TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Rencana Keuangan juga Butuh Dievaluasi, Bukan Cuma Dicatat!

Sudahkah kamu mengevaluasi rencana keuangan secara berkala?

ilustrasi mengevaluasi rencana keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Evaluasi sering dikaitkan dengan meninjau ulang rencana mengenai tujuan hidup. Kemudian mencari tahu letak kekurangan serta memperbaikinya. Namun, apakah langkah evaluasi hanya berkaitan dengan perencanaan dari segi tujuan hidup saja? 

Ternyata rencana keuangan juga butuh dievaluasi. Baik mengenai pemasukan maupun pengeluaran dalam jangka waktu tertentu. Banyak hal menjadi alasan penting mengapa rencana keuangan harus dievaluasi. Selama ini, sudahkah kamu melakukannya?

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Pria Muda dalam Mengelola Keuangan, Harus Dihindari!

1. Dalam rangka mengukur kinerja

ilustrasi mengevaluasi rencana keuangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pemasukan dan pengeluaran bukan cuma dicatat dalam bentuk anggaran. Dalam kurun waktu tertentu, kamu harus mengevaluasinya secara berkala. Langkah ini penting dilakukan karena berkaitan dengan kinerja.

Dengan adanya evaluasi rencana keuangan, kamu bisa mengukur kinerja dengan lebih detail. Karena rencana keuangan menjadi salah satu aspek yang penting diperhatikan. Kamu bisa menilai apakah rencana keuangan sudah realistis dan efisien atau masih perlu ditata ulang kembali.

2. Untuk mengidentifikasi perubahan

ilustrasi mengevaluasi rencana keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Jika kita membicarakan tentang arus keuangan, pastinya tidak bisa berjalan stabil. Pada waktu tertentu pendapatan mungkin meningkat pesat. Tapi di waktu yang lain, arus pendapatan bisa jadi sedikit tersendat.

Di sinilah alasan utama mengapa rencana keuangan perlu dievaluasi secara berkala. Karena ini berkaitan dengan perubahan yang terjadi. Kamu bisa mengetahui besar kecilnya arus perubahan, sehingga mempengaruhi keputusan yang hendak diambil.

Baca Juga: 5 Risiko Keuangan jika Kamu Hanya Mengandalkan Gaji Bulanan

3. Sebagai langkah meminimalisir kesalahan

ilustrasi mengevaluasi rencana keuangan (pexels.com/Tima Moroshnichenko)

Keuangan merupakan aspek yang penting diperhatikan. Jika kondisi finansial tidak stabil, keteraturan hidup banyak yang terganggu. Termasuk menghambat rencana mengenai tujuan hidup. Di sinilah kita harus meluangkan waktu untuk mengevaluasi rencana keuangan.

Ini dilakukan sebagai langkah untuk meminimalisir kesalahan. Kamu bisa mempertimbangkan risiko sejak awal. Dengan melakukan evaluasi, kamu dapat mengidentifikasi kesalahan dan mencari cara untuk memperbaikinya sebelum menjadi masalah yang lebih besar.

4. Meningkatkan kesadaran finansial

ilustrasi mengevaluasi rencana keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kondisi finansial memang berperan penting dalam menjaga kestabilan hidup. Tapi pada kenyataannya, masih sedikit orang yang memiliki kesadaran finansial. Kebanyakan dari mereka hanya menyusun rencana keuangan tanpa melaksanakannya.

Padahal, rencana keuangan juga butuh dievaluasi. Dengan mengetahui kondisi finansial secara tepat, kamu memiliki kesadaran mengelolanya secara efektif dan efisien. Keuangan tidak sepenuhnya habis untuk pengeluaran. Tapi juga disisihkan untuk investasi dan dana darurat.

5. Untuk mengoptimalkan investasi

ilustrasi mengevaluasi rencana keuangan (pexels.com/Tima Moroshnichenko)

Keuangan bukan sekadar mencatat pengeluaran dan pemasukan. Namun, perlu dilakukan evaluasi secara berkala. Kamu harus mampu melihat sejauh mana rencana keuangan sudah dijalankan. Sekaligus memetakan kembali permasalahan dan langkah pemecahan.

Mengapa kita harus mengevaluasi rencana keuangan secara berkala? Langkah ini memiliki keterkaitan erat dengan investasi. Kamu bisa lebih mudah menyisihkan uang untuk rencana jangka panjang. Termasuk menyediakan modal untuk membangun pendapatan di luar pekerjaan utama.

Baca Juga: 3 Tips Keuangan Biar Kamu Gak Belanja Impulsif, Yuk Simak!

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya