TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 5 Perbedaan Orang Berprinsip dan Keras Kepala, Kamu yang Mana?

Berprinsip dan keras kepala itu mirip tapi beda

unsplash/Christopher Campbell

Dalam menjalani hidup, kita harus memiliki prinsip yang jelas dan teguh memegangnya. Memiliki prinsip akan mencegah kita diombang-ambingkan oleh berbagai macam pendapat berbeda di sekeliling kita dan terus melangkah maju berdasarkan prinsip yang kita yakini. Maka, berpegang teguh pada prinsip sangat penting agar hidup kita memiliki tujuan.

Namun hati-hati, berpegang teguh dengan cara yang salah malah bisa membuat kita menjadi pribadi yang keras kepala. Jangan sampai itu terjadi padamu karena menjadi keras kepala hanya akan membawa banyak masalah. Nah, berikut ini ada 5 hal yang membedakan orang berprinsip dan orang keras kepala. Kamu tergolong yang mana?

1. Orang berprinsip memiliki dasar yang kuat, orang keras kepala tidak

pexels/nappy

Seseorang bisa disebut berprinsip jika dia tidak sekadar yakin pada suatu hal, tapi memiliki dasar yang kuat dari keyakinan tersebut. Ia mengerti sepenuhnya mengapa hal itu benar, dan apa kerugiannya jika dia tidak berpegang pada hal itu. Sebaliknya, orang yang keras kepala cenderung ngotot meyakini suatu hal padahal ia sendiri tidak benar-benar paham.

Contohnya, mungkin kamu memiliki prinsip hidup be yourself, alias menjadi diri sendiri. Nah, apa yang mendasarimu meyakini prinsip tersebut? Apakah hanya karena kamu malas berubah menjadi lebih baik? Atau apakah karena kamu paham bahwa memperbaiki diri itu perlu, tapi tidak perlu berubah menjadi orang lain karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing?

Coba pikirkan juga prinsip hidup lain yang selama ini kamu yakini. Apakah kamu punya alasan yang kuat untuk percaya bahwa prinsip itu benar? Atau jangan-jangan selama ini kamu ngotot mempertahankannya tanpa mengerti makna di baliknya? Jawabanmu atas pertanyaan itu akan menyingkapkan apakah kamu orang yang berprinsip atau keras kepala.

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Jadi Tanda Kamu Memang Cowok Keras Kepala

2. Orang berprinsip bersedia berkompromi demi kebaikan, orang keras kepala tidak

pexels/Josh Willink

Untuk menjadi orang yang berprinsip, apakah itu berarti kita harus selalu memegang teguh prinsip yang kita yakini dalam situasi apapun? Tidak. Jika itu yang kamu lakukan, maka kamu sebenarnya keras kepala, bukan berprinsip. Memiliki prinsip seharusnya tidak mencegah kita berkompromi demi kebaikan.

Sebagai contoh, mungkin kamu memiliki prinsip bahwa kamu tidak akan melakukan kekerasan pada siapapun karena hal itu melanggar perintah agama. Tapi bagaimana jika suatu saat nyawa orang-orang yang kamu sayangi terancam oleh orang jahat? Apakah kamu akan diam saja dan membiarkan mereka disakiti hanya karena ingin terus berpegang pada prinsipmu?

Tentu hal itu tidak masuk akal. Dalam situasi seperti itu, kamu pasti akan berupaya sekuat tenaga untuk melindungi orang yang kamu sayangi, termasuk menghadapi si penjahat dengan kekerasan jika perlu. Artinya, memegang prinsip memang bagus, tapi jangan jadi keras kepala. Jangan ragu untuk berkompromi demi kebaikan jika situasi mengharuskanmu melakukannya.

3. Orang berprinsip menghargai prinsip orang lain, orang keras kepala tidak

unsplash/Anna Vander Stel

Pernahkah kamu berbincang mengenai prinsip hidup yang kamu yakini dengan temanmu? Jika pernah, mungkin kamu akan menyadari bahwa beberapa prinsip yang kamu yakini ternyata tidak diyakini oleh temanmu, begitu pula sebaliknya. Nah, apakah hal itu membuatmu terpancing untuk memaksakan prinsipmu kepadanya?

Jika kamu melakukan itu, maka kamu sebenarnya termasuk orang yang keras kepala. Orang yang berprinsip yakin sepenuhnya bahwa prinsip yang ia pegang itu benar, tapi ia juga sadar bahwa tidak semua orang meyakini prinsip yang sama. Prinsip yang cocok untukmu belum tentu cocok bagi orang lain, dan begitu pula sebaliknya.

Sebagai contoh, mungkin kamu memiliki prinsip bahwa saat menghadapi masalah, mengeluh itu tidak ada gunanya. Tapi temanmu berprinsip bahwa mengeluh itu perlu karena mencurahkan perasaan itu bermanfaat. Prinsip siapa yang benar? Dua-duanya! Prinsipmu benar untukmu, prinsipnya benar untuknya. Hargailah prinsip orang lain dan jangan memaksakan pendapat.

4. Orang berprinsip bersedia bertukar pikiran, orang keras kepala tidak

pexels/Tirachard Kumtan

Meski yakin benar dengan prinsip yang diyakininya, orang yang berprinsip sadar bahwa tidak ada orang yang sempurna di dunia ini, termasuk dirinya. Maka, selalu ada kemungkinan bahwa prinsip yang selama ini diyakininya ternyata salah. Oleh karena itu, orang yang berprinsip tidak akan segan untuk bertukar pikiran dengan orang lain.

Sebaliknya, orang yang keras kepala akan selalu ngotot bahwa prinsipnya pasti benar dan tanpa cacat. Maka ia akan langsung menolak masukan apapun yang tidak sesuai dengan prinsipnya tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu. Wah, kebayang kan repotnya berurusan dengan orang seperti itu?

Baca Juga: 8 Prinsip Sukses yang Perlu Kamu Terapkan Selagi Masih Muda

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya