TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tugas Supaya Kamu Tenang Jalani Hidup, Buka Pintu Maaf!

Berlatih bersyukur dan hidup sederhana

ilustrasi menikmati hidup (unsplash.com/Adan Winger)

Betapa indahnya hidup jika memiliki nuansa adem-ayem. Kamu bisa menikmatinya suasananya dengan baik. Untuk mendapatkan kehidupan yang seperti ini juga diperlukan upaya. Bisa dikatakan, ada beberapa tugas yang harus dijalankan.

Semua kembali lagi pada dirimu, apakah sanggup dan konsisten menjalankan tugas tersebut atau tidak. Sebab, ini berasal dari sikap dan tindakan yang sepele, tetapi membawa pengaruh signifikan. Berikut tugas yang bisa kamu lakukan agar senantiasa tenang jalani hidup.

Baca Juga: 5 Manfaat Cut Off Mantan Sepenuhnya, Hidup Lebih Tenang

1. Mendidik diri agar selalu bersyukur

ilustrasi bersyukur (unsplash.com/Omid Armin)

Kehidupan yang adem ayem mendatangkan ketenangan. Kamu pasti betah menjalani pola hidup seperti ini. Dalam rangka mendapatkan kehidupan yang adem-ayem, juga butuh usaha. Terutama menyangkut tingkah laku dan pembawaan diri.

Tugas pertama yang harus kamu lakukan adalah bersyukur. Jangan pernah mengeluh dengan kondisi yang dijalani. Titik terendah hidup yang tidak kamu inginkan bisa jadi impian tertinggi orang lain. Menjadi orang yang bersyukur, kamu tidak akan merasa kekurangan.

2. Memaafkan orang lain juga diri sendiri

ilustrasi saling memaafkan (unsplash.com/Erika Giraud)

Memaafkan terdengar gampang. Kamu hanya perlu melupakan dendam dan perbuatan menyakitkan. Tapi jika diterapkan, memaafkan juga menjadi tantangan tersendiri. Sebab perbuatan buruk atau kesalahan yang pernah diperbuat pasti terekam di ingatan.

Supaya hidup terasa adem-ayem, kamu harus mampu memaafkan orang lain juga diri sendiri. Kesalahan yang sudah berlalu tidak seharusnya diungkit-ungkit. Cukup jadikan peringatan agar kamu lebih berhati-hati ke depannya. Saat kamu mampu memaafkan orang lain dan diri sendiri, hati dan pikiran  lebih lega.

Baca Juga: 7 Cara Simpel untuk Hidup yang Lebih Tenang dan Bahagia

3. Konsentrasi dengan kehidupan yang dijalani

ilustrasi sosok sederhana (unsplash.com/Kevin Wolf)

Kehidupan harus ditata dengan baik. Bukan asal berjalan sesuai kehendak hati, apalagi tanpa pertimbangan. Menjalani hidup dengan cara seperti ini rawan terjerumus. Kamu terlibat permasalahan rumit sehingga kenyamanan hidup terganggu.

Tugas yang harus dilakukan jika kamu ingin merasakan hidup adem-ayem, konsentrasi dengan yang saat ini dijalani. Kerahkan kemampuan dengan baik dan jangan mudah terpancing oleh isu negatif. Kehidupan yang dijalani dengan penuh konsentrasi bisa mendatangkan keberhasilan.

4. Menjaga keseimbangan dunia maya dan dunia nyata

ilustrasi membuka handphone (unsplash.com/ROBIN WORRALL)

Kehidupan dunia maya menjadi candu bagi generasi muda. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk membuka sosial media. Tanpa sadar interaksi sosial dengan masyarakat sekitar terkikis. Ia hidup sebagai makhluk apatis dan individualis.

Untuk kamu yang menginginkan kehidupan adem-ayem, jalankan tugas ini dengan baik. Jaga kehidupan dunia maya dan dunia nyata agar dalam posisi seimbang. Menjalin relasi di media sosial saja tidak cukup, jangan lupa berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Saat keseimbangan hidup tercapai, kehidupan terasa bermakna.

5. Membiasakan hidup sederhana

ilustrasi sosok sederhana (unsplash.com/Martin Guido)

Pemborosan. Sudah banyak orang terjebak kebiasaan buruk ini. Kamu membeli barang bukan atas dasar pertimbangan matang. Tapi hanya menuruti kepuasan hati dalam waktu sesaat. Untukmu yang menginginkan kehidupan adem ayem, mau sampai kapan seperti itu?

Sekarang, biasakan hidup sederhana. Bukan berarti menjalani hidup dengan cara prihatin dan kekurangan. Kehidupan sederhana adalah kehidupan yang tidak berlebih-lebihan. Kamu cukup fokus terhadap kebutuhan, bukan menuruti seluruh keinginan.

6. Mampu membentengi diri dari ambisi toksik

ilustrasi sosok ambisius (unsplash.com/Grzegorz Walczak)

Ambisi toksik bisa dengan mudah mengambil kendali hidup. Kamu tidak lagi memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Juga tidak mampu berpikir jernih dalam setiap keadaan. Fokus utama hanya meraih ambisi dengan segala cara, tidak terkecuali bertentangan dengan kebenaran.

Tapi ambisi toksik tidak membuat kehidupan adem-ayem. Sudah tugas bagi kamu untuk membentengi diri agar tidak terjebak ambisi demikian. Sebelum bertindak, sesuaikan dengan prinsip dan kebenaran. Jika harus melanggar dua hal itu, kamu tidak harus menuruti ambisi tersebut.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Menjalani Hidup secara Lowkey, Lebih Tenang!

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya