TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Gak Menjatuhkan Mental Orang yang Berdamai dengan Kegagalan

Apa kamu mau diperlakukan sedemikian rupa?

ilustrasi menyalahkan (pexels.com/Liza Summer)

Perjalanan hidup tidak ada yang mulus. Terkadang kamu harus menghadapi kenyataan pahit. Salah satunya adalah kegagalan yang tidak diharapkan. Baik kegagalan dari segi karier, maupun relasi dengan orang-orang sekitar.

Tapi sayangnya, tidak semua orang mau memahami mereka yang sedang menghadapi kegagalan. Beberapa justru menjatuhkan dengan kalimat kurang berkenan. Padahal ini menunjukkan diri sebagai manusia tidak beretika. Inilah alasan untuk gak menjatuhkan mental orang yang sedang berdamai dengan kegagalan. Alangkah baiknya, jaga lisan kamu, ya.

Baca Juga: 5 Langkah Memulai Hubungan Jarak Jauh yang Sukses, Lanjut Langgeng

1. Menegaskan sebagai manusia yang tidak memiliki empati

ilustrasi menyalahkan (pexels.com/Yan Krukau)

Pada faktanya mulut sering melakukan kecerobohan. Contohnya melontarkan kalimat yang kurang nyaman didengar. Termasuk kepada mereka yang sedang berusaha berdamai dengan kegagalan. Padahal tindakan seperti ini sudah termasuk menjatuhkan mental.

Seharusnya, kamu tidak melakukan sikap sedemikian rupa. Jangan pernah sesekali menjatuhkan mental orang yang berusaha berdamai dengan kegagalan. Tanpa sadar kamu sudah menegaskan diri sebagai manusia yang tidak memiliki empati. Meskipun memiliki akal dan hati, namun tidak difungsikan dengan baik.

2. Sama saja dengan memupus rasa percaya diri seseorang

ilustrasi menyalahkan (pexels.com/Alex Green)

Terkadang kita meremehkan perjuangan hidup yang sudah dilalui orang lain. Baik dari segi sikap maupun ucapan, berusaha menjatuhkan mental mereka yang sedang berdamai dengan kegagalan. Tanpa sadar kamu sudah membiarkan kebiasaan buruk mendominasi diri.

Terdapat alasan penting untuk tidak menjatuhkan mental orang yang berusaha berdamai dengan kegagalan. Sikap tersebut sama saja dengan menghancurkan rasa percaya diri seseorang. Akibat ucapan dan sikap burukmu, mereka harus kembali jatuh di titik terpuruk.

3. Kelak akan diperlakukan sedemikian rupa

ilustrasi menyalahkan (pexels.com/Liza Summer)

Apakah kamu mau diperlakukan buruk oleh orang lain? Terutama dijatuhkan saat berusaha bangkit dari kegagalan. Pada faktanya tidak seorangpun mau menghadapi situasi demikian. Hal ini menjadi peringatan bagi diri sendiri.

Alangkah baiknya tidak menjatuhkan mental seseorang yang sedang berusaha berdamai dengan kegagalan. Jika posisinya dibalik, pasti kamu tidak mau diperlakukan sedemikian rupa. Saat menghadapi momen tersebut, mereka sangat butuh dukungan dari lingkungan sekitar. Bukan justru dikucilkan dan direndahkan.

4. Sejatinya setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan

ilustrasi menyalahkan (pexels.com/Alex Green)

Kegagalan adalah bagian perjalanan hidup yang pasti pernah dihadapi oleh semua orang. Tidak harus kegagalan dari segi karier atau pencapaian akademis. Bisa saja kamu gagal mengelola diri menjadi manusia bijaksana.

Fakta tersebut menyadarkan kita agar tidak mudah menjatuhkan mental orang yang sedang berdamai dengan kegagalan. Ketahui, orang-orang tersebut tidak sepenuhnya gagal dalam menjalani hidup. Justru dirimulah yang sebenarnya gagal menjadi support system bagi lingkungan sekitar.

5. Karena bisa menciptakan lingkungan yang tidak kondusif

ilustrasi menyalahkan (pexels.com/Keira Burton)

Saat lingkungan tidak kondusif, banyak hal buruk bisa terjadi. Contohnya seperti sikap saling merendahkan antar individu. Jika tidak segera diredam, bisa merembet pada konflik dan perpecahan yang lebih serius.

Lingkungan yang tidak kondusif bisa berasal dari sikap sepele. Salah satunya meremehkan orang yang sedang berdamai dengan kegagalan. Mereka yang sakit hati tidak bisa berpikir logis. Pada akhirnya, bertindak anarkis dan membawa kerugian bagi lingkungan sekitar

Baca Juga: 6 Pesan Bijaksana dari Buah Semangka, Pahami dan Terapkan!

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya