TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Menjalankan Hidup sebagai Introverted Ekstrover, Catat!

Pribadi ambiver, namun lebih cenderung ke ekstrover

Ilustrasi berkumpul bersama teman-teman (pexels.com/Afta Putta Gunawan)

Kepribadian paling umum yang sering dijumpai adalah introver dan ekstrover. Namun, saat ini telah banyak juga kepribadian ambiver, yakni kondisi antara introver dan ekstrover. Bagaimana jika kamu adalah seorang ambiver, namun lebih banyak memiliki kepribadian ekstrovernya? 

Kondisi tersebut dinamakan dengan introverted ekstrover. Kepribadian introverted  ekstrover ini membuat kamu senang bertemu banyak orang. Namun, di beberapa waktu memilih untuk sendirian. Inilah beberapa tips menjalankan hidup dengan maksimal sebagai seseorang yang introverted ekstrover!

1. Menerima diri sendiri dengan kepribadian yang cukup rumit

Ilustrasi sedang menikmati hari (pexels.com/The Lazy Artist Gallery)

Gak bisa dimungkiri, kepribadian ambiver memang akan cukup rumit. Di beberapa waktu, kamu akan terlihat sangat aktif dan mudah bersosialisasi. Namun, di waktu lainnya cenderung lebih pendiam dan membutuhkan ruang untuk sendiri.

Melansir Mind Body Green, Stephanie Catahan, seorang health coach, menyebutkan bahwa jangan merasa bersalah dan menjadikan itu sebagai beban. Terima diri kamu sebagai kepribadian yang introverted ekstrover. Jika berada di kerumunan dan tiba-tiba merasa lelah, maka gak ada salahnya untuk pulang serta beristirahat. Dengan memaklumi dan menerima diri sendiri, kamu akan lebih mudah menjalankan hidup sebagai introverted ekstrover.

2. Bersikap fleksibel terhadap diri sendiri

Ilustrasi menerima diri sendiri (pexels.com/Matthias Cooper)

Mayoritas kepribadian ambiver memang gak datang secara alamiah. Mungkin, dulunya kamu adalah seseorang yang ekstrover dan selalu bersemangat untuk bersosialisasi. Namun, seiring berjalannya waktu, tubuh kamu kerap membutuhkan waktu untuk sendiri dan merasa lelah berada di kerumunan orang-orang. Di kondisi ini, kamu harus bersikap fleksibel dan jangan menyalahkan diri sendiri.

"Kamu harus berhati-hati untuk menghindari membandingkan dirimu yang saat ini dengan versi sebelumnya. Jangan pula membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Ungkapan umum yang sebaiknya dihindari adalah, 'Yah, padahal dulu saya sangat social butterfly,'" ujar Cynthia MA Siadat, seorang therapist dan clinical social worker, dilansir Mind Body Green.

Cobalah untuk bersikap fleksibel terhadap diri sendiri. Biarkan diri sendiri untuk mengalami perubahan. Perubahan memang gak nyaman, bahkan mungkin menimbulkan penolakan. Namun, kehidupan yang terus berjalan memang akan memberikan banyak perubahan pada diri sendiri. Oleh sebab itu, bersikaplah fleksibel jika memang ada yang berubah dalam diri. Dengan begitu, kamu akan lebih bisa survive di dunia ini.

Baca Juga: 10 Karakter Cewek Introver di Drakor, Inspiratif!

3. Temukan cara terbaik untuk berkomunikasi

Ilustrasi berkomunikasi dengan teman-teman (pexels.com/ELEVATE)

Untuk seorang ekstrover, mungkin akan mudah dalam menyuarakan opini dan pemikirannya. Namun, hal itu gak berlaku untuk seorang introver yang sulit untuk menyuarakan isi kepalanya. Bagi kepribadian introverted ekstrover, mungkin kamu pernah mengalami dua kondisi tersebut.

Mengutip dari Inc, Dipti Parmar, seorang digital marketer, menyebutkan bahwa seorang ambiver harus mampu menemukan cara terbaik untuk berkomunikasi. Jika sedang dalam kondisi ekstrover, mungkin gak ragu untuk mengomunikasikan segalanya. Namun, ketika sedang dalam kondisi introver, maka kamu perlu menemukan alternatif lainnya untuk berkomunikasi.

Misalnya dalam dunia kerja, kamu bisa menyampaikan ide atau opini melalui e-mail. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan berbagai workspace online untuk menyampaikan ide dan opini. Intinya, kamu harus mengetahui dan mengembangkan berbagai cara untuk berkomunikasi. Sehingga, ketika sedang dalam kondisi introver, kamu gak bingung terkait cara menyampaikan isi pikiranmu.

4. Identifikasi siapa yang bisa memberikan energi untukmu

Ilustrasi memeluk teman (pexels.com/Liza Summer)

Bagi seorang introverted ekstrover, mungkin akan cukup sulit untuk mengisi energi. Seorang ekstrover biasanya mengisi energi dengan bertemu dan berkomunikasi bersama banyak orang. Sedangkan introver akan menghabiskan waktu sendirian.

Seorang introverted ekstrover mungkin perlu untuk bertemu orang lain, namun hanya orang-orang tertentu saja. Di kondisi ini kamu perlu memahami, siapa saja yang sekiranya bisa memberikan kamu energi.

"Orang yang dicintai datang dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan tingkat keamanan emosional yang berbeda. Hanya karena kamu mencintai mereka, atau sebaliknya, bukan berarti mereka bisa menjadi sumber energi untukmu," catat Cynthia Siadat.

Oleh sebab itu, gak semua orang terdekat bisa memberikan energi untukmu. Kamu perlu mengidentifikasi siapa saja yang bisa menjadi sumber energi. Selain itu, identifikasi juga siapa yang sering menghabiskan banyak energimu. Dengan begitu, kamu lebih bisa mengontrol diri dengan siapa kamu perlu banyak berkomunikasi dan berinteraksi.

Baca Juga: 5 Tips Sukses Jadi Ketua Kelompok untuk Seorang Introver, Mudah!

Verified Writer

Nisa Meisa

Carpe Diem

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya