TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Sederhana untuk Memulai Gaya Hidup Zero Waste 

Dimulai dari kesadaran diri sendiri dan lingkungan sekitar

ilustrasi sedang memilah sampah (pexels.com/SHVETS production)

Gaya hidup zero waste telah menjadi semakin populer karena meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Konsep ini mengajak individu untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dengan cara menghindari penggunaan barang sekali pakai dan memilih alternatif yang ramah lingkungan.

Memulai gaya hidup zero waste mungkin terasa menantang pada awalnya, tetapi dengan mengadopsi langkah-langkah sederhana ini, kamu dapat membuat perubahan yang signifikan dalam mengurangi sampah dan membantu melindungi lingkungan. Jika kamu tertarik untuk memulai perjalanan menuju gaya hidup zero waste, berikut adalah lima cara sederhana untuk memulainya.

1. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai

penggunaan tas belanja (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu langkah pertama dalam memulai gaya hidup zero waste adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Mulailah dengan membawa tas belanjaan kain atau tas belanjaan yang dapat digunakan berulang kali saat berbelanja.

Hindari penggunaan sedotan plastik dengan membawa sedotan stainless steel atau bambu yang dapat digunakan kembali. Selain itu, bawa botol minum kaca atau stainless steel untuk menghindari pembelian botol air kemasan sekali pakai.

2. Gunakan kembali dan daur ulang barang

ilustrasi daur ulang botol kaca (pexels.com/SHVETS production)

Memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah ada dan mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak terpakai adalah cara efektif untuk mengurangi sampah yang dihasilkan. Kamu dapat memanfaatkan kembali kemasan makanan, botol kosong, dan kantong plastik untuk penggunaan lainnya.

Selain itu, belilah produk yang dapat diisi ulang atau memiliki kemasan yang dapat didaur ulang untuk mengurangi limbah. Misalnya, kertas bekas dapat didaur ulang menjadi kertas baru, kardus bekas dapat digunakan kembali sebagai bahan baku untuk membuat kertas, dan logam bekas dapat dilebur dan digunakan kembali untuk membuat produk-produk baru. 

Baca Juga: 5 Panduan Praktis Menerapkan Konsep Zero Waste dalam Perjalanan Wisata

3. Pilih produk dengan kemasan minimalis

ilustrasi produk daur ulang botol kaca (pexels.com/cottonbro studio)

Saat berbelanja, prioritaskan produk-produk dengan kemasan minimalis atau tanpa kemasan sekali pakai. Hindari produk-produk yang dibungkus dengan plastik berlebih atau kemasan yang sulit didaur ulang. Cobalah untuk membeli barang dalam kemasan kertas atau kemasan yang dapat didaur ulang, seperti botol kaca atau kaleng.

Kemasan minimalis umumnya lebih mudah didaur ulang atau diproses kembali daripada kemasan yang berlebihan dan rumit. Bahan kemasan seperti kertas, karton, atau kardus lebih mudah didaur ulang dan memiliki lebih sedikit dampak negatif pada lingkungan dibandingkan dengan plastik. Dengan memilih produk dengan kemasan minimalis, kita membantu memfasilitasi proses daur ulang dan pengolahan kembali kemasan tersebut.

4. Buat sendiri produk rumah tangga

ilustrasi sabun buatan homemade (pexels.com/Monstera Production)

Membuat sendiri produk rumah tangga seperti pembersih rumah, sabun cuci, atau pasta gigi adalah cara yang baik untuk mengurangi penggunaan produk berbahan kimia dan kemasan sekali pakai. Kamu dapat menemukan banyak resep yang ramah lingkungan dan mudah dibuat di rumah menggunakan bahan-bahan alami seperti cuka, baking soda, atau minyak esensial.

Membuat sendiri produk rumah tangga adalah cara yang efektif untuk menghemat uang, mengurangi limbah, dan menghindari bahan kimia berbahaya yang sering terdapat dalam produk komersial. Dengan menggunakan bahan-bahan alami dan mudah ditemukan, kamu dapat menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan dan efektif untuk digunakan di rumahmu.

Verified Writer

Oktavia Isanur Maghfiroh

keep going!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya