TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenali Fenomena Popcorn Brain di Era Modern, Sudah Tahu?

Terjad dunia digital mengambil alih fokusmu

popcorn (pexels.com/Mo Abrahim)

Pernah dengan istilah popcorn brain? Istilah ini mulai marak dibicarakan di berbagai media sosial. Popcorn brain merujuk pada kecenderungan saat perhatian dan atensi seseorang dengan mudah beralih dari satu momen ke momen lainnya, sama halnya seperti jagung popcorn yang meletup-letup.

Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini konon disebabkan karena masifnya penggunaan sosial media, mulai dari scrolling satu konten ke konten lain, iklan di mana-mana, gemar melihat video dengan durasi singkat dan sebagainya.

Popcorn brain dapat memberikan banyak dampak negatif pada diri seseorang, entah itu dari segi fisik maupun mental. Yuk, kita pahami lebih dalam tentang fenomena ini. 

1. Apa sebenarnya popcorn brain?

ilustrasi bermain handphone (pexels.com/Ahmed Aqtai)

Pernah gak sih kamu merasa sangat kesulitan untuk fokus pada satu hal dalam waktu yang cukup lama? Misalnya, kamu harus menyelesaikan satu project yang cukup besar di tempat kerja. Namun, kamu menemukan dirimu kesulitan untuk fokus dalam waktu yang lama dan seringkali dengan mudah terdistraksi oleh sosial media. Jika ya, maka kemungkinan kamu mengalami popcorn brain

Fenomena ini terjadi karena adanya stimulasi yang berlebihan dari dunia digital. Konten-konten beragam yang dipaparkan di media sosial membuat otak memproduksi hormon dopamin yang memicu munculnya rasa senang dan bahagia. Namun, karena jumlahnya berlebihan, maka hal ini dapat menjadi awal seseorang ketagihan atau bahkan kecanduan dengan hal tersebut. Akibatnya, mereka jadi sulit untuk fokus pada pekerjaan dan bisa menurunkan produktivitas.

2. Apa yang memicu terjadinya fenomena ini?

ilustrasi aplikasi dalam handphone (pexels.com/Tracy Le Blanc)

Penggunaan media sosial yang begitu masif dan semakin berkembang saat ini menjadi pemicu utama terjadinya popcorn brain. Aliran informasi yang diperoleh dan algoritma yang disesuaikan dengan preferensimu akan mendorong kamu untuk terus scrolling hingga waktu yang tidak terbatas.

Apalagi dengan munculnya aplikasi yang menawarkan video-video beragam dengan durasi yang cukup singkat. Hal tersebut menjadi pemicu utama berkurangnya atau menurunnya attention-span seseorang, sehingga tidak heran kita semakin lama memiliki kadar fokus yang begitu rendah. Dengan begitu, saat akan menghadapi realita yang sesungguhnya, kita cenderung butuh tenaga ekstra agar mampu memfokuskan diri dan tidak mudah terdistraksi dengan notif-notif di handphone

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Doomscrolling, Kecanduan Internet Berlebihan

3. Apa bahayanya?

ilustrasi mengalami kelelahan psikologis (pexels.com/Andrew Neel)

Fenomena ini tentu memberikan banyak dampak negatif bagi diri masing-masing, apalagi bila tidak segera diatasi atau ditangani sejak dini. Saat kamu terlalu bergantung dengan media sosial atau dunia digital dan mengalami popcorn brain, maka tentu kamu akan kesulitan untuk memberikan perhatian dan fokus yang cukup saat akan melakukan sesuatu yang serius, entah itu belajar ataupun bekerja. Akibatnya, performamu akan ikut menurun dan tentunya berdampak pada kualitas pekerjaan. 

Selain itu, kamu juga akan mengalami kecanduan gadget yang mengakibatkan kamu akan membuang-buang waktu. Hal ini tentu akan merugikan dirimu sendiri karena akan ada banyak pekerjaan yang tertunda bila hal ini terjadi.

Selain itu, dilansir idtheasiantparent.compopcorn brain juga akan membuat seseorang mengalami perubahan perilaku sebab anak akan semakin mencari konten-konten yang instan, menarik, dan serba cepat. 

Verified Writer

Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya