TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal Keliru Saat Social Distancing di Tempat Umum, Jangan Lakukan!

#DiRumahAja Kalau gak mendesak buat keluar  

Pexels/cottonbro

Program social distancing sepertinya memang belum sepenuhnya dimengerti oleh semua orang. Salah satu alasannya adalah karena penggunaan istilah bahasa Inggris.

Meski pada akhirnya muncul istilah #DiRUmahAja, tentu istilah kerabatnya tidak tersampaikan dengan baik pada orang yang kurang memahami bahasa Inggris. Akibatnya, banyak yang masih salah kaprah menerapkan social distancing.

Tapi bukan karena itu saja sebenarnya. Bagi mereka yang paham social distancing pun, masih banyak yang kurang berhati-hati dalam menerapkannya. Contohnya 5 hal keliru ini!

1. Berjubel berbelanja di apotek

Pexels/cottonbro

Saat ini, apotek adalah salah satu tempat umum yang paling seiring dikunjungi masyarakat. Akibat panic buying, banyak orang justru berjubel saling mendahului untuk dilayani penjaga apotek.

Bukan cuma bertolakan dengan WHO yang menganjurkan jarak 1-2m per orang, tapi kita jadi perlu mencuci baju yang dipakai sesampainya di rumah. Ada baiknya dengan kesadaran sendiri-sendiri, kita harus menjaga jarak masing-masing demi keamanan bersama.

Baca Juga: Ganti Istilah Social Distancing ke Physical Distancing, Apa Bedanya?

2. Belanja nyicil walau sebetulnya mampu beli sekaligus (bukan menimbun ya!)

Pexels/Anna Shvets

Ini nih salah satu faktor yang bikin masyarakat masih lalu lalang di mana-mana. Banyak orang yang tidak membeli kebutuhannya sekaligus. Garis bawahi kebutuhan ya!

Salah satu pelajaran penting dari negara-negara yang melakukan lockdown di luar negeri adalah masyarakatnya berbelanja sesuai dengan apa yang dibutuhkan selama beberapa hari (jika kondisi pribadinya memungkinkan). Selain itu, berbelanja ala mereka juga dilakukan saat waktu-waktu yang sepi pengunjung.

3. Tidak menjaga jarak 1-2m dengan orang lain saat ada bagi-bagi masker atau pembersih kuman gratis

Pexels/Luis Quintero

Saat ini cukup banyak otoritas pemerintah atau kesehatan lokal yang membagi-bagikan alat kesehatan gratis. Sayang sekali, di samping tujuan baik ini ada banyak massa yang berkumpul.

Baik dari pihak otoritas maupun masyarakatnya sendiri, kurang ada kerja sama yang memungkinkan serah-terima alat kesehatan dengan jarak teratur 1-2m tiap orang.

Jika kamu berjumpa dengan situasi seperti ini, mungkin bisa posisikan dirimu dan orang-orang di sekitarmu untuk mengambil posisi aman. Jika tidak memungkinkan, lebih baik hindari saja dan jaga dirimu sendiri dengan rajin cuci tangan di rumah.

4. Menyapa atau memberi salam tanpa menjaga jarak 1-2m

Pexels/Huy ProShoot

Ada banyak yang mempopulerkan salam ala corona tanpa sentuhan tangan langsung. Sayangnya, berbagai salam ala corona ini masih melibatkan jarak antar orang kurang dari 1-2m.

Daripada menempatkan diri dalam risiko, sebaiknya cukup angguk kepala dari jarak 1-2m. Perlihatkan saja senyummu agar orang lain tahu bahwa kamu bermaksud menyapa mereka. Itu sudah cukup kok!

Baca Juga: Selama Social Distancing, Banyak yang Berlomba-lomba Lakukan 5 Hal Ini

Verified Writer

Novia Aisyah

Some Scandinavian thoughts addict

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya