Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Melihat seorang teman menghadapi masalah, hati tergerak untuk memberi saran. Kamu pun jadi berbicara panjang lebar dengannya, menjelaskan permasalahan seolah sudah paling tahu dan mengerti. Padahal temanmu sama sekali belum bercerita, bahkan tidak menjelaskan tentang masalahnya atau tidak juga memintamu untuk menyelesaikannya.
Inilah yang dinamakan memberi saran tanpa diminta. Mungkin niatmu baik karena ingin membantu seseorang menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Tapi jika terlalu sering dilakukan, juga bisa menimbulkan sisi negatif. Lima anggapan berikut akan muncul saat kamu memberi saran tanpa diminta.
1. Saranmu tidak benar-benar didengarkan
ilustrasi menutupi telinga (pexels.com/Kindel Media) Terkadang timbul keinginan memberikan saran saat seseorang mengalami masalah. Atau ketika menemukan banyak kekurangan. Dengan harapan, saran itu bisa memberi jalan keluar permasalahannya. Juga mendorongnya ke arah yang lebih baik. Tapi apakah pantas kamu memberi saran seseorang tanpa diminta?
Kamu tidak benar-benar tahu permasalahan yang dihadapi seperti apa. Bukannya memberikan jalan keluar dan mendorong ke arah yang lebih baik, saranmu justru tidak didengarkan. Meskipun kamu sudah berbicara panjang lebar, tapi tidak pernah dianggap oleh yang bersangkutan.
2. Orang merasa risih dengan keberadaanmu
ilustrasi memberi saran (pexels.com/Mikhail Nilov) Pernahkah kamu memberi saran kepada seseorang setelah melihat kekurangannya? Mungkin kamu berniat memperbaiki kekurangan seseorang. Jika saran itu diterapkan, bisa berdampak positif bagi kehidupannya. Tapi sebelumnya, apakah kamu sudah tahu kondisi yang dialami seseorang?
Memberi saran tanpa diminta juga memiliki sisi negatif tersendiri. Orang merasa risih dan aneh dengan keberadaanmu. Setiap manusia memiliki cara dan versi masing-masing untuk melakukan suatu hal. Mereka merasa terganggu ketika dikomentari dan disoroti sisi kekurangannya. Seringkali menimbulkan perselisihan di akhir.
Baca Juga: 5 Bahan Pertimbangan Utama saat Memberi Saran kepada Orang Lain
3. Dicap sebagai orang paling sok tahu
ilustrasi memberi saran (pexels.com/Kampus Production) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Karakter orang-orang sok tahu memang menyebalkan. Mereka bertindak seolah paling benar dan tahu segalanya. Termasuk mengetahui jalan hidup seseorang, padahal pemahamannya sangat jauh dari kebenaran. Cara bicaranya juga sangat meyakinkan dan membuat orang lain percaya.
Untukmu yang sering memberi saran tanpa diminta, mulai sekarang berhentilah. Bagimu saran tersebut terlihat sederhana, orang pasti berterima kasih karena diingatkan. Tapi sayangnya, dugaanmu belum tentu benar. Alih-alih membangun citra positif, kamu malah dicap sebagai orang paling sok tahu dan membuat seseorang merasa terganggu.
4. Bisa menimbulkan kesalahpahaman dengan orang tersebut
ilustrasi berselisih paham (pexels.com/Keira Burton) Beragam alasan muncul mengapa kamu memberi saran kepada seseorang. Harapannya pasti ingin memberi solusi sehingga ia menyelesaikan permasalahannya. Tapi di sinilah permasalahan yang kerap terjadi. Kamu sering melontarkan bermacam saran walaupun tidak diminta. Padahal kebiasaan ini bisa menimbulkan sisi negatif.
Tidak semua orang suka diberi saran sembarangan. Apalagi oleh orang yang belum tahu detail permasalahannya . Bukannya memberi solusi, justru menimbulkan kesalahpahaman dengan yang bersangkutan. Memberi saran sembarangan membuat seseorang merasa direndahkan, kamu menganggap dirinya sosok yang tidak tahu apa-apa.
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Sebaiknya Hanya Memberi Saran saat Diminta