TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Pengingat Saat Berekspektasi Terlalu Tinggi sama Keberhasilan

Ekspektasi bisa berubah menjadi sumber kekecewaan

ilustrasi sosok ambis (pexels.com/Mikael blomkvist)

Meraih keberhasilan adalah simbol dari kebanggaan sekaligus kesuksesan. Tentunya ini menjadi momen bahagia dan bermakna. Oleh sebab itu, tidak jarang seseorang yang menggantungkan ekspektasi yang tinggi terhadap keberhasilan. Bahkan sampai melupakan sisi keterbatasan diri.

Sikap demikian ini ternyata tidak sepenuhnya menjadi motivasi. Berekspektasi terlalu tinggi akan suatu keberhasilan bukan pola pikir yang baik. Dengan mengingat enam hal di bawah ini, semoga kamu tidak terlena dengan ekspektasi sesaat. Apalagi membiarkan diri larut dalam kekecewaan.

Baca Juga: 5 Pengingat saat Terlibat Perebutan, Tak Semuanya Boleh Dilakukan

1. Dalam berusaha selalu ada hambatan menyertai

ilustrasi merasa gagal (pexels.com/Nathan Cowley)

Terkadang kita larut dalam keinginan meraih keberhasilan secara menggebu-gebu. Seolah semuanya harus diwujudkan dalam waktu singkat. Sampai tanpa sadar berekspektasi sampai melebihi batas kemampuan diri. Pada tahap ini, tentu harus mengingat beberapa nasihat.

Sadari jika dalam berusaha selalu ada hambatan menyertai. Entah yang berasal dari dalam diri sendiri. Atau memang gangguan berasal dari lingkungan sekitar. Sadari jika upaya meraih keberhasilan tidak sepenuhnya berjalan mulus seperti rencana.

2. Tidak ada ekspektasi yang benar-benar sempurna sesuai realita

ilustrasi menghadapi tantangan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Ada kalanya kita menginginkan keberhasilan tercapai secara sempurna. Sifat perfeksionis terlalu mendominasi diri sehingga tidak mau toleran. Bahkan satu titik kesalahan dijadikan alasan menghakimi diri secara berlebihan.

Saat terlena oleh ekspektasi yang begitu tinggi, tentu kita harus mulai mengingatkan diri. Sadari tidak ada ekspektasi yang benar-benar sempurna sesuai realita. Sisi kekurangan terkadang mewarnai. Tapi bukan berarti kamu gagal secara keseluruhan.

3. Berekspektasi terlalu tinggi, hati-hati dengan kekecewaan

ilustrasi merasa kecewa (unsplash.com/Ivan Aleksic)

Sebagai manusia, acara kita memiliki sejumlah harapan. Ekspektasi ini melebur dengan cita-cita dan rencana hidup. Tapi lain halnya saat ekspektasi akan keberhasilan sudah melampaui batas wajar. Tentu kamu harus mengingatkan diri agar tidak kebablasan.

Salah satu yang perlu diingat, berekspektasi terlalu tinggi rawan mengalami kekecewaan. Apalagi saat sadar segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana. Kamu merasa perjuangan yang selama ini dilakukan sia-sia. Bahkan tidak ada semangat untuk meraih pencapaian terbaik.

Baca Juga: 5 Pengingat saat Hidupmu Sudah Mapan, Jaga Pengeluaran

4. Ekspektasi tidak selalu bisa menjadi motivasi

ilustrasi berpikir (pexels.com/A R Sibly)

Terkadang kita menjadikan ekspektasi yang begitu tinggi sebagai motivasi. Harapannya bisa lebih bersemangat dalam meraih keberhasilan. Namun demikian, yang namanya ekspektasi tidak selalu berjalan sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya.

Fakta demikian menyadarkan kita agar tidak terbuai dengan ekspektasi akan keberhasilan. Ternyata ini tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya motivasi. Justru saat ekspektasi itu tidak terwujud, kamu akan mengalami keterpurukan berlarut-larut.

5. Berekspektasi terlalu tinggi membuat kamu tidak mampu berpikir realistis

ilustrasi meminimalisir ekspektasi (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Siapa yang tidak ingin meraih keberhasilan dalam hidup? Bisa dipastikan ini tujuan hidup banyak orang. Tapi jika kita membahas tentang keberhasilan, tentu tidak bisa dipisahkan dari sejumlah ekspektasi.

Terkadang kita mengagungkan ekspektasi akan keberhasilan secara berlebihan. Seolah tidak sadar jika ini juga bisa membawa sisi negatif. Ekspektasi yang terlalu tinggi membuat seseorang tidak mampu berpikir realistis. Keputusan yang diambil hanya untuk memenuhi ego pribadi.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya