TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lakukan 5 Hal Sederhana Ini Sebagai Wujud Perilaku Antikorupsi

Korupsi adalah tindakan pecundang!

REUTERS/Andres Martinez Casares

Perilaku antikorupsi menjadi sebuah perilaku yang entah masih ada atau sudah mulai punah dalam diri setiap orang. Budaya antikorupsi yang selalu digalakkan sejak usia dini menjadi sesuatu yang kadang mandek ketika seseorang dibutakan akan jabatan dan berbagai fasilitas duniawi yang semua itu bisa didapat jika seseorang melakukan korupsi.

Bagaimana menanam paham antikorupsi sebenarnya adalah problematika yang rumit dan tidak mudah? Tentunya ketika biasnya pemahaman banyak orang tentang perilaku anti korupsi itu yang seperti apa.

Mari kita mulai dari hal-hal sederhana yang sering dianggap sepele dalam kehidupan tapi sebenarnya itu adalah perilaku yang memunculkan budaya antikorupsi. Simak, yuk.

1. Jangan korupsi waktu

run-dmg.com

Entah sudah menjadi budaya atau apa. Waktu sering menjadi hal yang dianggap sepele jika dikorupsi. Padahal ini adalah gejala kecil yang membuat seseorang merasa nyaman untuk mengorupsi hal lainnya selain waktu.

Janji ketemu jam 8 dan baru datang jam 9. Kuliah seharusnya berakhir jam 10 tapi si pengajar masih dengan cueknya mengajar sampai jam 11. Hal tersebut sering dianggap biasa dan wajar di kehidupan kita, yang sebenarnya itu adalah tindakan korupsi.

Jadi mulailah dari hal yang sangat kecil sebelum melangkah ke hal yang lebih besar, jangan korupsi waktu!

Baca Juga: 18 Kasus Korupsi Besar Belum Rampung, Begini Alasan KPK

2. Ada uang semua gampang

unsplash/anniespratt

Sadarkah kalian bahwa uang seolah menjadi kartu AS yang paling mujarab untuk melancarakan segalanya. Masyarakat yang membudayakan ada uang semua lancar ini sebenarnya paham bahwa tindakan tersebut adalah perilaku korupsi.

Tapi atas dasar kesepahaman antara pihak satu dan pihak yang lain maka hal tersebut dianggap biasa. Perilaku ini tidak hanya ada di kalangan kelas menengah ke atas, tapi juga ada di kalangan kelas menengah hingga menengah ke bawah. Ketika uang bermain, semua akan terasa lancar dan mudah.

Sederhananya, hindari budaya ada uang semua lancar. Jangan suka nyogok dan main calo. Jujur itu keren, kok.

3. Ciptakan lingkungan antikorupsi dimulai dari diri sendiri

pixabay.com

Percuma koar-koar mengajarkan budaya antikorupsi jika lingkungan sosial masih paten menyebarkan perilaku korupsi. Anak-anak sering menjadi kertas kosong yang mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Sebelum berpikir rumit tentang bagaimana menanamkan pola pikir antikorupsi, mari tanyakan kepada diri kita masing-masing.

Apakah lingkungan sosial kita sudah bebas dari praktik korupsi? Hal yang paling sederhana adalah bilang nusuk pentolnya 2 tapi yang sudah masuk ke perut 5. Sesederhana itu untuk melakukan korupsi.

4. Speak up

REUTERS/Andres Martinez Casares

Budaya korupsi merajalela muncul karena kurangnya speak up dari orang-orang yang mengetahuinya. Ini sudah menjadi perilaku yang kronis di masyarakat. Kurangnya speak up terhadap perilaku yang disinyalir tindak korupsi menjadi jalan bebas hambatan bagi pelaku korupsi untuk melakukan aksinya.

Setidaknya mari kita semua speak up jika melihat, mendengar atau mengetahui secara langsung tindakan korupsi. Tentu beberapa orang akan mengeluh, "speak up soal tindakan korupsi itu taruhannya nyawa, lho." Itulah poin yang harus kita pecahkan bersama-sama, bagaimana menciptakan lingkungan yang lebih garang dari si pelaku korupsi itu sendiri.

Baca Juga: 10 Hal Kecil Ini Jadi Tanda Kamu Korupsi Sama Diri Sendiri Lho!

Verified Writer

M. Farid Hermawan

POTONGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya