TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kumpulan Hadis dan Ayat Al-Qur'an tentang Perselingkuhan, Jangan Coba!

Dilarang untuk dilakukan

ilustrasi selingkuh (IDN Times/Mardya Shakti)

Perselingkuhan adalah bencana besar yang sangat fatal dan dapat merusak keharmonisan rumah tangga. Gak jarang, banyak rumah tangga yang berakhir dengan perceraian karena adanya perselingkuhan.

Dalam Islam, perbuatan selingkuh dilarang karena termasuk kategori perbuatan tercela yang harus dihindari. Nah, untuk menekankan pemahaman tentang hukum perselingkuhan, mari ketahui kumpulan hadis dan ayat Al-Qur'an tentang selingkuh ini.

1. Selingkuh membawa pada perbuatan zina

ilustrasi laki-laki dan perempuan bermesraan (pexels.com/Katerina Holmes)

Baik suami maupun istri harus menjaga kehormatannya. Artinya, mereka dilarang saling bersentuhan dengan orang lain yang bukan mahramnya.

Ketika seseorang melakukan perselingkuhan, dia telah menjalin kedekatan dengan orang lain yang bukan pasangan sahnya dan ini termasuk dalam perzinaan. Pandangan ini dipertegas oleh hadis riwayat Bukhari yang berbunyi:

اَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِى مَحْرَمٍ

“Tidak boleh seorang laki-laki berduaan dengan perempuan kecuali dengan ditemani mahramnya.” (HR. Bukhari no. 5233 dan Muslim no. 1341)

Berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya saja sudah dosa, apalagi jika sampai melakukan kontak fisik, seperti bersentuhan. Tentunya zina ini termasuk perbuatan maksiat dan berdosa besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ

“Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya (bukan mahramnya).” (HR. Ar Ruyani dalam Musnad-nya, 2/227)

2. Perselingkuhan artinya sudah menyia-nyiakan keluarga

ilustrasi perselingkuhan (pexels.com/RODNAE Productions)

Orang yang sudah memiliki keluarga namun tetap berselingkuh, bisa dibilang bahwa ia telah menelantarkan keluarganya. Padahal, ia seharusnya lebih fokus untuk memperhatikan dan membahagiakan keluarganya sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

كفى بالمرء إثما أن يضيع من يقوت

“Cukuplah seseorang itu berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Abu Daud no.1692)

Baca Juga: 7 Trik Elegan Hadapi Suami yang Selingkuh ala Kinan Layangan Putus

3. Orang yang selingkuh sudah pasti melakukan kebohongan

ilsutrasi pasangan berselingkuh (unsplash.com/ Chermiti Mohamed)

Dalam membangun sebuah pernikahan, seharusnya suami dan istri bisa bersikap terbuka dan gak menutup segala sesuatu dari pasangannya. Sebab, dusta atau berkata gak jujur termasuk sebagai perilaku dosa besar.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT yang mengancam untuk gak memberikan hidayah kepada orang yang melakukan dusta. Firman tersebut tertuang pada QS Ghafir ayat 28 yang berbunyi:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ

“Sesungguhnya Allah tidak akan memberi hidayah kepada orang yang melebihi batas lagi pendusta.” (QS Ghafir: 28)

Gak hanya itu, orang yang berdusta bahkan diyakini akan masuk ke dalam neraka. Hal ini disampaikan oleh sabda Rasulullah SAW dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ’anhu:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ؛ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ يَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ؛ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَالْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكتب عند الله كذاباً

“Wajib bagi kalian untuk berlaku jujur. Karena kejujuran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang yang senantiasa jujur, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai Shiddiq (orang yang sangat jujur). Dan jauhilah dusta, karena dusta itu membawa kepada perbuatan fajir (maksiat) dan perbuatan fajir membawa ke neraka. Seseorang yang sering berdusta, akan di tulis di sisi Allah sebagai kadzab (orang yang sangat pendusta).” (HR. Muslim no. 2607)

4. Selingkuh berarti berkhianat

ilustrasi pasangan berselingkuh (pexels.com/Vera Arsic)

Suami atau istri yang berselingkuh artinya sudah berkhianat kepada pasangannya. Hal ini jelas bukan hal baik karena khianat adalah dosa besar yang dilarang oleh Allah sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya berikut ini:

وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي كَيْدَ الْخَائِنِينَ

“Allah tidak akan memberi hidayah terhadap tipu daya orang-orang yang berkhianat.” (QS. Yusuf: 52)

Selain itu, dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

آيَةُ المُنافِقِ ثَلاثٌ: إذا حَدَّثَ كَذَبَ، وإذا وعَدَ أخْلَفَ، وإذا اؤْتُمِنَ خانَ

“Tanda orang munafik ada tiga: jika bicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar janji, jika diberi amanah ia berkhianat” (HR. Al Bukhari 6095, Muslim no.59)

Pengkhianatan juga akan menghilangkan keberkahan dalam keluarga sehingga rumah tangga akan terasa suram, sesak, dan sempit, meskipun perbuatan khianatnya tidak diketahui. Anas bin Malik radhiyallahu’anhu mengatakan:

إذا كانت في البيت خيانة ذهبت منه البركة

“Ketika khianat terjadi di suatu rumah, akan hilanglah keberkahan” (Makarimul Akhlak, karya Al Khara’ithi, hal. 155)

Baca Juga: Waspada! 5 Ciri Pasanganmu Selingkuh Hati, Gak Tampak tetapi Bahaya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya