Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Editor menjadi sosok yang sangat berperan dalam proses kurasi artikel yang dikirim ke media menulis, tak terkecuali di IDN Times. Banyaknya artikel yang ada hingga keterbatasan proses moderasi gak jarang menimbulkan pertanyaan terkait artikel seperti apa yang dianggap layak terbit oleh para editor.
Oleh karenanya, dalam Indonesia Writers Festival 2020, IDN Times mengadakan sesi "Editor's Talk" yang membahas tentang tips-tips jitu dari para editor agar artikel yang di-submit bisa cepat terbit. Berikut beberapa tips ala Editor IDN Times Community.
1. Paling mendasar, perhatikan PUEBI dan panduan menulis
Modal utama agar artikel bisa cepat terbit adalah perhatian penulis pada PUEBI dan panduan menulis yang diberlakukan di IDN Times. Dimulai dari pembuatan judul, proses kurasi sudah langsung dimulai. Buatlah judul artikel yang spesifik agar bisa menarik perhatian editor. Gak hanya pilihan kata, penting juga untuk memperhatikan peletakan huruf kapital.
Setelah judul mampu menarik perhatian, isi artikel juga harus berbobot. Jika diperlukan, lakukan riset lebih dulu agar artikel yang ditulis memiliki news value. Gak kalah penting, pemilihan gambar dan penulisan sumber juga harus tepat sesuai panduan yang berlaku.
Baca Juga: IWF 2020: 5 Rekomendasi KDrama Ala Rasyid Cine Crib, Wajib Tonton!
2. Perhatikan feedback yang diberikan editor
Setiap media pasti memiliki editor yang bertugas untuk melakukan kurasi. Menariknya, editor IDN Times memiliki keunggulan terkait komunikasi dua arah antara editor dan writers. Hal ini memungkinkan para editor untuk memberikan feedback berupa masukan pada artikel yang dikirim writers.
Bahkan untuk artikel yang sudah terbit sekali pun, feedback tetap diberikan demi perkembangan writers dalam menulis. Saat mau memperhatikan notes semacam ini, writers akan terhindar dari kesalahan yang sama saat submit artikel selanjutnya hingga dapat membantu mempercepat proses moderasi.
3. Gak kalah penting, sertakan sumber referensi artikel jika memang diperlukan
Di beberapa kanal, writers memang dituntut untuk menyertakan sumber referensi yang mendukung tulisan mereka. Bahkan ada juga yang diwajibkan untuk menyertakan jurnal penelitian dari sumber terpercaya seperti untuk artikel di kanal Health.
Bukannya tanpa alasan, hal ini wajib dilakukan sebab isi dari setiap artikel gak boleh asal-asalan atau disinformatif. Jadi, penting untuk mencantumkan sumber referensi dan jurnal penelitian sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tulisan yang dikirim.
4. Jangan pernah terpikir untuk melakukan plagiat
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Plagiat atau plagiarisme merupakan kesalahan fatal yang tak terampuni dalam dunia kepenulisan. Begitu juga untuk setiap artikel yang di-submit ke IDN Times, para editor akan langsung melakukan pengecekan awal sebelum proses kurasi lebih lanjut.
Jadi, lolos plagiarism checker menjadi awal penting yang menentukan untuk semua artikel di IDN Times. Dibanding copy paste, akan jauh lebih baik jika writers melakukan parafrase dengan gaya menulis masing-masing.
5. Jangan malas untuk mengerjakan setiap revisi sesuai arahan editor
Beberapa artikel yang menarik dan memenuhi syarat biasanya akan langsung terbit tanpa menunggu lama. Namun, sebagian yang lain bisa saja dikirim kembali dan mendapat revisi dari editor. Revisi bukan akhir perjalanan artikel sebab sebenarnya editor sudah menaruh perhatian tapi terkendala kesalahan.
Buang rasa malas yang muncul dan mulai kerjakan tugas revisi dari editor. Pasalnya, dari revisi writers bisa tahu letak kesalahan dan dapat memperbaiki serta tidak mengulang kesalahan yang sama. Penting untuk diingat, kerjakan poin revisi dengan tenang dan teliti sesuai arahan sebab sebenarnya editor sudah notice dengan artikel tersebut.
Baca Juga: IWF 2020: 5 Rekomendasi KDrama Ala Rasyid Cine Crib, Wajib Tonton!
