TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sikap yang Benar di Media Sosial Saat Mendengar Kabar Terorisme

Jangan buru-buru bereaksi #IDNTimesLife

pexels.com/matilda wormwood

Indonesia lagi-lagi diguncang kabar terorisme yang menyasar tempat ibadah baru-baru ini. Ini bukan pertama kalinya hal itu terjadi. Kemungkinan besar kamu pernah mendengar beberapa kasus serupa yang terjadi di berbagai tempat di negeri kita. Saat mendengar kejadian seperti itu, banyak orang yang merasakan duka, ketakutan, bahkan kemarahan.

Wajar jika kamu juga merasakan hal-hal itu kala mendengar berita tentang terorisme, apa pun bentuknya. Bisa jadi, kamu pun terpancing untuk bereaksi, misalnya melalui media sosial. Sah-sah saja kamu melakukan itu. Namun, supaya reaksimu di media sosial tidak memperkeruh suasana, ingatlah lima sikap yang benar ini setiap kali mendengar berita terorisme.

1. Pastikan kebenaran informasi sebelum menyebarkannya 

pixabay.com/memyselfaneye

Dalam situasi normal sehari-hari, menyebarkan hoaks alias kabar bohong bisa menimbulkan kekacauan. Apalagi saat baru terjadi terorisme, hoaks yang tersebar bisa menyebabkan efek yang jauh lebih buruk. Masyarakat bisa tersulut emosinya, bahkan terancam nyawanya gara-gara berita yang tidak benar.

Makanya, hal pertama yang harus kamu lakukan saat mendengar berita terorisme adalah memastikan kebenaran beritanya. Cari sumber yang kredibel dan bandingkan dengan sumber-sumber lain yang juga terpercaya. Jangan sebarkan informasi apa pun sebelum kamu benar-benar yakin kebenarannya.

Ingat, kamu gak sedang berlomba kok. Kamu gak harus jadi orang pertama yang mengabarkan atau memberi reaksi soal kejadian tersebut. Bahkan, kalaupun kamu hanya sekadar mengamati dan tidak melakukan apa-apa, gak masalah juga. Itu jauh lebih baik daripada buru-buru bereaksi, tapi akhirnya malah jadi salah satu penyebar hoaks.

Baca Juga: Semua Diunggah di Medsos, Ini 5 Contoh Sikap Kekanakan dalam Hubungan

2. Jangan sebarkan foto atau video sensitif soal kejadian tersebut 

Freepik/freepik

Bisa jadi, kamu tiba-tiba mendapat kiriman foto atau video sensitif soal terorisme yang baru terjadi, misalnya foto atau video korban yang meninggal atau luka-luka. Dari mana pun kamu mendapatkannya, jangan menyebarkannya lagi. Biarkan itu berhenti di kamu. Bahkan, lebih baik lagi kalau kamu menegur si pengirim agar ia tidak terus menyebarkannya ke mana-mana.

Tidak ada manfaat apa pun yang bisa akan kita dapatkan dengan melihat gambar korban yang bersimbah darah atau potongan tubuh pelaku terorisme. Sebaliknya, itu hanya akan menimbulkan ketakutan dan trauma. Apalagi kalau itu sampai ke keluarga korban, pasti mereka akan sangat terpukul. So, stop menyebarkan gambar-gambar seperti itu!

3. Jangan sebarkan kebencian 

freepik/yanalya

Sama seperti hoaks, menyebarkan kebencian adalah hal yang dilarang oleh hukum di negara kita. Makanya, hindari mengeluarkan pernyataan yang bisa mengarahkan kebencian pada suatu kelompok atau golongan tertentu. Itu hanya akan menimbulkan reaksi kemarahan serupa dari kelompok tersebut dan akhirnya timbul perpecahan yang masif.

Memang, kita semua pasti merasa marah pada pelaku terorisme. Namun, jangan arahkan kemarahan pada orang yang tidak bersalah. Hanya karena ada oknum dari kelompok tertentu yang melakukan terorisme, bukan berarti seluruh kelompok tersebut layak dibenci.

Makanya, langkah terbaik yang bisa kamu ambil adalah tidak memberikan reaksi apa-apa di media sosial jika kemarahanmu masih memuncak. Tunggu kemarahanmu mereda sehingga kamu bisa mengeluarkan kata-kata yang lebih matang. Sekali lagi, kadang lebih baik jadi pengamat saja daripada memberikan reaksi yang bisa menimbulkan kekacauan.

4. Ucapkan belasungkawa untuk para korban

pexels.com/andrea piacquadio

Salah satu reaksi terbaik yang bisa kamu berikan di media sosial saat ada peristiwa terorisme adalah ucapan belasungkawa kepada para korban. Sah-sah saja menyoroti pelaku atau menganalisis kejadian tersebut, tapi jangan lupakan mereka yang menderita. Ucapan turut berduka cita darimu bisa sangat berarti bagi mereka meskipun mereka tak kenal kamu.

Bahkan, kalaupun korban dan keluarganya sama sekali tidak membaca ucapanmu, bukan berarti belasungkawa darimu sia-sia. Netizen lain yang melihat pasti akan tergerak untuk turut mendoakan korban. Ucapan dukacita juga akan menurunkan tensi dan ketegangan yang terjadi serta mempererat semangat persatuan di antara masyarakat.

Baca Juga: Sering Gak Sadar, Ini 5 Tanda Sikap Posesif Mulai Tumbuh dalam Dirimu

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya