TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Orang Berjiwa Kompetitif Sering Susah Bekerja Sama

Terlalu mengedepankan rivalitas meskipun dalam tim

ilustrasi sosok kompetitif (pexels.com/Moose Photos)

Jiwa kompetitif adalah sebutan bagi orang yang tidak mau kalah dan selalu ingin menjadi yang paling unggul. Sikap demikian ini sebenarnya membawa dampak baik jika dikelola dengan tepat. Namun, saat sudah menguasai diri, seseorang justru sering bermasalah dengan lingkungan sekitar.

Mereka yang memiliki jiwa kompetitif berlebihan terkadang susah bekerja sama. Sangat susah bagi orang-orang tersebut untuk melepaskan ego demi tujuan bersama. Apa yang membuat orang berjiwa kompetitif susah diajak bekerja sama? Berikut enam alasan di antaranya.

1. Fokusnya adalah kemenangan pribadi

ilustrasi sosok kompetitif (pexels.com/Mikail Blomkvist)

Dalam bekerja sama, fokus utama adalah kepentingan bersama. Diperlukan kekompakan antar individu untuk meraih keberhasilan. Namun, tim juga diisi oleh orang dari berbagai latar belakang juga karakter.

Ternyata sosok berjiwa kompetitif bisa susah diajak bekerja sama. Fokus mereka adalah kemenangan pribadi. Orang-orang seperti ini memilih berjalan individualis dan apatis. Mereka tidak terlalu peduli dengan kepentingan sosial.

2. Dalam bertindak masih dikuasai ego

ilustrasi sosok kompetitif (pexels.com/Yan Krukau)

Sifat egois berlebihan membuat seseorang tidak memiliki empati dan kepedulian. Dalam bertindak hanya memikirkan keuntungan sendiri. Mereka tidak peduli jika orang lain harus menanggung sisi negatif dari ambisi dan perbuatannya.

Hal ini terjadi pada orang-orang yang memiliki jiwa kompetitif berlebihan. Akibatnya, mereka susah diajak bekerja sama. Orang-orang seperti mereka hanya mementingkan tujuan dan kehendak sendiri. Urusan dalam tim tidak terlalu dipedulikan.

Baca Juga: 5 Bukti Jiwa Kompetitif Sudah Toksik, Kemenangan Segalanya!

3. Terlalu mengedepankan rivalitas dalam tim

ilustrasi sosok kompetitif (pexels.com/Cottonbro studio)

Keberhasilan dalam tim ditentukan oleh kekompakan orang-orang di dalamnya. Antar individu saling mendukung dan membantu. Tapi sayangnya, kondisi demikian tidak terjadi jika tim didominasi oleh orang yang memiliki karakter kompetitif.

Mereka justru susah diajak bekerja sama. Manusia berjiwa kompetitif terlalu mengedepankan rivalitas, meskipun dengan teman sendiri. Sikap saling menjatuhkan demi ambisi dan validasi dianggap sebagai fenomena wajar.

4. Keinginan menjadi orang yang paling unggul

ilustrasi sosok kompetitif (pexels.com/RDNE Stock Project)

Menjadi yang paling unggul merupakan salah satu pencapaian. Namun untuk dikatakan sukses dan berhasil bukan berarti kamu memperoleh posisi terbaik. Adakalanya harus memiliki kesadaran bekerja sama dalam tim.

Bagi orang-orang berjiwa kompetitif, meraih label unggul ibarat mindset yang tertanam dalam diri. Mereka susah diajak bekerja sama karena bersaing untuk menempati satu posisi. Bahkan tidak mengizinkan orang lain untuk turut andil dalam meraih kesuksesan tersebut.

5. Kurangnya solidaritas dan kebersamaan

ilustrasi sosok kompetitif (pexels.com/RDNE Stock Project)

Apa yang kamu tahu tentang solidaritas dalam tim? Pastinya menyangkut rasa persatuan dan kekompakan orang-orang di dalamnya. Tapi, apa yang terjadi saat suatu tim tidak memiliki solidaritas dan kebersamaan?

Fenomena demikian terjadi pada orang yang memiliki jiwa kompetitif berlebihan. Dampak dari sikap tersebut, susah sekali membangun kerja sama. Pola pikir mereka yang memiliki jiwa kompetitif cenderung individualis. Segala sesuatunya berjalan masing-masing.

Baca Juga: 5 Bad Attitude yang Membuat Orang Malas Bekerja Sama Denganmu

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya