kreatif Menghias Dinding Kamar Tidur, Bikin Mood Positif!

1. Emosimu tidak seimbang atau tidak sesuai dengan situasimu

ilustrasi marah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Emosi yang normal biasanya seimbang dan sesuai dengan situasi yang kamu hadapi. Misalnya, kamu merasa sedih saat kehilangan orang yang kamu sayangi, atau merasa bahagia saat mendapatkan prestasi. Emosi ini biasanya tidak terlalu kuat dan tidak terlalu lama.

Namun, jika kamu mengalami gangguan mood, emosimu bisa menjadi tidak seimbang atau tidak sesuai dengan situasimu. Misalnya, kamu merasa sedih terus-menerus tanpa alasan yang jelas, atau merasa bahagia saat menghadapi masalah besar. Emosimu juga bisa berubah-ubah secara cepat dan ekstrem, dari sedih ke bahagia atau sebaliknya. Perubahan emosi ini bisa terjadi dalam hitungan hari, jam, atau bahkan menit.

Emosi yang tidak seimbang atau tidak sesuai ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah dengan otakmu. Otakmu menghasilkan zat-zat kimia yang memengaruhi emosimu. Zat-zat kimia ini antara lain adalah serotonin, noradrenalin, dan dopamin. Jika zat-zat kimia ini tidak seimbang atau terganggu oleh faktor-faktor seperti genetik, hormonal, lingkungan, atau stres, maka emosimu pun akan terganggu.

Jika kamu merasakan hal ini, segera cari bantuan profesional untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dokter atau psikiater bisa memberikan obat-obatan yang bisa membantu mengatur zat-zat kimia di otakmu dan mengurangi gejala gangguan mood. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan terapi psikologis yang bisa membantumu mengenali dan mengelola emosimu dengan lebih baik.

Tips: Cobalah untuk mencatat emosimu setiap hari. Tuliskan apa yang kamu rasakan, kapan kamu merasakannya, dan apa yang menyebabkannya. Hal ini bisa membantumu melihat pola emosimu dan menemukan faktor-faktor pemicunya.

2. Emosimu mengganggu aktivitas dan hubunganmu

ilustrasi marah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Emosi yang normal biasanya tidak mengganggu aktivitas dan hubunganmu. Emosi bisa membantu kamu berprestasi, berkreasi, atau bersosialisasi. Emosi juga bisa membantu kamu mengatasi masalah, mengekspresikan diri, atau menikmati hidup.

Namun, jika kamu mengalami gangguan mood, emosimu bisa menjadi penghalang untuk melakukan hal-hal tersebut. Gangguan mood bisa membuatmu sulit berkonsentrasi, membuat keputusan, menyelesaikan tugas, atau bahkan bangun dari tempat tidur. Kamu juga mungkin kehilangan minat atau kesenangan dalam hal-hal yang biasanya kamu sukai, seperti hobi, hiburan, atau seks.

Gangguan mood juga bisa mempengaruhi hubunganmu dengan orang lain. Kamu mungkin menjadi lebih mudah tersinggung, agresif, atau bermusuhan. Kamu juga mungkin mengisolasi diri dari keluarga, teman, atau rekan kerja. Atau sebaliknya, kamu mungkin menjadi terlalu bergantung pada orang lain dan menuntut perhatian atau dukungan secara berlebihan.

Jika emosimu sudah sampai pada tahap ini, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Dokter atau psikiater bisa memberikan obat-obatan yang bisa membantu meningkatkan energi dan motivasimu. Psikolog atau konselor bisa memberikan terapi yang bisa membantumu mengembangkan keterampilan mengatasi masalah, mengatur waktu, dan berkomunikasi dengan orang lain. Kamu juga bisa bergabung dengan kelompok dukungan atau komunitas yang bisa memberikanmu rasa tidak sendirian dan saling menguatkan.

Tips: Cobalah untuk tetap aktif dan terlibat dalam aktivitas dan hubungan yang positif. Lakukan hal-hal yang kamu sukai atau yang bermanfaat bagi dirimu dan orang lain. Jangan menutup diri dari orang-orang yang peduli padamu. Mintalah bantuan jika kamu merasa kesulitan.

Baca Juga: 5 Cara Membangun Mood Lawan Bicara, Praktikkan!

3. Emosimu berlangsung lama atau berulang

ilustrasi marah (pexels.com/SHVETS production)

Emosi yang normal biasanya bersifat sementara dan tidak berulang. Emosi bisa hilang dengan sendirinya setelah situasi yang menyebabkannya berakhir. Emosi juga bisa diatasi dengan cara-cara yang sehat, seperti berbicara dengan orang lain, menenangkan diri, atau melakukan hal-hal yang menyenangkan.

Namun, jika kamu mengalami gangguan mood, emosimu bisa berlangsung lama atau berulang. Gangguan mood bisa berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Gangguan mood juga bisa kambuh kapan saja, terutama jika kamu mengalami stres, trauma, atau perubahan hormon.

Jika kamu merasakan hal ini, jangan menunda untuk mencari bantuan profesional. Semakin lama kamu menunggu, semakin sulit untuk sembuh dari gangguan mood. Dokter atau psikiater bisa memberikan obat-obatan yang bisa membantu mencegah kambuhnya gejala gangguan mood. Psikolog atau konselor bisa memberikan terapi yang bisa membantumu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang bisa memperburuk gangguan mood.

Tips: Cobalah untuk menjaga keseimbangan hidupmu. Buatlah jadwal harian yang teratur dan realistis. Jaga kesehatan fisikmu dengan berolahraga, makan seimbang, dan tidur cukup. Jaga kesehatan mentalmu dengan meditasi, relaksasi, atau hobi. Hindari hal-hal yang bisa memicu stres atau emosi negatif.

4. Emosimu menyebabkan dampak negatif pada kesehatan fisikmu

ilustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Emosi yang normal biasanya tidak mengganggu kesehatan fisikmu. Emosi bisa membantu kamu menjaga kesehatan fisikmu dengan memberimu energi, kekuatan, dan kekebalan. Emosi juga bisa membantu kamu mengatasi sakit atau cedera dengan memberimu motivasi, harapan, dan dukungan.

Namun, jika kamu mengalami gangguan mood, emosimu bisa menjadi penyebab masalah kesehatan fisikmu. Gangguan mood bisa menyebabkan perubahan nafsu makan, penurunan atau kenaikan berat badan, kelelahan, gangguan tidur, nyeri otot, sakit kepala, atau masalah pencernaan.

Gangguan mood juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, atau stroke. Gangguan mood juga bisa memperparah kondisi medis yang sudah ada, seperti asma, artritis, atau kanker. Gangguan mood juga bisa mengurangi kekebalan tubuh dan membuat kamu lebih rentan terhadap infeksi.

Jika emosimu sudah sampai pada tahap ini, segera cari bantuan profesional untuk mendapatkan pengobatan yang komprehensif. Dokter atau psikiater bisa memberikan obat-obatan yang bisa membantu mengatasi gejala fisik yang disebabkan oleh gangguan mood. Psikolog atau konselor bisa memberikan terapi yang bisa membantumu mengadopsi gaya hidup sehat, seperti berolahraga, makan seimbang, dan tidur cukup.

Tips: Cobalah untuk memeriksakan kesehatan fisikmu secara rutin. Jangan abaikan gejala-gejala fisik yang mungkin berhubungan dengan gangguan mood. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika kamu merasa ada yang tidak beres dengan tubuhmu. Jangan lupa untuk mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter secara teratur dan sesuai dosis.

Baca Juga: 5 Tanda Anak Butuh Bantuan untuk Mengelola Amarah, Ketahui!

Verified Writer

Muhamad Aldifa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya