TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Menjadi Pendengar yang Aktif, biar Teman Jadi Nyaman

Bisa kamu terapkan kalau lagi jadi tempat curhat teman

ilustrasi menyimak cerita teman (pexels.com/fauxels)

Pernah kamu dijadikan tempat curhat dan berkeluh kesah teman atau pasangan? Pada intinya, setiap orang pasti akan berada pada momen ingin bercerita dan butuh didengarkan, entah itu secara langsung maupun via sosial media. 

Namun, sedikit yang memahami bahwa mendengarkan bukan hanya sekadar mendengar (hearing), tapi juga perlu menyimak (listening). Ketika dipercaya oleh teman untuk menjadi pendengarnya, maka kita hendaknya bisa memberikan perhatian penuh pada ceritanya sebagai bentuk menghargai mereka.

Nah, untuk menjadi pendengar yang baik, kamu tentu harus aktif mendengarkan. Kalau masih bingung, berikut beberapa tips yang bisa menjadi langkah awalmu untuk menjadi pendengar yang aktif. Check it out!

Baca Juga: Jangan Mendominasi Obrolan! 5 Tips untuk Menjadi Pendengar yang Baik

1. Singkirkan segala jenis pendistraksi

ilustrasi bermain hp sambil mendengarkan teman (pexels.com/Anastasiya Gepp)

Langkah pertama dan utama yang harus kamu lakukan adalah memberikan atensi penuh pada temanmu. Salah satu caranya yakni dengan menyingkirkan segala hal yang kiranya dapat mengaburkan konsentrasimu, seperti handphone, musik, TV dan sebagainya. 

Kalau bisa jangan memegang handphone sembari temanmu sedang bercerita sebab hal tersebut dapat membuatnya diabaikan dan tidak didengarkan. Dengan menyingkirkan segala hal-hal yang mendistraksi, kamu juga menghargai mereka yang sedang bercerita. 

Dilansir channel Youtube TED-Ed, studi menunjukkan bahwa penampakan HP saja di tengah-tengah pembicaraan dapat membuat suasana menjadi kurang intimate bagi orang-orang yang terlibat didalamnya. Jadi, kalau ada yang sedang curhat, hpmu boleh ditaruh di tas dulu, ya!

2. Jangan memotong pembicaraan

ilustrasi mendengarkan teman bercerita (pexels.com/nappy)

Hal yang juga sangat penting untuk kamu lakukan bila ingin menjadi pendengar yang baik adalah berusaha untuk tidak menginterupsi atau memotong pembicaraan seseorang. Namun, ini bukan berarti kamu hanya perlu diam mendengarkan hingga sesi berbagi selesai. 

Kalau kamu ada hal yang kurang jelas atau kurang dipahami, kamu bisa mencari jeda pas yang tidak memotong pembicaraan penting lawan bicara. Berikan waktu dan space bagi lawan bicara menceritakan apa yang ada di pikirannya dengan sabar dan perhatian.

Tak jarang ditemui momen ketika seseorang memotong percakapan, lawan bicara biasanya akan kehilangan apa yang sebelumnya ada di pikirannya. Akibatnya, kalimat dan gagasannya pun tidak dapat tersampaikan dengan jelas.  

Baca Juga: 4 Manfaat Positif saat Kamu Mau Belajar Jadi Pendengar yang Baik

3. Konfirmasi kembali ceritanya

ilustrasi mendengarkan curhatan teman (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kamu juga bisa mengulang kembali apa yang kamu dengarkan untuk mengonfirmasi kebenaran pemahamanmu. Misalnya, ia telah bercerita tentang pasangannya yang selingkuh, kamu bisa menggunakan kata-katamu sendiri untuk mengonfirmasi apa yang sudah diceritakan. 

Hal ini menjadi bukti bahwa kamu benar-benar mendengarkan, memperhatikan dan berusaha merekam setiap kata yang ia lontarkan juga emosi yang muncul darinya. Mereka yang bercerita juga akan merasa dipahami dan divalidasi atas segala hal yang telah diceritakan. 

Poin ini juga penting kamu lakukan bila sedang mendengarkan curhatan temanmu untuk menghindari kesalahpahaman antara cerita versimu dan versi temanmu. Tentu kamu tidak ingin ada kesalahpahaman, bukan?

4. Menggunakan gestur tubuh atau body language

ilustrasi mendengarkan teman bercerita (pexels.com/August de Richelieu)

Nah, tak kalah penting, selain melakukan poin-poin sebelumnya, kamu juga sangat diperbolehkan untuk menggunakan gestur tubuh sebagai tanda bahwa kamu memang mendengarkan lawan bicaramu dengan penuh perhatian.

Misalnya, kamu ikut tersenyum bila ada hal lucu dalam ceritanya, mengangguk saat ada hal penting, bergumam seperti "hmm" bila ada yang baru kamu ketahui, dan lain sebagainya. Bahasa tubuh seperti itu akan membuat lawan bicara merasa didengarkan dan diperhatikan. 

Baca Juga: 5 Perbedaan antara Orang Menyimak vs. Sekadar Mendengar

Verified Writer

Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya