Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Guilt trip adalah fenomena psikologis yang bisa membuat seseorang merasa serba salah. Dilansir Psychology Today, guilt trip merupakan sebuah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk membuat orang tersebut merasa bersalah atas perbuatannya. Padahal sebenarnya itu merupakan sebuah manipulasi psikologis agar orang lain melakukan hal yang sedang diinginkannya.
Kamu pasti pernah merasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Nah, agar tidak terjebak dalam situasi guilt trip, kamu bisa mengatasinya dengan melakukan lima hal berikut.
1. Katakan kamu paham situasinya dan tahu bahwa dia sengaja membuatmu merasa bersalah
ilustrasi dua orang pria berbicara (unsplash.com/linkedinsalesnavigator) Kamu harus berani bersikap tegas mengatakan, bahwa sebenarnya kamu tahu kalau dirinya sengaja membangun situasi yang cenderung memojokkanmu. Kamu sengaja dihadapkan pada situasi di mana kamu adalah orang yang bertanggung jawab atas segala sesuatunya bisa terjadi.
Seperti misalnya, sering ketika seseorang ngambek ke pasangannya lalu memberikan pilihan ‘kamu pilih itu atau aku?’. Nyatanya itu adalah pertanyaan jebakan yang membuat pasangan merasa bersalah ketika tak memilih pasangannya. Caranya, beri tahu pasangan kamu bahwa dua hal tersebut bukanlah perbandingan yang sepadan dan coba berikan pengertian padanya.
2. Daripada mempermainkan psikologis, tanyakan keinginannya secara langsung
ilustrasi dua perempuan berbicara (unsplash.com/linkedinsalesnavigator) Bertanya secara langsung dan tepat sasaran adalah hal yang bisa kamu lakukan untuk menghindari guilt trip. Daripada menduga-duga sebesar apa kesalahanmu, akan lebih baik tanyakan langsung apa kemauannya. Hal apa yang sebenarnya dia inginkan darimu atau situasi seperti apa yang ingin dia wujudkan.
Begitu lebih baik, karena dua pihak akan saling terbuka dan mengerti maksud satu sama lain. Selain itu juga, akan terjadi kesepakatan di awal mengenai kesanggupan atau ketidaksanggupan seseorang melakukan hal tersebut. Dengan begitu, tidak akan ada pihak yang akan dipersalahkan nantinya.
Baca Juga: Secukupnya Aja, 5 Alasan Jangan Terlalu Larut dalam Penyesalan
3. Jujur katakan kalau kamu kesal karena seakan dia memaksamu melakukan suatu hal
ilustrasi ekspresi kemarahan pria (unsplash.com/adigold1) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Merasa kesal, marah dan kecewa itu sah-sah saja. Terlebih lagi jika perasaan itu timbul ketika seseorang sedang melimpahkan kesalahan yang sebenarnya tak begitu fatal atau bahkan tak kamu sadari.
Jadi, cara untuk menghindari situasi ini adalah dengan mengatakan perasaanmu yang sebenarnya. Jangan mudah gak enakan dan menerima semua perundugan atau beban saat kamu tidak sepatutnya dipersalahkan. Kamu juga punya hak untuk melindungi harga diri dan membela dirimu.
4. Beri tahu dia kalau kalian bisa menjauh karena sikapnya yang seperti ini
ilustrasi pria saling berargumen (unsplash.com/rosam2020) Guilt trip merupakan perilaku verbal yang bisa membuat orang merasa tertekan dan menyalahkan dirinya sendiri. Ketika kamu mendengar omongan dari orang lain yang seakan membuatmu merasa terpojokkan dan tidak nyaman, beri tahu dia bahwa hal itu bisa menyinggung dirimu serta membuat kalian menjadi jauh satu sama lain.
Sikapnya bisa saja memunculkan rasa dendam dan mengurangi empati di antara kalian. Jadi, sebelum semakin lebih dalam, baik hindari dengan memberitahunya.
Baca Juga: Capek Minder? Terapkan 5 Tips Ini untuk Dongkrak Percaya Dirimu