TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Renungan untuk Kamu si Hobi Kepo Kehidupan Orang Lain

Yakin kamu masih mau melakukannya?  

ilustrasi bertemu teman (pexels.com/Tim Douglas)

Tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan apa itu kepo. Dalam bahasa Inggris, ‘kepo’ merupakan singkatan dari knowing every particular object. Sebagai manusia yang dikaruniai akal untuk berpikir, seringkali kita memiliki rasa ingin tahu terhadap suatu hal, tidak terkecuali dengan urusan orang lain.

Padahal sifat ingin tahu berlebihan terhadap urusan orang itu bukan perilaku yang baik, lho. Sikap seperti ini tidak seharusnya dipelihara apalagi dibiasakan. Jika kamu termasuk tipe orang yang masih suka membiasakan diri ingin tahu berlebihan terhadap urusan orang lain, berikut ini lima renungan yang cocok untukmu.

1. Kamu tahu, kan, setiap orang punya batas privasinya masing-masing?

ilustrasi bertemu teman (pexels.com/Liza Summer)

Membicarakan privasi, tentu setiap individu punya batas privasinya masing-masing, tidak terkecuali dengan dirimu. Namun sayangnya, masih banyak orang yang tidak memahami akan hal tersebut. Alih-alih menghargai apa yang menjadi privasi orang, mereka justru ingin tahu secara berlebihan.

Padahal tidak semua orang nyaman jika privasinya kamu ketahui, apalagi sampai tersebar luas. Jika kamu masih suka iseng ingin tahu privasi orang lain secara berlebihan, lebih baik jangan lakukan lagi. Bagaimana pun juga kamu harus bisa menghargai apa yang menjadi prinsip dan batas kenyamanan orang lain.

2. Apakah kamu nyaman jika ada orang yang selalu ingin tahu dengan urusanmu?

ilustrasi melirik orang di samping (pexels.com/Cottonbro)

Tentu kita memiliki urusan tersendiri dalam hidup. Entah itu urusan dalam hal sepele maupun urusan penting yang menyangkut ranah privasi. Namun demikian, banyak di antara kita yang hobi mengusik urusan orang lain namun merasa terganggu ketika urusan pribadinya gantian diusik oleh orang lain.

Ini tentu menjadi renungan penting untukmu. Ketika kamu merasa risih dan tidak nyaman saat ada orang yang mengusik urusanmu berlebihan, begitu juga yang dirasakan orang lain ketika kamu melakukan hal hal yang sama. Bisa jadi tindakan yang kamu anggap sepele ternyata sangat mengganggu bagi orang lain.

Baca Juga: Biar Hidup Tenang, 5 Cara Berhenti Kepo Terhadap Kehidupan Orang Lain

3. Daripada mengorek urusan orang, lebih baik kamu memperbaiki diri

ilustrasi tersenyum samar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menuruti rasa ingin tahu terhadap apa yang menjadi kepentingan orang lain memang tidak ada habisnya. Karena terlalu asyik menguliti urusan dan kepentingan orang, bisa jadi kamu malah lupa akan diri sendiri. Padahal dirimu juga masih memiliki banyak kekurangan yang harus diperbaiki.

Mengingat hal tersebut, bukankah lebih baik jika kamu mulai memperbaiki diri sendiri daripada terus-terusan memuaskan rasa ingin tahu terhadap kepentingan orang lain?

Ketahuilah, setiap orang pasti punya sisi positif dan negatifnyan masing-masing termasuk dengan dirimu. Terus menuruti rasa ingin tahu atas kepentingan orang lain bisa jadi malah menimbulkan bumerang bagi diri sendiri. 

4. Apakah dengan membiasakan ‘kepo’ terhadap urusan orang akan memberikanmu keuntungan?

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Julia Larson)

Menjadi manusia yang selalu ingin tahu dengan kepentingan orang lain sekilas memang terlihat menyenangkan. Tapi apakah hal itu merupakan keputusan yang tepat? Apakah kamu bisa menjamin jika kebiasaan ingin tahu dengan urusan orang lain akan memberikan kebaikan untukmu?

Hal ini tentu harus dipikirkan baik-baik. Bukankah kamu juga memiliki aktivitas lain yang lebih penting dari sekedar rasa ingin tahu terhadap orang lain? Daripada membiasakan hal tersebut, lebih baik kamu mengurusi apa yang menjadi kepentingan diri sendiri sehingga semua aktivitasmu tidak terbengkalai. 

Baca Juga: 5 Tanda Teman yang Peduli Denganmu, Bukan Sekadar Kepo

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya