TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Sikap yang Menganggu Kesehatan Mentalmu, Jangan Dibiasakan!

Yuk, mulai memperhatikan kesehatan mentalmu

ilustrasi kecewa (Pexels.com/Liza Summer)

Isu kesehatan mental kini makin sering diangkat sebagai topik pembicaraan. Orang pun mulai paham dan jadi lebih peduli pada kondisi psikis yang dirasakan. Kesadaran ini pun menumbuhkan keinginan untuk mengubah perilaku, cara berpikir, dan kebiasaan yang jadi pemicu gangguan mental yang sering kali justru bersumber dari diri sendiri.

Jika sumbernya dari diri sendiri, kunci utama untuk mengatasinya dengan mengubah kebiasaan buruk. Ubah kebiasaanmu, berikut beberapa sikap yang berpotensi mengganggu bahkan merusak kesehatan mental.

1. Menghakimi diri sendiri atas kesalahan atau kegagalan masa lalu

ilustrasi penolakan (Pexels.com/Polina Zimmerman)

Sikap menghakimi terkadang gak cuma datang dari orang lain tapi juga sangat mungkin datang dari diri sendiri. Bahkan, dampaknya akan makin terasa dan mengena saat diri sendirilah yang memberi penilaian, baik positif maupun negatif.

Sayangnya, mental jadi lebih mudah terganggu saat penghakimanmu tentang kesalahan dan kegagalan terasa menekan hingga membebani pikiran. Kamu jadi menyalahkan ketidakmampuanmu saat itu hingga tanpa sadar mentalmu malah makin terpuruk.

Alih-alih jadi cambuk yang memotivasi diri untuk segera bangkit, penghakiman dari diri sendiri justru akan membuatmu sulit move on dari kegagalan masa lalu. Jangankan solusi atau rencana masa depan, sekadar menerima kegagalan saja mungkin masih sulit karena kamu belum bisa memaafkan diri sendiri.

2. Terlalu keras pada diri sendiri

ilustrasi lelah bekerja (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebagian besar orang beranggapan bahwa saat menerapkan prinsip dan sikap hidup yang keras pada diri sendiri, maka dunia bisa jadi lebih lunak hingga keberhasilan akan mudah didapat. Namun, pemikiran semacam ini justru berpotensi membebani mental.

Kamu akan berpikir untuk menekan diri sendiri agar bisa selalu sempurna dalam semua hal. Bahkan, gak jarang kamu juga mulai larut dalam pekerjaan karena beranggapan kalau kerja keras hari ini akan diganjar dengan masa tua yang jauh lebih nyaman.

Memang benar setiap usaha akan memberi hasil, tapi bukan dengan bersikap terlalu keras pada diri sendiri hingga abai pada kesehatan fisik dan mental. Hidup itu perlu keseimbangan, ada kalanya keras tapi terkadang juga perlu melunak agar kewarasan tetap terjaga.

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental saat Beban Pekerjaan Terlalu Banyak

3. Sering membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi sikap membandingkan (Pexels.com/Weixiao Xie)

Gak dimungkiri kalau hidup memang penuh dengan kompetisi. Bukan cuma urusan pendidikan dan karier, hal pribadi seperti pernikahan pun kerap dijadikan ajang "perlombaan." Alhasil, kita pun jadi mudah terjebak dalam sikap membandingkan diri dengan orang lain.

Padahal, proses dan perputaran waktu setiap orang itu berbeda. Sikap membanding-bandingkan hanya akan menjadi beban mental karena kita seolah dipaksa untuk mengikuti standar orang lain yang belum tentu sesuai dengan kehidupan yang sedang dijalani.

4. Menekan atau bahkan menyangkal emosi negatif yang dirasakan

ilustrasi perempuan menunduk (Unsplash.com/Chad Madden)

Emosi adalah perasaan yang wajar dimiliki setiap orang, baik positif maupun negatif. Berbeda dengan emosi positif yang mudah diterima dan dibagikan pada semua orang, emosi negatif justru kerap disembunyikan, ditekan, atau bahkan disangkal keberadaannya karena dianggap gak layak diperlihatkan.

Dampak dari pemahaman ini, kita jadi mudah merasa tertekan akibat ada emosi yang belum sempurna disampaikan dengan tepat. Bukan hanya terjebak masalah utama yang jadi sumber emosi negatif, penyangkalan ini sendiri makin jadi beban bagi mental yang sebenarnya sedang sangat rapuh.

5. Menggantungkan kebahagiaan pada orang lain

ilustrasi kecewa (Pexels.com/Liza Summer)

Kebahagiaan memang sering dijadikan target untuk diraih dalam hidup. Gak heran kalau semua orang akan rela melakukan banyak cara demi mewujudkannya. Namun, terkadang konsep mencari bahagia ini sering salah kaprah karena orang malah memilih menggantungkan harapannya pada orang lain.

Padahal seharusnya diri sendirilah yang jadi satu-satunya harapan untuk mewujudkannya. Sebab, jika menggantungkan kebahagiaan pada orang lain, kita bisa saja merasa kecewa saat mereka gak sesuai dengan harapan selama ini. Saat ini terjadi, kekecewaan yang ada mampu menjadi jalan pintas kejatuhan mentalmu.

Baca Juga: 5 Cara Tingkatkan Kesehatan Mental Anak, Orang Tua Wajib Tau

Verified Writer

T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya