TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kenapa Hidup Jangan Kebanyakan Drama, Capek!

Stop drama-dramaan!

ilustrasi merasa kesepian (Unsplash.com/Zachary Kadolph)

Ada orang yang suka berdrama ria di kehidupan nyata hingga dijuluki sebagai 'drama queen'. Semua hal atau kejadian dalam hidup kelewat didramatisir hingga orang lain mulai menganggap sikap tersebut cenderung berlebihan. Mending nonton drama di layar kaca aja, pertimbangkan sederet alasan berikut ini saat kamu jadi kebanyakan "main drama" di hadapan semua orang. Bikin capek sendiri, lho!

1. Gak semua orang tertarik dengan masalah hidupmu 

ilustrasi bekerja (Pexels.com/Christina Morillo)

Setiap orang pasti punya masalah masing-masing yang akan jadi prioritas dalam hidupnya. Jadi, meski "main drama" sekalipun, belum tentu orang akan tertarik dengan masalahmu. Mereka juga mungkin gak akan memihak orang yang kelewat mendramatisasi keadaan karena dianggap lebay.

Sekadar mencari tahu apa yang terjadi masih mungkin, tapi untuk terlibat dan membelamu ya belum tentu. Orang juga bisa menilai sendiri mana yang layak diberi perhatian dan bantuan atau tidak. Apalagi kalau sampai dibawa ke ruang publik, bisa jadi kamu malah akan malu sendiri, lho.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Lingkungan Drama Queen 

2. Cuma bikin capek diri sendiri  

ilustrasi merasa lelah (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Main drama sebagai profesional saja sudah melelahkan, apalagi "drama" kehidupan yang gak menghasilkan manfaat apa pun. Kamu jadi sibuk sendiri menampilkan "pertunjukan" di depan semua orang demi menceritakan kondisimu dalam versi yang "overdosis".

Kalau usahamu terbayar oleh perhatian dari orang lain, tentu ada kelegaan yang dirasakan karena seperti mendapat dukungan moril. Namun, jika tidak, kamu yang sudah capek masih ditambah mendapat hujatan akibat melebih-lebihkan apa yang sedang dialami saat ini. Double lelah, bestie!

3. Kamu bakal kehilangan waktu berhargamu demi hal sepele  

ilustrasi perempuan muda (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Sudah capek dan gak dapat perhatian yang diharapkan, eh masih harus kehilangan waktu karena cuma dihabiskan untuk berdrama ria. Sebenarnya, waktumu akan lebih bermanfaat kalau dipakai untuk memikirkan solusi dibanding "merekrut" dukungan orang lain yang belum tentu peduli.

Dramamu itu terlalu sepele untuk diangkat ke ruang publik sebab orang biasanya akan memilih tidak menghiraukan hal gak penting tersebut dan berlalu untuk melanjutkan hidupnya sendiri. Jangan sia-siakan waktumu lagi, ya. Waktumu terlalu berharga untuk dihabiskan sebagai pemeran "drama".

4. Kebanyakan drama bikin orang malas dan antipati  

ilustrasi tidak mau bicara (Unsplash.com/Obie Fernandez)

Hampir sebagian besar orang gak tertarik untuk membiarkan seorang 'drama queen' masuk dalam circle-nya. Mereka cenderung malas meladeni kebiasaan "main drama" yang tujuannya cuma ingin memamerkan kondisi hidup seolah jadi yang paling menderita dan berhak selalu didukung.

Awalnya cuma malas meladeni cerita, lama-lama mereka jadi antipati pada dirimu dan gak mau menghiraukanmu lagi. Namanya juga sudah terlanjur antipati, baru mendengar kedatanganmu saja pasti auto menghindar. Rasa malas mereka sudah melebihi rasa empati terhadap sesama. Duh!

Baca Juga: 5 Ciri-ciri Orang yang Drama Queen, Cenderung Dihindari

Verified Writer

T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya