TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Alasan Kemewahan Gak Bisa Dijadikan Tolok Ukur

Kamu bisa lupa dengan aspek lain yang jauh lebih penting

ilustrasi gaya hidup mewah (pexels.com/Denys Gromov)

Siapa yang tidak ingin memiliki kemewahan dalam menjalani kehidupan? Seringkali kita menjadikan kemewahan sebagai simbol kesuksesan. Seolah ini menjadi tolak ukur yang harus dicapai. Bahkan beberapa orang rela memanipulasi kemewahan agar mendapat validasi dari orang-orang sekitar. Jika masih memiliki pola pikir seperti ini, untuk menjadi konsep yang harus diluruskan.

Pada faktanya kemewahan gak bisa dijadikan tolok ukur dalam menjalani kehidupan. Apalagi menempatkan kemewahan di atas segalanya. Beberapa alasan harus direnungkan agar mampu berpikir lebih bijaksana lagi. Setelah membaca dan memahami alasan berikut, apakah kamu masih menjadikan kemewahan sebagai tolak ukur segalanya? Mari berpikir lebih cermat.

1. Tidak menunjukkan kualitas kepribadian seseorang

ilustrasi gaya hidup hedon (pexels.com/Gustavo Fring)

Di era sekarang ini banyak orang berlomba-lomba menjalani hidup dalam kemewahan. Apalagi dengan adanya keberadaan media sosial sebagai sarana berekspresi. Apapun alasannya, kemewahan harus tercapai. Tapi apakah bijaksana jika kita menjadikan kemewahan sebagai tolak ukur? Sudah saatnya kita memperbaiki pola pikir agar tidak terjebak pada pemahaman keliru.

Tidak seharusnya kita menjadikan kemewahan sebagai tolok ukur dari segalanya. Ada alasan logis dan singkat di balik fakta tersebut. Kemewahan tidak menunjukkan kualitas kepribadian seseorang. Banyak orang hidup bergelimang harta dan kekayaan, tapi minim integritas dan kejujuran. Apakah mau menjadi sosok manusia seperti itu?

Baca Juga: 7 Tips Mengontrol Emosi Saat Bulan Puasa, gak Gampang Marah

2. Dapat melupakan aspek lain yang jauh lebih penting

ilustrasi mengikuti tren (pexels.com/EVG Kowalievska)

Sungguh disayangkan jika kita masih menjadikan kemewahan sebagai tolok ukur dari segalanya. Terutama mengenai keberhasilan dalam meraih tujuan hidup. Pemahaman demikian ini harus segera diperbaiki. Jangan sampai kesalahan pola pikir dari hal kecil dan sederhana justru merusak kehidupan yang sudah tertata. Tahukah kamu mengapa kemewahan tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur?

Karena bisa merusak fokus dan konsentrasi. Akibat terlalu fokus pada kemewahan, kamu melupakan aspek lain yang jauh lebih penting. Banyak kemewahan didasarkan pada penggunaan sumber daya alam yang tidak bertanggung jawab atau pola konsumsi yang berlebihan. Akibatnya, tujuan tidak bisa tercapai secara optimal.

3. Kemewahan tidak menjamin kenyamanan

ilustrasi bergelimang kemewahan (pexels.com/Cottonbro studio)

Banyak orang berlomba-lomba meraih kemewahan dalam hidup. Tidak jarang ada yang rela memanipulasi dengan berbagai cara. Mereka ingin menunjukkan bahwa kemewahan berbanding lurus dengan kenyamanan serta kebahagiaan. Pola pikir demikian ini yang seharusnya dibenahi. Kita tidak bisa menempatkan kemewahan di atas segalanya.

Tentu ada alasan logis menyertai. Kemewahan pada faktanya tidak menjamin kenyamanan. Kehidupan mewah yang ditunjukkan bisa jadi membebani pikiran. Apalagi saat yang ditampilkan adalah kemewahan semu. Tentu ada kekhawatiran jika kepura-puraan yang ditunjukkan akan terbongkar di kemudian hari.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya