Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pernahkah kamu melihat seseorang yang mengungkit kesalahan temannya secara berlarut-larut? Sebagian dari kita mungkin beranggapan ini adalah hal yang wajar. Perilaku demikian ini biasa disebut dengan guilt trip.
Bagaimanapun juga, guilt trip gak boleh dilakukan apalagi jika kita ikut-ikutan melanggengkannya. Terlebih lagi membuat seseorang tersebut diliputi perasaan bersalah sepanjang waktu. Berikut ini lima alasan mengapa tidak boleh ikut-ikutan guilt trip.
1. Tidak akan memperbaiki situasi
ilustrasi mengucilkan (pexels.com/Yan Krukov) Sikap menyudutkan satu pihak atas kesalahan memang sering kita lihat. Bahkan banyak orang menganggapnya sebagai teguran. Jika ini hanya dilakukan sekali mungkin masih bisa dimaklumi. Tetapi perilaku menyudutkan orang lain tersebut dilakukan sepanjang waktu.
Tentu kita harus waspada dengan perilaku satu ini. Salah satu alasan mengapa guilt trip tidak seharusnya diikuti yaitu tidak akan memperbaiki situasi. Membuat seseorang merasa bersalah dan terpuruk atas suatu kejadian justru menimbulkan kekacauan.
2. Membuat permasalahan merembet ke mana-mana
ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Thirdman) Permasalahan dan hidup dua hal yang selalu beriringan. Ketika sedang menjalani interaksi dengan masyarakat sekitar, permasalahan sudah pasti muncul. Tapi perilaku kurang bijak yang sering diperbuat yaitu membuat seseorang merasa tersudut atas permasalahan yang telah terjadi.
Padahal guilt trip tidak seharusnya diikuti. Salah satu alasannya yaitu bisa membuat permasalahan merembet ke mana-mana. Bisa jadi ikut-ikutan menyudutkan orang lain akan menimbulkan permasalahan baru yang tidak kalah rumit.
Baca Juga: Kenali 10 Ciri Pelaku Guilt Trip, Perlu Kamu Hindari!
3. Membuat perselisihan tidak kunjung selesai
ilustrasi berdebat (pexels.com/Liza Summer) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Dalam suatu circle atau kelompok, pasti kita sudah tidak asing lagi dengan sikap saling menyudutkan. Seseorang mencari kebenaran sendiri dan menyudutkan orang lain atas permasalahan yang terjadi. Tentu saja perilaku ini sama sekali tidak bijaksana.
Alasan penting mengapa kamu tidak boleh ikut-ikutan terseret guilt trip yaitu membuat perselisihan tidak kunjung selesai. Saling menyudutkan hanya akan membuat situasi bertambah runyam. Bahkan menimbulkan perpecahan yang lebih besar dalam suatu kelompok.
4. Memupus kepercayaan diri
ilustrasi berdebat (pexels.com/Yan Krukov) Kepercayaan diri adalah hal yang penting dimiliki setiap orang. Mengingat hal tersebut, sudah seharusnya bagi kita bisa menjaga kepercayaan diri satu sama lain. Salah satunya dengan tidak saling menyudutkan orang lain atas suatu kejadian.
Ini erat kaitanya dengan guilt trip. Salah satu alasan mengapa kita tidak boleh ikut-ikutan guilt trip yaitu bisa memupus kepercayaan diri seseorang. Akan menjadi suatu kesalahan besar bagi diri kita jika sampai membuat seseorang terpuruk berkepanjangan.
Baca Juga: 5 Tanda Guilt Trip yang Harus Diketahui, Sering Lempar Kesalahan!