TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Konsekuensi dari Membiasakan Diri Berbohong, Masih Melakukannya?

Kamu bisa kehilangan respek dari orang lain  

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Thirdman)

Kebiasaan berbohong memang masih menjadi budaya yang sulit dihilangkan dalam kehidupan sehari-hari. Hampir di semua tempat, perilaku berbohong dapat dengan mudah ditemukan. Entah itu di lingkungan akademis, lingkungan masyarakat sekitar, maupun lingkungan pekerjaan.

Padahal membiasakan diri berbohong itu tidak ada manfaatnya sama sekali, lho. Mungkin kamu akan merasa bahagia ketika merasa aman dan kesalahanmu tidak diketahui. Namun kebahagiaan itu hanya sekilas dan secepatnya akan sirna. Lantas, apa saja konsekuensi ketika kamu membiasakan diri berbohong? Berikut penjelasannya.

1. Selalu diliputi kegelisahan

ilustrasi termenung (pexels.com/Mike Greer)

Memang sudah bukan hal yang asing lagi jika kejujuran adalah hal yang mahal. Di lingkungan sekitar, pasti kita sering menjumpai kebohongan-kebohongan yang dilakukan banyak orang. Entah itu kebohongan terkait hal-hal kecil maupun kebohongan yang menyangkut urusan penting.

Walaupun terkesan sederhana, namun pada kenyataannya membiasakan diri untuk berbohong itu ternyata juga memiliki konsekuensi tersendiri, lho. Salah satunya adalah perasaan tidak tenang. Akibat kebohongan yang kamu lakukan, bukan tidak mungkin kamu akan diliputi kegelisahan sepanjang waktu.

Baca Juga: 5 Bukti Kamu Suka Memanipulasi Diri Sendiri, Suka Berbohong?

2. Kamu tahu kan yang namanya bangkai pasti akan tercium?

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Thirdman)

Membiasakan diri untuk berbohong ibarat kamu menyimpan sebuah bangkai. Untuk saat ini mungkin kamu masih bisa tenang-tenang saja karena tidak ada satu pun orang yang mengetahui selain dirimu. Namun yang namanya bangkai, lama kelamaan pasti baunya akan tercium.

Ini merupakan konsekuensi yang harus dihadapi ketika kamu masih melanggengkan kebiasaan berbohong, entah itu untuk urusan yang kecil maupun besar. Jika sampai orang lain mengetahui kebenarannya, tentu yang akan menanggung malu dan penyesalan adalah dirimu sendiri.

3. Tidak akan dipercaya orang

ilustrasi berdiri di depan pintu kaca (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tentu kamu sudah tahu bahwa kepercayaan tidak dapat diperoleh dengan mudah. Sebagaimana kamu yang selektif dalam memberikan kepercayaan kepada orang, begitu jugalah yang orang lain lakukan sebelum ia menaruh kepercayaan pada dirimu. Mengingat hal tersebut, tentu kamu harus bisa menjaga kepercayaan tersebut dengan baik.

Hal ini perlu diingat oleh kamu yang sampai saat ini masih membiasakan diri untuk selalu berbohong. Bagaimanapun juga, kepercayaan adalah hal yang mahal dan tidak bisa diberikan ke sembarang orang. Sekali kamu melakukan kebohongan, maka sulit untuk mengembalikan kepercayaan seseorang seperti semula.

4. Reputasi bisa saja turun

ilustrasi menutup wajah (pexels.com/Anna Shvets)

Setiap orang pasti ingin memiliki reputasi yang baik, entah itu di lingkungan masyarakat sekitar maupun di lingkungan kerja. Dengan adanya reputasi yang baik, kamu akan dicap sebagai pribadi yang unggul dan berkualitas. Namun sayangnya, ini tidak akan terjadi ketika kamu masih memelihara kebiasaan berbohong.

Perlu diketahui, kebohongan merupakan salah satu bentuk ketidakjujuran yang penuh dengan risiko. Maka dari itu sebisa mungkin kita harus menghindari. Jika kamu masih sering melakukan kebohongan, maka siap-siap saja jika citra positif dalam dirimu akan memudar seiring kebohongan tersebut terbongkar.

Baca Juga: 5 Cara Mengetahui Orang yang sedang Berbohong 

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya