Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kehidupan orang-orang sederhana kerap menarik perhatian. Mereka nyaman menjalani hidup dengan kondisi apa adanya. Saat lingkungan sekitar diisi orang-orang berkehidupan mewah, mereka tidak sungkan memiliki kehidupan bersahaja. Terkadang kita bingung bagaimana menikmati hidup dengan cara tersebut.
Namun bagi orang-orang sederhana, kehidupan seperti itu bukan suatu masalah. Mereka justru senang menjalani hidup tanpa kepura-puraan. Semua yang ditunjukkan asli, tanpa ada sisi kepalsuan. Berikut lima alasan mengapa orang sederhana gak mau berpura-pura. Caranya menjalani kehidupan patut dicontoh!
1. Mereka lebih bahagia dengan kehidupan bersahaja
ilustrasi sosok sederhana (pexels.com/THIS IS ZUN) Ciri utama dari orang-orang sederhana adalah bersikap apa adanya. Mereka tidak pernah neko-neko dalam berucap dan bertingkah laku. Terkadang sampai bikin kita terheran-heran, mengapa mereka bisa betah menjalani hidup sedemikian rupa. Kehidupannya bahkan terlihat berkebalikan dengan lingkungan sekitarnya. Tentunya ada alasan mengapa orang-orang sederhana enggan berpura-pura.
Mereka terlanjur nyaman menjalani kehidupan yang bersahaja. Tidak perlu kebohongan, kepalsuan, maupun kemewahan. Apalagi saling pamer menunjukkan prestasi dan kepemilikan. Sikap yang ditunjukkan menggambarkan kondisi sebenarnya. Bagi mereka, kehidupan bersahaja seperti ini membawa kebahagiaan sejati.
Baca Juga: 5 Dampak Positif Menerapkan Gaya Hidup Sederhana, Bye-bye Stres!
2. Paham jika kehidupan penuh kepura-puraan tidak mendatangkan kebahagiaan
ilustrasi perempuan glamour (pexels.com/Denys Gromov) Dilihat dari segala sisi, kehidupan orang-orang sederhana memang menawan, juga membuat kita terheran-heran. Tipe orang seperti mereka ini malas menjalani hidup dengan berpura-pura. Mulai dari segi sikap dan ucapan, maupun gaya hidup yang ditunjukkan. Bisa dikatakan, orang-orang demikian terlalu jujur menampilkan situasi kehidupan yang sesungguhnya.
Pastinya ada alasan kuat terkait sikap orang-orang sederhana tidak mau berpura-pura. Mereka paham jika sikap seperti itu tidak mendatangkan kebahagiaan. Berpura-pura justru menimbulkan kecemasan. Kebahagiaan dan kesenangan yang dirasakan bersifat semu, tidak akan bertahan dalam jangka panjang, dan orang-orang sederhana sangat menghindari kehidupan seperti ini
3. Menjalani hidup dalam kepura-puraan membuat semuanya terasa palsu
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi sosok bertopeng (pexels.com/Thomas Vanhaecht) Di era sekarang ini, banyak orang berlomba-lomba hidup dalam kepura-puraan. Mereka menampilkan segala hal yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Contohnya menampilkan gaya hidup mewah walaupun kondisi keuangan sedang pas-pasan. Tapi pola hidup yang dijalani orang sederhana berbeda seratus delapan puluh derajat.
Orang-orang seperti mereka justru enggan menjalani hidup dengan kepura-puraan. Mereka sadar jika pola hidup seperti ini membuat semuanya terasa palsu. Daripada menjalani hidup dalam kepura-puraan, mereka lebih memilih jadi orang yang apa adanya. Meskipun lingkungan sekitar berlomba memamerkan kemewahan, namun sosok sederhana bertahan dengan pola kehidupan bersahaja.
4. Tidak nyaman jika menunjukan kepalsuan diri
ilustrasi sosok bertopeng (pexels.com/Anete Lusina) Kamu tentu sudah gak asing dengan orang yang hobi pamer sana-sini. Mereka rela memalsukan segalanya asal kelihatan unggul di mata orang lain. Tapi apakah semua orang menjalani hidup dengan cara seperti itu? Sudah pasti tidak. Kamu perlu mengamati pola kehidupan yang dimiliki orang-orang berjiwa sederhana, dijamin pasti terkesan sekaligus terheran-heran.
Bukannya pamer, orang-orang yang memiliki karakter sederhana justru enggan berpura-pura. Singkat saja alasannya, mereka tidak nyaman jika menunjukan kepalsuan diri. Termasuk berpenampilan mewah namun kondisi sesungguhnya justru pas-pasan. Orang sederhana tidak malu menampilkan kehidupan yang apa adanya asalkan jujur tanpa dibuat-buat
Baca Juga: 3 Hal Sederhana yang Bantu Ringankan Beban Pikiran