TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dina Zildea, Lady Biker Motor Gede yang Raih Prestasi dari Hobi

Kalau sudah hobi, mau gimana?

Dina Zildea, lady biker khusus ducati sedang menaiki motor royal enfield seusai riding dalam kegiatan Girls Ride Out. 8 Desember 2019. IDN Times/M. Tarmizi Murdianto

Kata siapa jika motor dengan cc besar atau motor gede hanya untuk laki-laki saja? Stigma itu rasanya tidak berlaku bagi Dina Zildea atau yang kerap disapa Dea. Sosok ini, sudah menekuni hobinya sebagai lady biker sejak duduk di bangku SMA.

Bahkan kini, Dea sudah pernah mendapatkan peringkat kedua dari penghargaan Lady Biker Award. Gak percaya? Berikut kisah Dina Zildea, lady biker khusus Ducati yang raih prestasi dari hobi.

1. Tergabung dalam komunitas lady bikers khusus Ducati

Dok. Dea

Sebutan Lady Ducati sepertinya sudah sangat melekat kepada Dea. Bagaimana tidak? Sejak pertama kali terjun ke dunia 'motor', dirinya sudah jatuh cinta dengan Ducati Monster yang dimiliki dari hasil jerih payahnya.

Ia bergabung dalam komunitas Desmodona Indonesia sebagai lady biker khusus Ducati. "Desmodona Indonesia itu komunitas khusus Lady Ducati. Semua pemilik Ducati di Indonesia jadi satu di situ. Tentunya, khusus perempuan dan khusus Ducati," ucap Dea pada Minggu (8/12/2019).

Namun, berbeda pada acara Girls Ride Out. Pada momen itu, ia menjajal Royal Enfield. Tepatnya, Royal Enfield Himalayan.

Hal ini bukanlah masalah baginya. Menurutnya, selama ia masih mengendarai motor dengan cc besar, merek motor apa pun bukanlah masalah.

2. Awal mula mengenal transportasi roda dua tersebut, Dea kerap mencuri kesempatan untuk meminjam motor ayahnya saat SMA

Dina Zildea sedang menaiki royal enfield setelah selesai riding dalam kegiatan GIRLS RIDE OUT. 8 Desember 2019. IDN Times/M. Tarmizi Murdianto

Awal mula Dea menjadi seorang lady biker, ternyata sangat lucu. Saat masih SMA, dirinya kerap mencuri-curi kesempatan untuk meminjam motor ayahnya dengan alasan ingin pergi ke depan jalanan.

Padahal dengan motor yang dipinjam tersebut, ia bisa pergi bebas sampai ke Ragunan atau ke tempat jauh lainnya.

"Waktu SMA, aku mulai curi-curi motor bokap. Waktu itu, Honda Astrea atau apa gitu. Kita jalan, kabur-kaburan. Bilangnya ke depan, tapi tahu-tahu kita udah sampe Ragunan atau mana gitu," ungkapnya.

Dari momen tersebut pula, ia mulai tertarik kepada motor. Saat masuk kuliah, ia memakai Kawasaki Ninja 250 cc. Ketika sudah bekerja, dirinya membeli Ducati Monster.

"Aku kepo, gimana sih rasanya moge. Apalagi waktu itu, masih jarang juga cewek yang pakai moge. Akhirnya, aku beli Ducati Monster ABS limited edition 803 cc. Ketika naik itu, aku merasa langsung nyaman dan berpikir, ini soul gue banget," imbuh Dea.

Baca Juga: Nitchii: Perempuan Hebat Itu Tidak Menjatuhkan Perempuan Lain

3. Saat ini, dirinya sudah memiliki banyak pengalaman di dunia permotoran. Bahkan, ia pernah mendapatkan sebuah award

Dok. Dea

Setelah memiliki motor sendiri, Dea mulai touring menjelajahi Indonesia. Hingga kini, hampir seluruh wilayah Indonesia sudah dikunjunginya. Hanya Sulawesi, Kalimantan, Papua, dan Flores saja yang belum ia kunjungi.

Rencananya, tahun depan ia akan menjelajahi wilayah tersebut. Selain itu, Dea juga sempat mengikuti Woman World Relay (WWR), touring menggunakan motor dari Jakarta ke Labuan Bajo.

Di tahun 2018 dirinya pun pernah touring melintasi German hingga Italia via Switzerland. Kali itu, ia menggunakan motor BMW GS.

Dengan pengalaman tersebut, jelas bagi Dea, prestasi bukan lagi sebuah hal yang mustahil. Benar saja! Pada 2018, ia mendapatkan peringkat kedua dalam Lady Bikers Award.

"Aku pernah dapat kesempatan ikut WWR (Woman World Relay), di mana lady bikers dari seluruh dunia ikut event itu. Seperti button estafet dan itu sedikit eksklusif. Lalu, aku pernah menang Lady Bikers Award di peringkat kedua dan ada banyak lagi," ceritanya.

4. Layaknya pengendara motor lain, Dea juga pernah alami kecelakaan fatal. Namun, ia tetap semangat untuk bangkit dan mulai riding kembali

Dok. Girls Ride Out

Sama halnya dengan sejumlah pengendara motor yang lain, Dea pernah mengalami kecelakaan. Bahkan kecelakaan yang ia alami kala itu, sangat fatal dan membuatnya harus dirawat sementara.

"Waktu itu, aku jatuhnya parah, yang sampai muter-muter antara langit dan bumi lah istilahnya," kata Dea.

Meski begitu, ia tak mengeluh dan putus asa. Dea sadar betul dengan risiko dari keputusan yang diambilnya. Malahan, ia terus semangat untuk melakukan hobinya. "Kalau sudah cinta dengan suatu hobi, maka gak ada pikiran buat berhenti," ucapnya.

Baca Juga: Kisah Laninka, Berusaha Ubah Standar Kecantikan Dunia dari Kursi Roda

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya