Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Mungkin kamu berharap semua orang satu visi misi pemikiranmu. Dalam suatu diskusi, berharap apa pun pendapatmu pasti disetujui, tapi kenyataan jauh dari yang dikira. Adakalanya seseorang tidak setuju dengan pemikiran yang kamu sampaikan. Pada akhirnya, ia pun tidak mau bersepakat denganmu.
Jika bukan orang yang bijak, pasti merasa tersinggung ketika seseorang tidak sepakat. Timbul perasaan tidak dihargai oleh lingkungan sekitar. Padahal fenomena ini sudah wajar, apalagi dalam suatu diskusi. Ketika seseorang tidak sepakat denganmu, bisa jadi disebabkan lima hal ini. Tetap hargai orang-orang sekitar dan jangan memaksakan kehendak.
1. Merasa pendapatmu tidak sesuai dengan pemahamannya
ilustrasi suasana diskusi (pexels.com/Anna Shvets) Dalam diskusi, sering kali ditemukan perbedaan. Entah perbedaan dalam hal kecil maupun besar. Kamu mengemukakan suatu pendapat yang dianggap baik dan benar. Namun, ada beberapa orang justru tidak sepakat dengan pendapatmu. Tentunya mereka memiliki alasan tersendiri mengapa tidak bisa setuju.
Salah satu sebabnya merasa pendapatmu tidak sesuai dengan pemahamannya. Mereka memiliki sudut pandang tersendiri terkait suatu permasalahan. Sementara menyetujui pendapatmu sama saja dengan menentang sudut pandangnya. Tidak perlu marah menghadapi orang demikian. Tetap hormati satu sama lain karena itu bagian dari keberagaman.
Baca Juga: 5 Cara Elegan Atasi Beda Pendapat dengan Atasan di Tempat Kerja
2. Memiliki ide lain yang dianggap efektif
ilustrasi berpendapat (pexels.com/SHVETS Production) Tidak semua permasalahan bisa diselesaikan sendiri. Apalagi menyangkut kepentingan bersama. Diperlukan suatu diskusi untuk mencari jalan keluar yang tepat. Namun, jalannya diskusi tidak langsung menemukan kesepakatan. Bisa jadi seseorang kurang setuju dengan pendapat yang kamu sampaikan.
Jangan berburuk sangka dulu, apalagi menuduh ia tidak menghargai pemikiranmu. Terlebih sampai menimbulkan perdebatan panjang. Mereka seperti ini karena memiliki ide lain yang dianggap lebih efektif. Bukan berarti pemikiranmu buruk, tapi mereka merasa idemu itu masih perlu disempurnakan kembali.
3. Mengetahui celah kekurangan dari pemikiran yang kamu sampaikan
ilustrasi berpendapat (pexels.com/SHVETS Production) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sering kali kita dihadapkan dengan permasalahan yang menyangkut kepentingan bersama. Pada suatu waktu, kamu mengemukakan pikiran sebagai bentuk berkontribusi. Sayangnya, beberapa orang justru tidak sepakat dengan pemikiranmu. Tentu ini dipengaruhi oleh suatu sebab.
Bukan karena ia benci atau tidak suka. Orang-orang tersebut mengetahui celah kekurangan dari pemikiran yang kamu sampaikan. Jika diterapkan untuk kepentingan bersama, justru lebih banyak membawa dampak negatif. Ia menolak pemikiranmu bukan untuk merendahkan. Namun, demi menyelamatkan kepentingan dan mewujudkan visi misi bersama.
4. Sangat berhati-hati ketika hendak mengambil keputusan
ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio) Kehati-hatian sangat diperlukan saat menyelesaikan masalah, apalagi menyangkut urusan bersama. Namun, tidak semua orang memahami kehati-hatian tersebut. Sebagian justru membenci ketika mengetahui seseorang tidak sepakat dengan pemikirannya. Sikap seperti ini sangat disayangkan.
Seseorang tidak sepakat pasti karena suatu alasan. Mungkin ia tipe orang yang sangat berhati-hati ketika mengambil keputusan. Mereka mempertimbangkan segala sesuatunya dengan cermat dan terperinci, termasuk risiko kecil. Jangan sampai kecerobohan menyepakati pendapat justru menimbulkan kerugian di kemudian hari.
Baca Juga: 5 Fakta untuk Atasi Ketakutan Dihakimi, Beda Pendapat Itu Wajar
