TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenali, Ini 5 Tanda Saat Kamu Mengalami Kelelahan Mental dan Emosi

Saatnya healing demi pulihkan kondisi

ilustrasi gangguan tidur (Unsplash.com/Matheus Vinicius)

Hidup memang penuh dengan dinamika, kadang di atas dan gak jarang juga mengalami titik terendah yang terasa cukup menyulitkan untuk dilewati.

Saat hidup dipenuhi dengan masalah beruntun, seringkali imbasnya gak cuma ke fisik tapi juga mental yang jadi lelah hingga berujung pada fluktuasi emosi.

Kalau sudah begini, biasanya ada tanda-tanda khas yang muncul. Berikut beberapa tanda yang mudah dikenali saat kamu sedang mengalami kelelahan mental dan emosi. Saatnya healing, nih.

1. Level motivasi turun drastis

ilustrasi menyendiri (Unsplash.com/Anthony Tran)

Bicara perjuangan demi meraih keberhasilan, tentu butuh yang namanya motivasi agar tetap mampu mempertahankan semangat hidup tetap menyala. Meski motivasi bisa naik turun, tapi kalau penurunannya sudah terlampau drastis, perlu diwaspadai juga nih. Pasalnya, kondisi ini jadi tanda awal kalau kita sedang merasa lelah mental.

Saat motivasi drop, semangat hidup pun ikut meredup layaknya orang yabg kehilangan tujuan hidup. Kalau sudah begini, jangankan bangkit, kembali beraktivitas normal saja mungkin terasa berat.

Baca Juga: 5 Penyebab Self-Healing Sering Gagal, Emosi Masih Naik Turun

2. Jadi hipersensitif

ilustrasi merasa cemas (Unsplash.com/Nik Shuliahin)

Saat mental lelah, emosi pun ikut kena imbas dan jadi gak stabil. Tanpa sadar kita jadi mudah merasa jengkel dan tersinggung pada banyak hal yang sebenarnya gak perlu diributkan. Orang pun lebih sering melihat kita marah-marah atas sikap atau ucapan mereka.

Di lain waktu, hipersensitif juga menyerang lewat rasa sedih yang luar biasa. Bahkan gak jarang kita jadi gampang menangis seolah merasa gak mampu bertahan lagi karena terlalu lelah dengan apa yang tengah dialami.

3. Mudah merasa cemas 

ilustrasi merasa bersalah (Unsplash.com/Joice Kelly)

Rasa cemas pun ikut membayangi hidup kita karena pikiran sudah kehilangan akal sehat. Setiap hal jadi terlampau dipikirkan dari sudut pandang yang negatif. Tanpa sadar kita jadi mudah mengkhawatirkan segala sesuatu yang bahkan belum tentu akan terjadi.

Logika seolah gak bisa berpikir jernih dan kalah oleh emosi. Bukannya melawan untuk bangkit, kita justru makin terjebak dalam pikiran negatif hingga menjelma jadi pribadi yang kelewat overthinking.

Kalau gak segera diatasi, lama-lama hidup akan jadi drama berkelanjutan tanpa episode final.

4. Imbasnya, pola tidur jadi ikut terganggu

ilustrasi gangguan tidur (Unsplash.com/Matheus Vinicius)

Rasa cemas berlebihan yang berujung overtkinking, gak jarang akan berimbas pada kelelahan fisik. Alhasil, kondisi ini pun dapat mengganggu pola tidur hingga berisiko mengalami insomnia. Di saat seharusnya rehat menjadi healing theraphy, kita justru kehilangan proses ini.

Gak heran kalau pikiran jadi makin kalut dan mental akan terus mengalami kelelahan tak berujung. Parahnya lagi, insomnia justru kerap dilawan lewat obat-obatan yang berpotensi memicu ketergantungan. Masalah mental belum selesai, masih ditambah ketergantungan obat. Duh!

Baca Juga: 7 Tempat Wisata Terbaik di Ubud untuk Self Healing, Pernah Datang?  

Verified Writer

T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya