TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

The Apurva Kempinski Bali Gelar Peragaan Busana Bertema Keberagaman

Memamerkan 100 kain Nusa Tenggara bersama Asha Smara Darra

Nusa Tenggara Exhibition and Fashion Show by Oscar Lawalata Culture di The Apurva Kempinski Bali (dok. The Apurva Kempinski Bali)

The Apurva Kempinski Bali bersama perancang busana ternama, Asha Smara Darra, mengadakan peragaan busana mewah yang menunjukkan keindahan kain dari Nusa Tenggara. Acara yang diadakan pada Minggu (15/5/22) di lobi hotel bintang 5 ini, merupakan bentuk apresiasi hotel tersebut atas warisan budaya Nusa Tenggara.

Gak hanya itu, acara yang menampilkan 24 koleksi pakaian ready to wear tersebut juga jadi pagelaran karya seni Indonesia dengan harapan semakin banyak orang yang dapat melihat evolusi dari kain-kain tradisional Indonesia. Untuk mengetahui gambaran lebih jelas mengenai acara ini, mari simak ulasan berikut.

1. Mengusung tema keberagaman, yakni Unity in Diversity

Danti Yuliandari, Director of Marketing The Apurva Kempinski Bali dalam Press Conference Nusa Tenggara Exhibition and Fashion Show by Oscar Lawalata Culture and The Apurva Kempinski Bali. 16 Mei 2022 (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Kampanye Unity in Diversity yang diusung oleh Hotel The Apurva Kempinski Bali terbentuk dengan landasan agar masyarakat Indonesia dapat mengetahui lebih dalam tentang kebudayaan Indonesia serta gugusan pulau yang ada di Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Danti Yuliandari, Director of Marketing The Apurva Kempinski Bali.

"Perayaan dari campaign Unity in Diversity adalah awal dari kerjasama The Apurva Kempinski Bali dengan Asha Smara Darra dengan melaksanakan program fashion berbalut tradisional dan keberagaman Indonesia. Ke depannya, akan masih banyak program yang akan direncanakan terkait Unity in Diversity dan yang akan di-highlight adalah beberapa kolaborasi dengan ragam industri termasuk UMKM, dengan mengambil tema beberapa destinasi daerah di Indonesia," terangnya.

2. Untuk peragaan busana, pakaian ready to wear yang dihadirkan mengusung konsep resort

Nusa Tenggara Exhibition and Fashion Show by Oscar Lawalata Culture di The Apurva Kempinski Bali. 16 Mei 2022 (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Asha Smara Darra selaku Fashion Designer dalam peragaan busana Nusa Tenggara, mengatakan konsep dari pakaian yang ditampilkan adalah ready to wear dengan look resort yang menawan. Selain itu, outfit yang ada juga memadukan kain tenun khas NTT.

"Temanya lebih ke resort karena di Bali. Aku ingin menghilangkan bahwa tenun NTT itu panas dan tebal dengan melihat padanan jaket dengan rok yang loose, bisa dipadu padan dengan tank top atau short pants atau juga dengan katun atau hanya sebagai scarf. Jadi, aku ingin menampilkan resort dan daily wear bahwa kain tenun ini bisa dipakai dalam segala occasion karena di Bali," katanya.

Kain tenun khas NTT dipilih Asha karena dirinya ingin menanamkan bahwa tenun juga nyaman bila dipakai untuk beragam acara dengan ragam warna yang sedikit keluar dari tenun pada umumnya. Hanya saja, dirinya tetap gak mau menghilangkan ciri khas kain tradisional tersebut dengan tetap mengikuti tren fashion yang ada.

Baca Juga: 9 Inspirasi Gaya Busana ala Sissy Prescillia, Mama Hits Super Modis

3. Kain yang digunakan pun berasal dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Exhibition and Fashion Show by Oscar Lawalata Culture di The Apurva Kempinski Bali. 16 Mei 2022 (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Dalam peragaan busana tersebut, kain yang digunakan merupakan kain asli dari NTT. Asha mengatakan jika ragam yang digunakan mulai dari kain khas Pulau Rote, Pulau Sabu, hingga Pulau Bejawa.

"Pulau Rote yang bermain dengan bunga dan warnanya itu kebanyakan warna merah, biru, dan putih. Lalu Pulau Sabu motif dari Eropa dengan bunga berbentuk logo kerajaan Eropa zaman dulu dan ada cupid atau malaikat kecil. Sedangkan, kalau kita masuk ke Pulau Bejawa itu lebih kecil-kecil, Sumba besar-besar dan signifikan, dan ada lagi yang saya sebut lagi Pulau Buna dengan songketnya yang lebih warna-warni," tuturnya.

4. Kolaborasi ini menjadi bentuk sosialisasi bahwa evolusi kain bisa dilihat dari berbagai macam sisi

Nusa Tenggara Exhibition and Fashion Show by Oscar Lawalata Culture di The Apurva Kempinski Bali. 16 Mei 2022 (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Kolaborasi fashion dengan tema keberagaman ini merupakan wujud nyata dari The Apurva Kempinski Bali dalam mengenalkan kebudayaan Indonesia di mata dunia. Bukan hanya dari sisi kain, tapi juga dari sisi ekonomi.

"Evolusi kain dari sisi ekonomi bukan hanya benda seni, tapi bisa dikenakan untuk sehari-hari dan diharapkan kain Indonesia bisa jadi ujung tombak dari fashion Indonesia. Kain Indonesia harus bisa menjadi tuan rumah secara fashion di mata dunia," jelasnya.

Baca Juga: 5 Lagu Tulus ini seolah Rangkaian 'Lima Tahap Berduka', Setuju?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya